Konflik
adalah suatu proses social individu atau kelompok yang berusaha memenuhi
tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan, dan adakalanya disertai dengan
ancaman serta kekerasan. Dahrendorf mengemukakan
bahwa masyarakat memiliki dua wajah yaitu konflik dan consensus, menurutnya
masyarakat tidak akan ada tanpa konflik dan consensus karena keduanya menjadi
persyaratan satu sama lain. Dalam masyarakat tidak akan terjadi konflik jika
tidak ada consensus sebelumnya, namun konflik juga dapat melahirkan consensus
dan integrasi apabila diselesaikan secara baik dan tepat. Adapun menurut Collins, konflik merupakan proses
sentral dalam kehidupan, konflik bukanlah suatu hal yang baik atau buruk karena
pada dasarnya setiap orang memiliki sifat social, namun dengan adanya berbagai
kepentingan masing-masing yang berbeda –beda mengakibatkan terjadinya benturan
kepentingan yang akhirnya melahirkan pertentangan atau konflik. Faktor-faktor
penyebab konflik social adalah adanya perbedaan individu, perbedaan latar
belakang kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan-perubahan nilai yang
cepat.
Bentuk-bentuk konflik social antara
lain sebagai berikut.
c.
Berdasarkan Posisi Pelaku yang
berkonflik
1)
Konflik
vertical, yaitu konflik antar komponen masyarakat dalam suatu
struktur yang memiliki hierarki.
2)
Konflik horizontal, yaitu konflik antara individu atau
kelompok yang memiliki kedudukan sama.
3)
Konflik
diagonal, yaitu konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan
alokasi sumberdaya keseluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan
ekstrim.
b.
Berdasarkan Sifatnya
1) Konflik destruktif, yaitu konflik yang muncul karena
adanya peasaan tidak senang, rasa benci, dan dendam dari seseorang atau
kelompok terhadap pihak lain, konflik ini menyebabkan bentrokan fisik.
2)
Konflik
konstruktif,
yaitu konflik yang bersifat fungsional dan muncul karena adanya perbedaan
pendapat dari individu/kelompok dalam menghadapi suatu masalah. Konflik
ini dapat melahirkan konsensus. Misalnya debat dalam suatu seminar.
c. Berdasarkan Konsentrasi Aktivitas Manusia di dalam
Masyarakat
1)
Konflik sosial, yaitu konflik
yang terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan sosial dari pihak yang
berkonflik. Konflik ini dapat berupa konflik sosial vertikal dan konflik sosial
horizontal.
2)
Konflik politik, adalah konflik
yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan
kekuasaan.
3)
Konflik
ekonomi, yailu konflik akibat adanya perebutan sumber daya
ekonomi dari piliak yang berkonflik.
d.
Konflik Menurut Soerjono Soekanto
1)
Pertentangan
pribadi, merupakan bentuk pertentangan antar individu.
2)
Pertentangan
rasial, terjadi karena perbedaan ciri-ciri fisik, sehingga
disebut konflik antar rasial.
3) Pertentangan
antar kelas sosial,
yaitu pertentangan dalam sejumlah organisasi politik, antara anggota atau
organisasi politik masyarakat.
4) Pertentangan yang bersifat
internasional, yaitu pertentangan antar negara yang menyangkut masalah
perbedaan persepsi dan kepentingan.
Suatu
konflik dapat mengakibatkan bertambahnya solidaritas in group, retaknya
persatuan dalam kelompok, perubahan kepribadian para individu, jatuhnya korban
manusia dan hancurnya harta benda, serta akomodasi.
Cara
menanggulangi konflik yaitu :
a.
melalui kompromi atau perundingan di antara pihak-pihak
yang sedang berkonflik.
b.
rekonsiliasi, yaitu upaya menjalin persahabatan kembali
dengan menumbuhkan rasa saling percaya bagi pihak-pihak yang sedang berkonflik,
c.
melalui upaya perdamaian menuju meja perundingan bagi
kelompok yang sedang bertikai, dan
d.
pencapaian kesepakatan untuk mengakhiri sengketa.
Selain itu, konflik dapat diatasi dengan berbagai bentuk
akomodasi
Integrasi sosial merupakan penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling
berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan
masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.
Para penganut
fungsionalisme struktural menyatakan bahwa sistem sosial senantiasa
terintegrasi di atas dua landasan sebagai berikut.
a.
Masyarakat terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus di
antara sebagian besar masyarakat.
b.
Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota
masyarakat secara bersamaan menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross cutting affiliations), sehingga
konflik yang terjadi di antara suatu kesatuan sosial dengan kesatuan sosial
lainnya akan dapat segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross cutting loyalties) dari para
anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Berdasarkan pada
teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa untuk menciptakan integrasi sosial
dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia sangat dibutuhkan adanya
interseksi dan konsolidasi agar tercipta cross cutting affiliations dan cross
cutting loyalties. Sehingga interseksi dan konsolidasi memberi pengaruh yang
sangat besar dalam menciptakan integrasi. Integrasi berlangsung melalui proses
berikut.
Adapun cepat
lambatnya proses integrasi dipengaruhi oleh faktor kelompok, besar kecilnya
kelompok, mobilitas geografis, dan efektivitas komunikasi.
Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial
dimaknai sebagai suatu gerak perpindahan seseorang atau sekelompok orang dari
suatu status sosial menuju status sosial lain. Gerak perpindahan tersebut berakibat
pada naik turunnya status sosial maupun tidak. Adapun mobilitas sosial yang
menggunakan media protes dan kekerasan dengan penuh emosi disebut dengant
gerakan sosial.
Jenis-jenis mobilitas sosial antara lain sebagai berikut.
a.
Mobilitas Geografik
Mobilitas
geografik yaitu perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah menuju
daerah lain yang disebut juga dengan istilah migrasi. Sebagian tokoh menganggap
sama antara mobilitas geografik dengan mobilitas horizontal.
b.
Mobilitas Sosial
Mobilitas
sosial yaitu perpindahan individu atau kelompok dari suatu status sosial menuju
status sosial lain.
1) Mobilitas horizontal yaitu peralihan individu, kelompok,
ataupun objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial menuju kelompok
sosial lainnya yang sederajat dalam lapisan sosial yang sama sehingga lapisan
sosial yang ditempati tidak mengalami perubahan.
2) Mobilitas vertikal yaitu perpindahan individu atau
sekelompok orang dari suatu kedudukan sosial menuju kedudukan sosial lainnya
yang tidak sederajat / lapisan sosial yang berbeda.
Mobilitas sosial
vertikal yang naik (gerak sosial naik) disebut juga dengan istilah social climbing
(upward mobility). Social climbing memiliki dua bentuk utama yaitu masuknya
individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah / lebih rendah ke dalam
kedudukan yang tinggi / lebih tinggi dan dibentuknya kelompok baru yang
ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi dari kedudukan individu-individu
pembentuk kelompok tersebut.
Mobilitas social yang turun(gerak
social turun) disebut juga dengan istilah sinking (downward mobility). Social sinking mempunyai dua bentuk utama
yaitu turunnya kedudukan individu menuju kedudukan yang lebih rendah derajatnya
dan turunnya derajat sekelompok individu ataupun tidak dihargai lagi suatu
kedudukan sebagai suatu lapisan social atas.
Mobilitas
Antargenerasi
Mobilits ini disebut
juga dengan perbedaan status social anak dengan orang tua yang ditandai dengan
perkembangan hidum dalam suatu garis keturunan.
Mobilitas antargenerasi
dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut. Contoh:
Mobilitas antargenerasi naik mobilitas antargenerasi turun
Kakek Nenek kakek Nenek
Petani Petani Pengusaha Pengusaha
Ayah Ibu
Karyawan
Karyawan
Anak
Buruh
Ayah Ibu Ayah Ibu
Mantri Guru Dosen Dokter
Anak Anak
Dokter Bidan
Mobilitas
intragenerasi
Mobilitas intragenerasi adalah peralihan status social yang terjadi dalam
suatu generasi yang sama. Mobilitas
intragenerasi dapat dilihat dari status social yang dimiliki dalam suatu
keluarga.
Contoh.
Ayah
Perangkat Desa Ibu
|
Anak 1 Anak
2 Anak 3
Pengusaha Petani Guru
Menurut Soerjono Soekanto, saluran terpenting dalam mobilitas social
adalah angkatan bersenjata, lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, organisasi
politik, ekonomi dan keahlian, lembaga perkawinan dan organisasi
pemerintah. Fakor pendorung terjadinya
mobilitas social meliputi sebagai berikut:
Struktur
Perpindahan
antarstatus social hanya dapat terjadi apabila status social tinggi yang dituju
memang ada dan menyediakan ruang unutk diisi serta cara yagn mudah untuk
memperolehnya. Faktor struktur dapat
dirinci ke dalam dua hal, antara lain sebagai berikut:
Struktur pekerjaan, perbedaan
tersebut tampak pada pembagian lapangan kerja yang tersedia. Pada masyarakat agraris mobilitas sosialnya
cenderung rendah, karena masyarakatnya hanyak mungkin beralih status social
dalam lapisan social yang sama.
Perbedaan tingkat
kelahiran, hal ini dapat memicu mobilitas social dengan gejala yaitu warga
masyarakat yang berasal dari status sosial
Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan, yaitu masyarakat majemuk yang
terbentuk atas beberapa kelompok ataupun etnik dengan kekuatan kompetitif tidak
seimbang di mana salah satu pihak memiliki kekuatan kompetitif yang lebih besar
(mayoritas)mdan mendominasi kelompok lain.
Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan, yaitu keadaan di mana dalam
suatu masyarakat terdapat suatu kelompok etnik minoritas yang memiliki
kjekuatan kompetitif unggul sehingga mendominasi dalam kehidupan ekonomi
politik masyarakat.
Masyarakat majemuk dengan fragmentasi, yaitu masyarakat yang terbentuk atas
beberapa kelompok serta etnik di mana di dalamnya tidak terjadi dominasi baek
dari aspek politik maupun ekonomi karena semua kelompok jumlahnya kecil. Pada
masyarakat majemuk dengan fragmentasi pada umumnya stabil meskipun terdapat
potensi konflik yang disebabkan rendahnya kemampuan (coalition building).
Faktor-faktor yang menjadi
dasar untuk membedakan kelompok social adalah adanya hubungan (interaksi)
social, kesadaran akan jenis yang sama, dan orientasi pada tujuan yang sudah ditentukan. Macam-macam
kelompok social antara lain sebagai berikut.
a. In-group
dan out-group
In-group
adalah kelompok social yang menjadi tempat bagi individu-individu anggotanya
mengidentifikasikan dirinya. Sedangkan out-group adalah kelompok social yang
oleh para anggotanya diartikan sebagai lawan in group-nya. Secara umum para
anggota in-group memiliki sikap keterkaitan dengan menonjolkan symbol-simbol
kelompoknya. Sedangkan sikap out-group sering kali ditandai dengan suatu
kelainan yang berupa antagonism atau antipati.
- Kelompok
Primer (Primary Group) dan kelompok sekunder (secondary Group)
Kelompok primer adalaj
kelompok-kelompok yang ditandai dengan adanya cirri-ciri saling mengenal
antaranggotanya serta adanya kerja sama erat yang bersifat pribadi. Hubungan
erat dan bersifat pribadi tersebut adalah adanya peleburan individu-individu ke
dalam kelompok-kelompok sehingga tujuan individu juga menjadi tujuan kelompok.
Syarat utama keanggotaan kelompok primer adalah antaranggota kelompok saling
berdekatan secara fisik, kelompok tersebut kecil, dan adanya suatu kelanggengan
hubungan antaranggota kelompok yang bersangkutan.
Sifat dari hubungan antaranggota kelompok primer adalah
adanya kesamaan tujuan, bersifat pribadi, dan inklusif.
Adapun istilah kelompok sekunder biasa dipakai untuk
meggambarkan apa yang menjadi lawan dari kelompok primer, yaitu
kelompok-kelompok besar yang terdiri dai banuak orang dengan hubungan yang
tidak perlu didalsarkan pada saling
mengenal secara pribadi serta sifatnya yang tidak terlalu langgeng.
c. Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayan (Gesellschaft)
Gemeinschaft adalah
suatu kelompok social/kehidupan bersama di mana para anggotanya terikat oleh
hubungan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal, serta didasarkan pada
perasaan cinta atau perasaan batin yang kuat. Ciri pokok dari paguyuban adalah
intimate, private, dan exclusive.
Dalam paguyuban terdapat
adanya kemauan bersama (common will), pengertian (understanding), serta kaidah
yang timbul dengan sendirinya dari kelompok tersebut.
Terdapat tiga tipe paguyuban yaitu sebagai
berikut.
1)
Paguyuban karena ikatan
darah (gemeinschaft by blood). Contoh : keluarga.
2)
Paguyuban karena tempat
(gemeinschaft of place). Contoh:
rukun tetangga, rukun warga.
3) Paguyuban karena jiwa-pikiran (gemeinschaft of mind).
Adapun gesellschaft
adalah kelompok social dengan ikatan lahir yang bersifat pokok dan formal,
badan usaha, dan sebagainya. Cirri pokok
gesellschaft adalah terbatas pada urusan tertentu, merupakan hubungan
antarperan dan status, serta bersifat public
life. Bentuk campuran
antara paguyuban dan patembayan disebut burgerliche gesellschaft. Contohnya:
Firma, PT, dan sebagainya.
d. Formal
Group dan Informal Group
Formal Group
adalah kelompok social yang mempunyai peraturan-peraturan tegas dan diciptakan
dengan sengaja oleh para anggotanya untuk mengatur hubungan antarmereka
sendiri. Formal group dikenal dengan istilah asosiasi. Adapun informal group adalah kelompok social
yang tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti.
- Membership
Group dan Reference Group
Membership
group adalah suatu
kelompok social dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok
tersebut (suatu kelompok social yang para anggotanya tercatat secara fisik).
Berdasarkan derajat
interaksi dalam kelompok maka ditemukan adanya dua istilah, yaitu nominal group
member (orang yang dianggap masih interaksi dengan kelompok social bersangkutan
oleh anggota lain, meskipun interaksinya tidak intens) dan peripheral group
member (dianggap sudah tidak berhubungan lagi dengan kelompok bersangkutan
sehingga kelompok tersebut tidak mempunyai kekuasaan apa pun juga atas
anggota/kelompok tersebut).
Adapun reference group adalah kelompok social
yang menjadi acuan dalam berperilaku maupun mengembangkan kepribadian para
individu yang tidak tercatat secara fisik dalam keanggotaan kelompok tersebut.
Bias juga diartikan sebagai kelompok social yang menjadi acuan bagi seseorang
bukan anggota untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
Terdapat
dua tipe umum reference group, yaitu sebagi berikut.
1) Tipe
normative, adalah
kelompok social yang menentukan dasar dasar bagi kepribadian seseorang. Tipe
ini merupakan sumber nilai bagi individu baik yang menjadi anggota maupun bukan
anggota.
2)
Tipe perbandingan, adalah pegangan bagi individu dalam menilai
kepribadiannya. Tipe ini dipakai sebagai
perbandingan untuk menentukan kedudukan seseorang.
- Kelompok
Okupasional dan Volonter
Kelompok okupasional
merupakan kelompok orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Sedangkan
kelompok volonter meliputi orang-orang yang mempunyai kepentingan sama namun
tidak mendapatkan perhatian masyarakat.
Adapun klasifikasi kelompok social
yang tidka teratur meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Kerumunan (crowd)
Ukuran yang dipakai untuk melihat
adanya kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara fisik. Sedikit banyaknya
orang tentang batasan kerumunan adalah sejauh mata dapat melihat dan selama
telinga dapat mendengarnuya.
Secara
umum, kerumunan memiliki beberapa ciri sebagai berikut.
1)
Merupakan
kumpulan orang dalam suatu tempat yang tidak terorganisasi.
2) Keberadaanya bersifat sementara dam
mudah bertindak destruktif.
3) Kedatangannya dalam suatu tempat
tertentu didasarkan pada reaksi terhadap rangsangan yang sama sefara
bersama-sama dalam batas lingkungan tertentu.
4) Control diri sangat lemah dan
tenggelam dalam karakteristik.
b. Publik
Publik
merupakan kelompok yang bukan merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara
tidak langsung melaluiberbagai alat komunikasi seperti surat kabar, radio,
televise, atau yang lain.
Adapun
ciri-ciri public adalah sebagai berikut :
1)
Suatu kelompok yang bukan merupakan kesatuan(kelompok
yang tidak teratur).
2)
Interaksi antar
anggotanya berlangsung secara tidak langsung (melalui mediamassa).
3) Perilaku
public didasakan pada perilaku individu.
4) Tidak
saling mengenal satu dengan yang lainnya dan keanggotaannyaterdiri dari bebagai
lapisan masyarakat, serta mempunyai meniat yang sama terhadap suatu masalah.
5) Berusaha
ntuk menguasai maslah tersebut dan adanya kecenderugan berpikir rasional.
c. Massa
Massa merupakan kumpulan manusia dengan
cirri-ciri sebagai berikut :
1)
Terdri dari
orang-orang dari segala lapisan dan tingkat social dalam masyarakat.
2)
Bersifat
anatomi dan heterogen serta kurang kritis dan mudah percaya pada pihak lain
3)
Tidak ada
interaksi dan interrelasi satu dengan yang lain karena masing-masing terpisah.
4)
Tidak bias
etindak secara teratur dikarenakan ikatan social/organisasinya sangat longgar.
5)
Sangat mudah
tersiggung, terkadang muncul fanatik yang berlebihan, bersemanat dan berani,
serta bias berbuat sesuatu tanpa memikrkan tanggung jawab.
6) Dapat
diklarifikasikan ke dalam dua jenis, yaitu massa terlihat dan tak terlihat.
Adapun pengklarifikasian kelompok
sosial berdasarkan kesatuan tempat dibedakan sebagai berikut :
Masyarakat
Setempat (Community)
Masyarakat
setempat adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat
hubungan sosial tertentu dan yang menjadi dasar adanya masyarak setempat adalah
lokalitas serta perasaan semasyarakat setempat tersebut.Fungsi masyarakat
setempat adalah sebagai tolak ukur untuk menggarisbawahi hubungan antara
interaks sosial dengan satu wilayah geografi tertentu.
Pada
masyarakat setempat tersebut muncul adanya perasaan komunitas (community
sentiment) yaitu perasaan yang merupakan hasil identifikas terhasap tempat
tinggal. Komunitas
memiliki beberapa unsur perasaan yaitu seperasaan, sepenggungan dan saling
memerlukan.
Masyarakat Pedesaan (Rural
Community)dan Masyarakat Perkotaan (Urban Community)
Perbincangan
mengenai masyarakat pedesaan dan perkoyaan tidak terlepas dari fenomena sosial
berupa urbanisasi. Urbanisasi merupakan suatu prosesperpindahan penduduk dari
desa ke kota atau bisa juga dkatakan sebagai proses terjadinya masyarakat
perkotaan.
Terdapat
beberapa pola relasi antarkelompok social, yaitu sebagai berikut :
a.Kolonialisme,yaitu pengambilalihan dan penguasaan
sebuah wilayah oleh sebuah kekuasaan asing yang disertai dengan dominasi social
dan ekonomi atas masyarakat setempat.
b.Pemindahan,selain melakukan dominasi,terkadang
suatu kelompok melakukan pemindahan kelompok masyarakat yang terdominasi ke
tempat lain.
c.Genosida,yaitu
pembunuhan secara sistematis dalam rangka menghancurkan kelompk ras,etnis, atau
agama tertenu. Genosida
terjadi karena adanya rasisme dan etnosentisme dan tergolong dalam pelanggaran
HAM berat.
d.Perbudakan,yaitu sistem penghambaanyan terlembagakan.
e.Segregasi,yaitu pemisahan kelompok rasa tau etnik secara paksa.
f.
Resistensi,yaitu upaya kelompok minoritas utuk menghindari
konfrontansi/kontak yang tak mengenakan dengan kelompok dominan melalui jalan
mensegregasikan sendiri dan memilih untuk mengisolasi diri.
g.Driskiminasi,yaitu perlakuan tidak adil yang dilakukan secara sengaja
terhadap orang/kelompok lain yang didasarkan pada prasangka mengenai identitas
aama,ras, ataupun etnis.
h.Amalgamasi,yaitu perkawinan campuran antar kelompok yangberbeda.
i.
Pluralisme,yaitu suatau keadaan di mana kelompok yang berbeda ras
,etnik atau agama saling memelihara identitas budaya dan jaringan social, serta
tetap bersama-sama berpatisipasi dalam system ekonomi dan politik.
j.
Multikulturalisme,yaitu kebijakan publik yang mendorong seluruh kelompok
budaya dalam masyarakat untuk bersedia menerima dan berinteraksi dengan
kelompok lain secara sederajat tanpa mempedulikan perbedaaan budaya,etnis
,gender ,bahasa ,ataupun agama sehingga multukulturalisme tidak hanya sekedar
keanekaragaman budaya mesyarakat multikultur.
GLOSARIUM :
Abagan : golongan masyarakat yang menganut Agama Islam, tetapi
tiak melaksanakan ajaran agama secara keseluruhan.
Abstrak :tidak berwujud, tidak berbentuk.
Akomodasi : penyesuaian sosial dalam
interaksi antara pribadi dan kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.
Ambiguitas :
kemungkinan yang mempuyai 2 kemungkinan; ketidak tentuan atau ketidak jelasan.
Apatis : acuh tak acuh;
tidak peduli; masa bodoh.
Arbitrasi : usaha perantara dalam
meleraikan sengketa.
Asosiasi : perkumpulan orang yang
mempunyai kepentingan bersama.
Audience : pengunjung atau pendengar
suatu ceramah.
Apresiasi:
harapan dan tujuan untuk keberhasilan pada masa yang akan datang.
Abstrak :
Iktishar (karangan, laporan); ringkasan; inti (abstrak : penyusunan abstrak).
Angket :
Daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu dengan ruang untuk jawaban
bagi setiap pertanyaan.
Biologis: berhubungan dengan keadaan dan sifat makhluk hidup.
Diferensiasi
sosial : pembedaan penduduk atau masyarakat yang sifatnya tidak
hierarkis bertingkat.
Demografi : ilmu tentang susunan,
jumlah, dan perkembangan peduduk; ilmu yang memberikan uraian atau gambaran
statistik mengenai suku bangsa yang dilihat dari sudut sosial politik ; ilmu
kependudukan.
Desersi: (perbuatan) lari meninggalkan dinas ketentaraan ;
pembelotan keapada musuh ; perbuatan lari dan memihak pada musuh.
Diskriminasai : pembedaan perlakuan
terhadap sesama warga negara (berdasakan warna kulit, golongan, suku, ekonomi,
agama, dan sebagainya).
Destruktif : bersifat merusak; memusnahkan;
atau menghancurkan.
Destruktif
: Bersifat destruksi (merusak ,memusnahkan, atau
menghancurkan).
Disintegrasi
: Keadaan tidak bersatu padu; keadaan terpecah belah;
hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahan.
Dinamis: penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan
menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut.
Dalil :
Keterangan yang dijadikan bukti atau alasan suatu kebenaran; pendapat yang
dikemukakan atau dipertahankan sebagai suatu kebenaran.
Data
kualitatif : Data yang berupa kata-kata atau ungkapan-ungkapan.
Data
kuantitatif : Data yang berupa angka-angka.
Deskripsi
: Pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara
jelas dan terperinci.
Desentralisasi:
sistem pemerintahan yang lebih banyak memberikan kekuasaan pada pemerintah
daerah.
Diverse :
bermacam macam.
Dikotomi: pembagian atas dua kelompok yang saling bertentangan.
Diskriminasi: pembedaan perlakuan tehadap
sesama warga negara (bedasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama,
dan sebagainya).
Disfungsi
: Perihal tidak berfungsi secara normal atau terganggu
fungsinya.
Etnosentrisme : sikap atau pandangan yang
berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan
sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudaaan lain.
Etnis : bertalian dengan kelopok sosial dalam sistem sosial
atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan,
adat, bahasa, agama.
Endemik : penyakit yang berjangkit di suatu daerah tertentu;
secara tetap terdapat di tempat2 atau di kalangan orang2 tertentu atau pada
golongan suatu masyarakat.
Extended family: keluarga luas.
Ekologis:
ilmu tentang hubungan penduduk dengan lingkungn alam, teknologi, dan masyarakat
manusia.
Eksistensi: keberadaan.
Ekskusivitas: kecenderungan untuk
memisahkan diri dari masyarakat.
Elite :
kelompok kecil orang-orang terpandang atau berderajad tinggi.
Empati: keadaan mental yang membuat seseorang merasaatau
mengidentivikasi dirinya balam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan
orang atau kelompok lain.
Evolusi :
Perubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-angsur dan
perlahan-perlahan (sedikit demi sedikit).
Eksperimen
: Percobaan yang bersistem dan terencana untuk membuktikan
suatu teori, dan sebagainya.
Eksplorasi
: Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh
pengetahuan lebih banyak (tentang keadaan); kegiatan untuk memperoleh
pengalaman baru dari situasi yang baru.
Fanatisme :
keyakinan (kepercayaan) yang terlalu kuat terhadap ajaran (agama, politik, dan
sebagainya).
Fundamental : bersifat dasar
Feodal : berhubungan dengan susunan masyarakat yang di kuasai
oleh kaum bangsawan; cara kepemilikan tanah pada abad pertengahan di eropa.
Formal : resmi; sesuai
dengan peraturan yang sah.
Fundamentalisme:
faham yang cenderung untuk memperjuangkan sesuatu secara radikal.
Gender : jenis kelamin; pembedaan peranan pria dan wanita yang
di bentuk oleh kebudayaan masyarakat yang bersangkutan.
Gecatan senjata: penghentian tembak menembak
(tentang perang).
Geografis:
berhubungan dengan ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, dan
fauna.
Gregariousness: binatang yang mempunyai
sifat hidup berkelompok.
Genom:
satu gugus mosom yang selaras dengan segugus sel dari suatu jenis.
Global :
meliputi seluruh dunia.
Globalisasi: proses masuknya ke ruang
lingkup dunia.
Generalisasi
: Perihal membentuk gagasan atau simpulan umum dari suatu
kejadian, hal, dan sebagainya; perihal membuat suatu gagasan yang lebih
sederhana daripada yang sebenarnya.
Heterogen:
terdiri dari berbagai unsur yang berbeda sifat atau berlainan jenis; beraneka
ragam.
Homogen : terdiri dari berbagai unsur yang sama.
Horizontal : terletak pada garis atau
bidang yang sejajar.
Hegemoni: pengaruh kepemimpinan,dominasi, kekuasaan suatu
negaraatas negara lain (atau suatu kelompok atas kelompok lain).
Historis : bersejarah.
Hedonisme
: Pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan
materi sebagai tujuan utama dalam hidup.
Heterogen
: Terdiri dari berbagai unsur yang berbeda sifat atau
berlainan jenis; beraneka ragam.
Hipotesis
: Sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau
pengutaraan pendapat (teori, proposisi) meskipun kebenarannya masih harus
dibuktikan; anggapan dasar.
Homogen :
Terdiri atas jenis, macam, sifat, watak, yang sama.
Kasta :
golongan (tingkat/ derajad) manusia di masyarakat beragama hindu.
Kompromi :
persetujuan dengan jalan damai atau saling mengurangi tuntutan (tentang
persengketaan).
Konflik sosial : pertentangan antar anggota
masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan; perspektif atau sudut
pandang tertentu dimana konflik dianggap selalu ada dan mewarnai segalanya
aspek interaksi manusia dan struktur sosial ; pertikaian terbuka seperti
perang, revolusi, kemogokan, dan gerakan perlawanan.
Kosiliasi : usaha mempertemukan pihak
yang berselisih untuk mencapai persetujuan dan menyelesaikan perselisihan
tersebut.
Konstruktif : bersifat membina;
memperbaiki,. Membangun.
Kelompok sosial: kumpulan manusia yang
anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan lain tetapi
tidak terikat dalam ikatan organisasi.
Klasifikasi: penyusunan bersistem dalam
kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetakan.
Klik:
kelompok kecil orang tanpa struktur formal yang mempunyai pandangan atau
kepentingan bersama.
Komunikasi: hubungan; kontak; pengiriman
dan penerimaan pesan aau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami.
Konstan : tetap tidak berubah; terus menerus.
Kasta:
golongan (tingkat atau derajad) manusia di masyarakat beragama hindu.
Konflik sosial: pertentangan antar anggota
masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan; perspektif atau sudut
pandang tertentu dimana konflik dianggap selalu ada dan mewarnai segalanya
aspek interaksi manusia dan struktur sosial; pertikaian terbuka seperti perang,
revolusi, kemogokan, dan gerakan perlawanan.
Kelompok okupasional:
berhubngan dengan pekerjaan atau tugas seseorang.
Kesatuan sosial: bagian-bagian dalam
masyarakat.
Kohesi :
hubungan yang erat; perpaduan yang kokoh.
Konsentrasi: pemusatan pikiran atau perhatian
pada suatu hal.
Kapitalisme: sistem dan faham ekonomi
(perekonomian) yang modalnya (penanam modalnya, atau kegiatan industrinya)
bersuber pada modal pribadi atau perusahaan swasta dengan ciri persaingan dalam
pasaran bebas.
Konsensus: kesempatan kata pemufakatan
bersama (mengenai pendapat, pendirinya) yang dicapai melalui kebulatan suara.
Kongkuren : lawan bersaing; persaingan.
Konvensi: aturan atau praktik berdasarkan persetujuan umum dan
dipertahankan oleh masyarakat umum; aturan atau praktik berwibawa yang diakui
suatu cabang seni atau ilmu tertentu. Didalam hukum nternasional konvensi
bararti persetujuan antara beberapa negara yang bukan berupa politi; perjanjian
antara pihak-pihak yang beroerang mengenai hal-hal tertentu,misalnya larangan
memakai jenis senjata tertentu.
Komunitas: kelompok organisme (orang,
dsb) yang hidup dan saling berinteraksi didalam daerah tertentu; masyarakat;
paguyuban.
Kosmopolitan: mempunyai wawasan dan
pegetahuan yang luas terjadi dari orang-orang atau unsur-unsur yang berasal
dari berbagai penjuru dunia.
Komprehensif
: Bersifat mampu menangkap (menerima) dengan baik;
mempunyai dan memperlihatkan wawasan yang luas.
Kondusif :
Memberi peluang pada hasil yang diinginkan; bersifat mendukung.
Kunsemerisme
: Paham atau gaya hidup yang menganggap barang-barang
(mewah) sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan; gaya hidup yang tidak hemat.
Klan :
Kesatuan geneologis yang mempunyai kesatuan tempat tinggal dan menunjukkan
adanya integrasi sosial; kelompok kekerabatan yang besar.
Komunikasi
sosial : Komunikasi antarkelompok sosial dalam masyarakat.
Kontak
sosial : Hubungan antara satu pihak dan pihak lain yang merupakan
awal terjadinya interaksi sosial.
Kuesioner
: Alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian
pertanyaan tertulis; bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok orang
terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui pos; daftar pertanyaan.
Kuota :
Jatah; jumlah yang telah ditentukan.
Oligarki :
pemerintahan oleh beberapa orang yang merupakan bagian kecil dari masyarakat.
Objek: hal; perkara atau orang yang menjadi pokok pembicaraan;
benda; orang yang dijadikan sasaran untuk diteliti.
Out group : kelompok luar.
Orientasi: peninjauan untuk menentukan
sikap (arah,tempat,dsb).
Objektif :
Mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan
pribadi.
Observasi
lapangan : Pengamatan terhadap perilaku manusia dalam keadaan
alamiah.
Patrilineal : garis keturunan ayah
dengan penghubung laki laki.
Prestice :
peranan social terhadap kedudukan tertentu; tingkatan tertentu pada posisi
posisi yang dihormati.
Privelese :
keistimewaan yang di berikan pada seseorang yang mugkin bersifat positif atau
negatif.
Primordialisme :
suatu paham yang menganggap kelompoknya lebih tinggi dibanding kelompok lain.
Progresif :
ke arah kemajuan; berhalauan ke arah perbaikan dari keadaan sebelumnya.
Polietnis : terdiri dari banyak etnis.
Primordialisme: pemikiran yang mengutamakan
atau menempatkan pada tempat yang pertama kepentingan suatu kelompok atau
komunitas masyarakat.
Primer : yang pertama;
yang terutama ; yang pokok.
Publik:
orang banyak (umum); semua orang yang datang (menonton, mengunjungi).
Perubahan
sosial: perubahan yang terjadi dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat.
Profesionalitas : kemampuan untuk bertindak.
Partisipan :
orangyang ikut berperan serta dalam suatu kegiatan (pertemuan,
konferensi,seminar,dsb).
Patriarkat:
sistem pengelompokan sosial yang sangat mementingkan garis keturunan bapak.
Pedagogis: bersifat mendidik.
Plural :
jamak, lebih dari satu.
Primordial: kreatif, tua, yang
mula-mula, orisinal, atau utama.
Primordialisme: pemikiran yang mengutamakan
atau menempatkan pada tempat yang pertama kepentingan suatu kelompok atau komunitas
masyarakat.
Preventif
: Bersifat mencegah (supaya jangan terjadi apa-apa).
Primordialisme
: Pemikiran yang mengutamakan atau menempatkan pada tempat
yang pertama kepentingan suatu kelompok atau komunitas masyarakat.
Psikosomatis
: Berhubungan dengan gangguan emosi atau mental (tentang
penyakit).
Poligami :
Sistem perkawinan yang salah satu pihak memiliki/ mengawini beberapa lawan
jenisnya dalam waktu yang bersamaan.
Populasi :
Jumlah orang atau pribadi yang mempunyai ciri-ciri yang sama; sekelompok orang,
benda, atau hal yang menjadi sumber pengambilansampel; suatu kumpulan yang
memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan maslah penelitian.
Ras : golongan bangsa berdasarkan ciri2 fisik / golongan
manusia yang dapatdi bedakan dari golongan manusia lainnya berdasrkan ciri-ciri
fisik.
Rasional :
menurut pikiran dan pertimbangan yang logis, menurut pikiran yang sehat, cocok
dengan akal.
Relevan: kait-mengait, bersangkut-paut; berguna secara langsung.
Rural community: masyerakat pedesaan.
Represif : bersifat menekan; mengekang; menahan ; atau menindas.
Reduksi: pengurangan, pemotongan (harga,dan sebagainya).
Referensi: sumber acuan
(bujukan,petunjuk).
Random :
Secara acak.
Responden
: Penjawab (atas pertanyaan yang diajukan untuk
kepentingan penelitian).
Relevansi
: Hubungan; kaitan.
Reliabilitas
: Perihal sesuatu yang bersifat reliabel (bersifat andal);
ketelitian dan ketepatan teknik pengukuran; keterandalan.
Retorika :
Keterampilan berbahasa secara efektif; (retoris : bersifat retorika).
Represif
: Bersifat menyembuhkan.
Revolusi :
Perubahan ketatanegaraan (pemerintah atau keadaan sosial) yang dilakukan dengan
kekerasan (seperti perlawanan dengan senjata); perubahan yang mendasar di suatu
bidang.
Status:
posisi dalam suatu hierarki; suatu wadah bagi hak dan kewajiban ; aspek status
dari peranan.
Strata :
lapisan; tingkatan dalam masyarakat.
Segmentasi: terbagi-bagi.
Sentralisasi: berorientasi kepusat.
Sosiokultural: berkenaan dengan segi
sosial dan budaya masyarakat.
Sosiogeografis :
berkenaan dengan segi sosial dan geografis.
Sistem :
Suatu kesatuan beberapa komponen yang saling mendukung dan tidak ada
antagonisme antara komponen-komponen itu.
Sekunder: berkenaan dengan yang ke dua atau tingkatan ke dua.
Semu : tampak
seperti asli, padahal sama sekali bukan yang sebenarnya.
Simbol :
lambang.
Societal group : kelompok kemasyarakaan.
Statistik: catatan angka-angka
(bilangan); data yang berupa angka yang dikumpulkan, ditabulasi,
digolong-golongkan sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu
masalah atau gejala.
Subjek : pokok
pembicaraan; pelaku.
Toleransi : sikap atau sifat menenggang
( menghargai, membiarkan, membolehkan ) pendirian ( pendapat, pandangan,
kepercayaan, kebiasaan, kelakuan) yang berbeda atau bertentangan dengan
pendirian sendiri.
Tradisi: adat kebisaan turun temurun; penilaian atau anggaran
bahwa cara-cara yang telah ada merupakan yang paling baik dan benar.
Uniformitas: hal (keadaan) uniform;
keuniforman atau keseragaman.
Unifersal : umum ( berlaku untuk semua
orang atau seluruh dunia).
Individualisme
: Paham yang
menganggap diri sendiri (kepribadian) lebih penting daripada orang lain;
paham yang menghendaki kebebasan berbuat dan menganut suatu kepercayaan bagi
setiap orang; paham yang mementingkan hak perseorangan di atas kepentingan
masyarakat dan negara.
Informal : tidak resmi.
In group: kelompok sendiri.
Interaksi sosial: hubungan
sosial yang dinamis antar individu atau antarkelompok atau hubungan antara
individu dengan kelompok.
Interrelasi: di antara beberapa hubungan.
Inovasi :
pemasukan atau pengenalan ha hal yang baru.
Intensitas: keadaan tingkatan atau
ukuran intensitasnya.
Interpenden: saling tergantung.
Industrialisasi : usaha menggalakan industri di suatu negara.
Industrialisasi
: Usaha menggalakkan industri dalam suatu negara;
pengindustrian.
Integratif
: Bersifat integrasi (pembauran hingga menjadi kesatuan
yang utuh dan bulat).
Instrumen
: sarana dalam penelitian (berupa seperangkat tes, dan
sebagainya) untuk mengumpulkan datasebagai bahan pengolahan.
Institusionalisasi
: Merupakan proses suatu norma menjadi bagian dari suatu
lembaga (pelembagaan).
Interaksi
sosial : Hubungan sosial yang dinamis antara individu dan
individu, antara individu dan kelompok, antara kelompok dan kelompok.
Interpretasi
: Pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis
terhadap sesuatu; tafsiran.
Ilmiah :
Bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu
pengetahuan.
Identifikasi: penetapan identitas
seseorang.
Indikasi: petunjuk; tanda-tanda yang menarik perhatian.
Inklusif : termasuk atau
terhitung.
Integrasi bangsa:
penyatuan berbagai kelomok budaya dan sosial kedalam suatu wilatyah dan
pembenukan suatu identitas nasional.
Lokal : setempat; di
suatu tempat.
Mobilitas intergenerasi:
perpindahan status sosial yang terjadi di antara beberapa generasi.
Mobilitas intragenerasi:
perpindahan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama.
Mobilitas sosial:
perubahan kedudukan warga masyarakat dari kelas sosial yang satu kekelas sosial
yang lain.
Majemuk : tanggapan langsung dari suatu; serapan; proses
seseorang mengetahui beberapa melalui paca indranya / terdiri atas beberapa
bagian yang merupakan satu-kesatuan.
Mekanisasi: penggantian dan penggunaan
tenaga mesin dan sarana-sarana teknik lainnya untuk menggantikan tenaga manusia
dan hewan.
Modernisasi: proses pergeseran sikap
mentalis sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa
kini.
Motif :
sebab (alasan) orang melakukan sesuatu.
Mainstream: satu budayan yang
mendominasi masyarakat; budaya aliran utama yang diikuti dalam suatu
masyarakat.
Monolitik: mempunyai sifat seperti
kesatuan terorganisasi yang membentuk kekuatan tunggal dan berpengaruh.
Monokulturalitas: satu
kebudayaan.
Multidimensional: mempunyai
berbagai dimensi.
Multikulturalitas:
keanekaragaman budaya dan kelompok-kelompok sosial dalam suatu masyarakat.
Multikulturalisme: gejala
pada seseorang atau suatu masyarakat yang ditandai oleh kebiasaan menggunakan
lebih dari satu kebudayaan.
Matrialisme
: Pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang
termasuk kehidupan manusia di dalam kebendaan semata-mata dengan
mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indra.
Mekanisasi
: Penggantian dan penggunaan tenaga mesin dan sarana-sarana
teknik lainnya untuk menggantikan tenaga manusia dan hewan.
Momentum :
Saat yang tepat; kesempatan.
Metodologi
: Ilmu tentang metode; uraian tentang metode.
Non komplementer: tidak
bersifat saling mengisi; tidak bersifat melengkapi.
Norma :
Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat, dipakai
sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai.
Normatif :
Berpegang teguh kepeda norma; menurut norma atau kaidah yang berlaku.
Solidaritas : solider; sifat satu rasa ( senasib
) ; perasaan setia kawan.
Sosialisasi: proses belajar seorang
anggota masyerakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat
dilingkungannya.
Spesialisasi: pengadilan dalam suatu
cabang ilmu, pekerjaan, kesenian, dsb.
Sektarian : berkaitan dengan penganut
suatu aliran.
Status :
posisi dalam suatu hirarki; suatu wadah bagi hak dan kewajiban ; aspek status
dari peranan.
Stratifikasi
sosial : pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas2
secara bertingkat (hierarkis)
Statis :
keadaan tidak berubah; tidak mau menyesuaikan diri dengan keadaan zaman.
Suku bangsa : kesatuan sosial yang dapat
di bedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan keadaran akan identitas
perbedaan budaya khususnya bahasa.
Sampel :
Sesuatu yang digunakan untuk menunjukan sifat suatu kelompok yang lebih besar;
bagian kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan yang lebih besar; contoh.
Sampling :
proses menarik sampel dari populasi.
Statistik
: Data yang berupa angka yang dikumpulkan, ditabulasi,
digolong-golongkan sehingga dapar memberi informasi yang berarti mengenai suatu
masalah atau gejala.
Survei :
Teknik riset dengan memberi batas yang jelas atas data; penyelidikan;
peninjauan.
Tabulasi :
Penyusunan menurut lajur yang telah tersedia; penyajian data dalam bentuk tabel
atau daftar untuk memudahkan pengamatan dan evaluasi.
Urbanisasi: perpindahan penduduk secara
berduun-duyun dari desa kekota.
Urban community: masyarakat perkotaan.
Volunter: sukarelawan.
Vertikal
: membentuk
garis tegak lurus, tegak lurus dari bawah ke atas, atau kebalikannya.
Validitas : Sifat benar menurut bahan
bukti yang ada; logika berpikir; kekuatan hukum; bersifat valid (sahih).
Vertifikasi : Pemeriksaan tentang kebenaran
laporan, pernya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar