Kamis, 13 November 2014

TEORI HUMANISTIK ABRAHAM HAROLD MASLOW

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Biografi Singkat Abraham Harold Maslow
Abraham Harold Maslow adalah pelopor teori psikologi humanistik. Ia terkenal dengan teorinya tentang hirarki kebutuhan. Maslow lahir di Brooklyn New York pada tahun 1908. Ia dibesarkan dalam keluarga Yahudi. Latar belakang pendidikan orang tuanya tidaklah tinggi. Pada masa kecilnya Maslow dikenal sebagai anak yang mengalami perkembangan yang agak kurang jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya saat itu. Ia juga merasa tidak bahagia dengan hidupnya. Ia seorang Yahudi, namun ia tumbuh dan berkembang dalam lingkungan non Yahudi. Otomatis sering kali ia merasa terasing. Menginjak masa kuliah, Maslow memilih jurusan hukum untuk ia tekuni. Namun pada akhirnya, ia memil
ih untuk mempelajari psikologi dan lulus dari Universitas Wisconsin. Tahun 1928 ia menikah dengan sepupunya, Bertha. Dan pada tahun yang sama tepatnya bulan Desember, ia bertemu dengan mentor pertamanya yaitu Prof. Harry Harlow.
Gelar Bachelor ia dapatkan pada tahun 1930, master pada tahun 1931, dan PhD pada tahun 1934. Kemudian ia memperdalam riset dan studinya di Universitas Columbia dan juga bertemu dengan mentor lainnya yaitu Alfred Adler. Tahun 1937-1951 Maslow memperdalam ilmunya di Brooklyn College dan juga bertemu dengan Ruth Benedict seorang antropologis, dan Max Wertheimer seorang Gestalt psikolog. Kedua orang inilah yang menginspirasi Maslow dalam mendalami perilaku, kesehatan mental, dan potensi yang dimiliki oleh manusia. Maslow menjadi pelopor aliran humanistik psikologi yang terbentuk pada sekitar tahun 1950 hingga 1960-an. Pada masa ini, ia dikenal sebagai "kekuatan ke tiga" di samping teori Freud dan behaviorisme.
Maslow menjadi profesor di Universitas Brandeis dari 1951 hingga 1969, dan menjadi resident fellow untuk Laughlin Institute of California. Ia meninggal karena serangan jantung pada 8 Juni 1970. Pada tahun 1967, Asosiasi Humanis Amerika menganugerahkan gelar Humanist of the Year kepadanya
Teori psikologi Maslow menarik untuk dikaji karena dalam teori humanistiknya benar-benar memanusiakan manusia. Segala potensi yang ada dalam diri manusia tidak luput dari pengamatannya. Manusia dipandang sebagai mkhluk hidup dalam arti yang sebenarnya. Tidak ada istilah dehumanisasi dalam teori psikologi Maslow ini. Manusia benar-benar diakui eksistensinya.
B.    Rumusan Masalah
1.         Apakah pengertian Psikologi humanistik ?
2.         Apa saja yang termasuk dalam hierarchy of needs ?
3.         Apa saja ciri psikologi yang berorientasikan humanistik ?

C.    Tujuan penulisan makalah
Makalah ini disusun dengan tujuan :
1.         Untuk mengetahui arti dari teori humanistik menurut Maslow
2.         Mengetahui apa saja yang termasuk dalam hirarki kebutuhan
3.         Mengetahui ciri psikologi yang berorientasi pada humanistik












BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Psikologi Humanistik
Psikologi humanistik adalah salah satu teori belajar yang orientasinya pada masalah bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka yang sendiri. Psikologi humanistik adalah gerakan psikologi yang merasa tidak puas dengan psikologi behaviouristik dan psikoanalisis. Fokus dari psikologi humanistik  adalah manusia dengan berbagai ciri eksistensinya.
Gerakan psikologi humanistik dimulai dari tanah Amerika pada tahun 1950 dan terus mengalami perkembangan. Tokoh-tokoh dari teori ini berpendapat bahwa psikologi lain terutama psikologi behaviouristik telah mendehumanisasi manusia. Meskipun psikologi behaviouristik dapat menunjukkan keberhasilannya dalam bidang-bidang tertentu, namun sebenarnya psikologi behaviouristik telah gagal memberikan sumbangan dalam pemahaman manusia dan kondisi eksistensinya.
Adanya ketidakpuasan dengan psikologi behaviouristik itu mendorong banyak tokoh untuk melahirkan teori psikologi yang baru, yang dapat menghilangkan dehumanisasi terhadap manusia. Salah satu tokoh tersebut adalah Abraham Maslow.
Teori Humanistik menurut Maslow didasarkan atas asumsi bahwa di dalam diri kita ada 2 hal:
a.       Suatu usaha yang positif untuk berkembang;
b.      Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu (maslov, 1968)

B.    Hierarchy of needs atau Hirarki kebutuhan
Abraham Maslow adalah tokoh yang dapat dikatakan sebagai bapak psikologi humanistik. Maslow menjadi terkenal karena teori motivasinya. Teorinya itu terdapat dalam “Motivation and Personality”. Dalam bukunya tersebut, ia mengajukan teori tentang “hierarchy of needs” . Hierarchy of needs adalah tingkatan kebutuhan manusia yang terdiri dari 7 kebutuhan. Berikut urutannnya :
1.       Kebutuhan jasmaniah
2.       Kebutuhan keamanan
3.       Kebutuhan untuk memiliki dan cinta
4.       Kebutuhan harga diri
5.       Kebutuhan untuk aktualisasi diri
6.       Kebutuhan untuk tahu dan mengerti
7.       Kebutuhan estetis

1.    Kebutuhan jasmaniah
Kebutuhan jasmaniah adalah kebutuhan paling mendasar yang ada pada diri manusia. Kebutuhan ini sangat menuntut untuk segera dipuaskan. Contoh dari kebutuhan jasmaniah ini adalah makan, minum, tidur, dan lain-lain.
2.    Kebutuhan keamanan
Adalah kebutuhan yang berkaitan dengan kesehatan dan untuk menghindari dari bencana dan bahaya. Contoh dari kebutuhan ini adalah berhati-hati dalam berkendara agar tidak terjadi kecelakaan.
3.    Kebutuhan untuk memiliki dan cinta
Adalah kebutuhan berupa dorongan untuk mempunyai kawan, berkeluarga, dan menjadi bagian dari suatu kelompok dan sebagainya. Ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan ini dapat mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu agar memperoleh pengakuan dan perhatian, misalnya adalah menggunakan prestasi sebagai pengganti cinta kasih. Dalam kasus keseharian yang sering kita temui adalah adanya rasa “caper’ dari seseorang sebagai suatu langkah untuk memperoleh pengakuan dari orang lain. Siswa sekolah dasar sering kali bersikap seperti ini.
4.    Kebutuhan harga diri
Adalah kebutuhan untuk dihargai, dihormati dan dipercaya oleh orang lain. Dalam memenuhi kebutuhan ini sering kali orang berlomba-lomba mencari prestasi dan kekayaan sebagai upaya untuk memperoleh penghargaan dan kepercayaan dari orang lain. Contoh dari kebutuhan ini adalah pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
5.    Kebutuhan Aktualisasi Diri
Adalah kebutuhan untuk mengembangkan potensi atau bakat dan kecenderungan tertentu. Orang biasanya berbuat sesuka hatinya sesuai dengan bakat dan minat yang ia miliki . Contohnya adalah seorang yang  mengembangkan bakat dan minatnya  dalam bidang seni suara untuk menjadi penyanyi
6.    Kebutuhan untuk tahu dan mengerti
Adalah kebutuhan untuk mencari tahu, mencari ilmu, dan memperoleh pemahaman dalam suatu hal. Dalam memenuhi kebutuhan ini seseorang berusaha mencari jawapan mengenai makna kehidupannya dan tentang kewujudan dirinya.  
7.    Kebutuhan Estetis
Adalah kebutuhan akan keteraturan, kesimetrisan dan kelengkapan. Manusia berkeinginan  untuk memiliki dan memahami keindahan dan kecantikan dalam dirinya.  Salah satu untuk memiliki perasaan tersebut adalah dengan cara memiliki barang yang cantik dan mempunyai unsur-unsur kesenian dalam dirinya.    Akibat keperluan ini manusia sanggup membelanjakan beratus malahan beribu rupiah untuk memiliki barang yang indah .

Menurut Maslow psikologi harus lebih manusiawi, yaitu lebih memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah kemanusiaan. Psikologi harus mempelajari kedalaman sifat manusia, selain mempelajari perilaku yang nampak juga mempelajari prilaku yang tidak nampak, mempelajari ketidaksadaran sekaligus kesadaran. Instropeksi sebagai suatu metode penelitian yang telah disingkirkan, harus dikembangkan lagi sebagai metode penelitian psikologi.  Psikologi harus mempelajari manusia tidak hanya sebatas tanah liat yang pasif yang ditentukan oleh kekuatan dari luar tetapi psikologi harus mempelajari manusia sebagai makhluk yang aktif  yang dapat menentukan geraknya sendiri serta memiliki kekuatan dari dalam untuk menentukan perilakunya.
c.     Empat Ciri psikologi yang berorientasi humanistik
Ada empat ciri psikologi yang berorientasi humanistik, yaitu :
a.       Memusatkan perhatian pada person yang mengalami, dan karenanya berfokus pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
b.      Menekankan pada kualitas-kuaitas yang khas pada manusia seperti kreatifitaas aktualisasi diri, sebagai lawan dari pemikiran tentang manusia yang mekanistis dan rediuksionitis.
c.       Menyandarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan
d.      Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap individu (Misiak dan sexton, 1988).
Hierarki kebutuhan manusia tersebut mempunyai implikasi yang penting dan sebaiknya diperhatikan oleh guru dalam mengajar. Kadang guru beranggapan bahwa hasrat belajar murid merupakan kebutuhan yang penting bagi semua anak. Namun, bagi Maslow minat atau pun motivasi untuk belajar tidak dapat berkembang kalau kebutuhan-kebutuhan pokok tidak terpenuhi misalnya anak-anak yang berangkat ke sekolah tanpa makan pagi, atau malamnya tidak dapat tidur nyenyak, atau mempunyai masalah-masalah keluarga yang bersifat pribadi, cemas, atau takut, tidak berminat mengaktualisasikan dirinya dengan memanfaatkan belajar sebagai sarana untuk mengembangkan potensi-potensi yang dipunyainya.











BAB III
KESIMPULAN
                Teori psikologi humanistik Abraham Harold Maslow mengedepankan sisi manusia sebagai makhluk yang dinamis dan memiliki berbagai potensi yang dapat terus dikembangkan. Banyaknya teori psikologi yang ibarat mendehumanisasi manusia mendorong Maslow untuk lebih mencermati manusia sebagai makhluk hidup yang senyatanya.
                Dalam teorinya Maslow mengemukakan 7 kebutuhan manusia yang populer dengan istilah “hierarchy of needs”. 7 kebutuhan tersebut adalah :
1.       Kebutuhan jasmaniah
2.       Kebutuhan keamanan
3.       Kebutuhan untuk memiliki dan cinta
4.       Kebutuhan harga diri
5.       Kebutuhan untuk aktualisasi diri
6.       Kebutuhan untuk athu dan mengerti
7.       Kebutuhan estetis
Menurutnya psikologi harus menekankan aspek manusiawi, dalam arti harus memusatkan pada segi-segi kemanusiaan. Ada empat ciri psikologi yang berorientasikan pada humanistik, yaitu :
a.    Memusatkan perhatian pada person yang mengalami, dan karenanya berfokus pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
b.    Menekankan pada kualitas-kuaitas yang khas pada manusia seperti kreatifitaas aktualisasi diri, sebagai lawan dari pemikiran tentang manusia yang mekanistis dan rediuksionitis.
c.     Menyandarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan
d.    Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap individu (Misiak dan sexton, 1988).
DAFTAR PUSTAKA
Dalyono, M.Psikologi Pendidikan.2009.Jakarta:Rhineka Cipta
Soemanto, Wasty.Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan.1983.Jakarta : Rineka Cipta;
Tim penulis buku psikologi pendidikan.Psikologi Pendidikan.1993.UPP-IKIP Yogyakarta
Walgito, Bimo.Pengantar Ppsikologi Umum.1980.Yogyakarta:Andi















Lampiran : Biografi Abraham Harold Maslow
1.       Lahir                                      : Brooklyn New York, 1 April 1908
2.       Wafat                                    : California, 8 Juni 1970
3.       Warga Negara                   : American
4.       Bidang                                  : Psikologi
5.       Institusi                                                : Cornel University, Brandies University
6.       Almamater                         : University of Wisconsin-Madison
7.       Pembimbing Doktoral    : Harry Harlow


Tidak ada komentar:

Posting Komentar