Kamis, 13 November 2014

Lembaga sosial

A.   Pengertian

Lembaga sosial
Adalah seperangkat aturan yang berdasar nilai-nilai norma-norma sosial untuk mengatur kegiatan dan kebutuhan sosial tertentu.

Definisi lembaga sosial menurut para ahli sosiologi
1.    Koentjaraningrat, adalah sistem tata kelakuan dengan hubungan yang berpusat kepada kegiatan-kegiatan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan, khususnya kebutuhan hidup masyarakat.
2.    Bruce Cohen, adalah sistem pola-pola sosial yang tersusun rapi dan relatif bersifat tetap, serta mengandung perilaku-perilaku tertentu yang kokoh dan terpadu, demi memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.
3.    Wiliam Kornblum, adalah lembaga yang dibentuk atau sarana untuk mewujudkan kebutuhan pokok manusia.
4.    Paul B. Horton, adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarkat dipandang penting atau secara formal merupakan sekumpulan keniasaan dan tata kelakuan yang berkisara pada suatu kegiatan pokok manusia.


Hal yang terkandung dalam lembaga sosial
1.    Kumpulan dari aturan-aturan sosial dalam suatu masyarakat.
2.    Berisi nilai dan norma sosial.
3.    Dibuat untuk mengatur berbagai kegiatan dalam usaha memenuhi kebutuhan sosial manusia dalam hidup bermasyarakat.

Bentuk ideal norma dan nilai sosial
Bentuk ideal norma dan nilai sosial tercapai apabila diketahui, dipahami, ditaati, dan dihargai oleh masyarakt sebagai kebudayaan yang dimilki bersama.

Perbedaan antara lembaga sosial dan asosiasi
Lembaga sosial tidak memiliki anggota, tetapi memiliki pengikut yang setia melaksanakan dan memilihara lembaga sosial tersebut, sedangkan asosiasi memiliki anggota tersendiri.

Ciri-ciri lembaga sosial
1.    Kumpulan pola-pola perilaku yang terwujud melalui kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dan hasil-hasilnya, tata cara kelakuan, kebiasaan, serta unsur-unsur kebudayaan lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung tergabung dalam suatu bagian tertentu yang memiliki fungsi dalam masyarakat.
2.    Usia sesuatu lebih panjang daripada orang perorangan yang membentuknya, mempertahankan, dan mengubahnya.
3.    Setiap lembaga sosial memilki nilai-nilai tersendiri yaitu sistem gagasan yang mendasar yang dimiliki secara bersama-sama oleh sekelompok orang yang digunakan untuk menafsirkan berbagai jala yang telah, sedang, dan akan berlangsung dalam kehidupan sehari-hari.Sistem kepercayaan dan aneka macam tindakan baru akan menjadi bagian lembaga sosial setelah melewati waktu yang relatif lembaga.
4.    Mempunyai satu atau beberapa tujuan yang mungkin saja tidak sejalan dengan fungsi lembaga.
5.    Mempunyai alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan.
6.    Setiap lembaga sosial memiliki lambang-lambang yang merupakan ciri khas.
7.    Mepunyai tradisi tertulis maupun tidak tertulis, yang antara lain merumuskan tujuan dan tata tertib yang berlaku.


Fungsi lembaga sosial
Lembaga sosial memilki fungsi yang amata penting adalah ”sebagai aturan main” yang menuntun jalannnya kehidupan sosial, yang terdiri atas:
1.    Fungsi manifest adalah fungsi lembaga yang disadari (nyata), maksudnya suatu lembaga yang mempunyai fungsi yang oleh bnayak oarang dipandang dan diharapkan akan dipenuhi oleh lembaga itu. Misalnya; Keluarga.
2.    Fungsi laten adalah fungsi lembaga yang tidak disadari oleh masyarakat (tersembunyi) atau hanya disadari oleh orang-orang tertentu saja, tetapi berpengaruh amat besar bagi perkembangan masyarakat.
3.    Fungsi positif (fungsional), apabila ikut mendukung kelangsungan hidup masyarakat, misalnya: lembaga-lembaga pernikahan, pendidikan, dan lain-lain.
4.    Fungsi negatif (disfungsional), apabial keberadaannya merugikan kelangsungan hidup bermasyarakat. Misalnya lembaga pasar gelap, dan lain-lain.

Tipe-tipe lembaga sosial berdasarkan proses terbentuknya
1.    Cresive institution. Yaitu lembaga sosial yang tumbuh dari adat istiadat masyarakat sehingga menjadi lembaga sosial utama di dalam masyarakat itu. Misalnya; lembaga pernikahan dan lembaga religi.
2.    Enacted institution, yaitu lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk untuk memenuhi tujuan tertentu, yaitu berakar dari kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat. Misalnya; lembaga hutang piutang.

Tipe-tipe lembaga sosial berdasarkan fungsinya
1.    Operative institution, yaitu lembaga yang berfungsi untuk menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Misalnya; lembaga industri.
2.    Regilative institution, berfungsi mengawasi adat istiaadt atau tata cara yang tidak menjadi bagian mutlak dari lembaga sosial itu sendiri. Misalnya; lembaga hukum.

Tipe-tipe lembaga sosial berdasarkan kepentingannya
1.    Basic institution, yaitu lembaga yang keberadaannya dianggap sangat penting untuk memelihara atau mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Misalnya; keluarga dan pendidikan.
2.    Subsidary institution, yaitu lembaga sosial yang dianggap kurang penting. Misalnya; kegiatan rekreasi dan berbagai bentuk hiburan.

Tipe-tipe lembaga sosial berdasarkan tingkat penerimaan oleh masyarakat
1.    Social-sanctioned institution, yaitu lembaga sosial yang diterima dengan baik oleh masyarakat. Misalnya; lembaga sekolah dan perusahaan.
2.    Unsanctioned institution, yaitu lembaga sosial yang ditolak oleh masyarakat, meskipun kadang-kadang masyarakat tidak berhasil memberantasnya. Misalnya: perampokan, korupsi, premanisme, dan lain-lain.

Tipe-tipe lembaga sosial berdasarkan faktor-faktor persebarannya
1.    General institution, yaitu lembaga yang diterima dan dikenal dimana-mana. Misalnya: lembaga agama dan pendidikan.
2.    Restricted institution, yaitu lembaga sosial yang diterima hanya oleh sebagian kecil masyarakat saja, atau kelompok-kelompok tertentu dalam suatu masyarakat saja. Miisalnya: ajaran dari agama tertentu.

Tipe-tipe lembaga sosial yang penting
1.    Lembaga keluarga adalah suatu kesatuan norma dan tata cara yang diterima untuk menyelesaikan berbagai tugas penting dalam masyarakat.
2.    Lembaga pendidikan, yaitu tempat seseorang mulai dibimbing untuk terus berkembang kearah yang lebih baik.
3.    Lembaga agama adalah salah satu lembaga sosial yang dapat memberikan jawaban terhadap berbagai macam persoalan yang membingungkan manusia.
4.    Lembaga ekonomi yaitu lembaga yang berfungsi sebagai pengatur dibidang ekonomi atau mengatur cara-cara atau usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan primer dan sekundernya.
5.    Lembaga politik yaitu kumpulan peraturan sosial yang dibentuk untuk mengatur hubungan kelompok orang-orang yang berkuasa (penguasa) dengan kelompok orang-orang yang dikuasainya (rakyat).


B.   KELUARGA

Definisi keluarga menurut para ahli
1.    Rodney Stark, adalah suatu lembaga manusia yang terdapat dalam setiap masyarakat dan merupakan struktur kekerabatan yang berfungsi untuk mensosialisasikan anggotanya yang baru lahir.
2.    George P. Murdock, adalah kelompok yang bercirikan tempat tinggal yang sama,kerja sama dalam berbagai bidang ekonomi, perlindungan, dan melahirkan anak (reproduksi), dan termasuk didalamnya perempuan dan laki-laki, dan sekurang-kurangnya dua dari mereka menjaga hubungan seks yang diakui serta memiliki satu atau lebih anak yang dilahirkan dari hubungan tersebut.

Ciri-ciri keluarga
1.    Merupakan suatu kelompok sosial, dan terdiri atas berbagai usia dan jenis kelamin
2.    minimal dari mereka mempunyai hubungan suami istri yang diakui oleh masyarakat dan mempunyai anggota keluarga melaluui suatu pernikahan yang sah
3.    Mempunyai seperangkat aturan sosial tertentu yang diakuai dan dijalankna bersama-sama oleh seluruh anggota keluarga.
4.    Mempunyai fungsi pokok , diantaranya fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, fungsi sosialisasi, dan fungsi perlindungan.
5.    menempati tempat tertentu dalam jangka waktu tertentu pula.

Tipe-tipe keluarga berdasarkan jumlah anggota dan besar ruang lingkup keanggotaannya
1.    Keluarga inti (batih) adalah keluarga yang anggotannya terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anak yang belum menikah, termasuk juga anak-anak angkat yang belum menikah.
2.    Keluarga luas adalah keluarga inti yang diperluas keanggotaannya, yaitu terdiri atas ayah, ibu, anak, keponakan, paman, bibi, kakek, nenek, dan saudara-saudara sepupu dari anak-anak.

Tipe-tipe keluarga berdasarkan faktor yang membentuknya
1.    Keluarga yang dibentuk berdasarkan hubungan pernikahan atau kehidupan bersama antara sepasang suami istri yang sah akibat pernikahan.(conjugal family)
2.    Keluarga dengan hubungan kerabat sedarah (cosquence family) adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan pada hubungan darah dari sejumlah orang dalam kerabat, misalnya ayah, ibu, adik, dan kakak.

Proses terbentuknya keluarga
1.    Tahap pertama. Pada mulanya, dalam masyarakat primitive, manusia hidup berupa sekawan atau berkelompok, kemudian melakukan hubungan seks tanpa hubungan pernikahan lalu melahirkan anak. Keluarga ini disebut keluarga inti.
2.    Tahap kedua. Keluarga bertambah luas dan garis keturunan mengikuti garis keturunan ibu, karena anak yang dilahirkan tidak mengenal ayahnya.
3.    Tahap ketiga. Karena mengikuti garis keturunan ibu, maka dipihak laki-laki timbul ketidakpuasan, sehingga mereka memililh perempuan calon istrinya dari keluarga lain dan membawa istrinya itu kedalam kelompoknya sendiri, sehingga garis keturunan mengiktui ayah dan disebut patriarchaat.
4.    Tahap keempat, merupakan tahap terakhir, yakni ketiak endogami atau pernikahn didalam batas-batas kelompok, menyebabkan seorang anak berhubungan langsung dengan keluarga ayah dan ibunya sepanjang hidupnya, sehingga lambat laun menjadi susunan kekerabatan yang disebut parental.

Pengertian pernikahan
Adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan perempuan sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa.

Bentuk-bentuk pernikahan berdasarkan banyaknya laki-laki dan perempuan yang terliabat dalam sebuah pernikahan
1.    Monogami, yaitu pernikahan anatara seorang pria dengan seorang perempuan saja.
2.    Poligami, yaitu pernikahan antara seorang pria atau perempuan dengan beberapa perempuan atau pria, yang terdiri atas:
Ø  Poligini, yaitu seorang pria menikah lebih dari seorang perempuan.
Ø  Poliandri, yaitu seorang perempuan menikah dengan lebih dari seorang pria.

Bentuk-bentuk pernikahan berdasarkan asal suami atau istri
1.    Eksogami, apabila pernikahan dilakukan dengan seseorang diluar lingkungannya (ras, marga, atau kelompoknya), dan berlangsung pada masyarakat yang berasaskan satu garis keturunan untuk menjaa sistem kekrabatan, yaitu;
Ø  Connubium simetris, apabila hubungan pernikahan terjadi antara klan secara timbal balik.
Ø  Cominium asimetris, apabila hubungan pernikahan terdiri antara klan yang hanya mempunyai satu garis keturunan, sebagai pemberi gadis atau penerima gadis, yang dijadikan istri.
2.    Endogami, apabila pernikahan dilakukan dengan seseorang yang berasal dari lingkungan sendiri. Misalnya; satu desa, dan lain-lain. Biasanya terjadi pada kesatuan masyarakat yang berasakan garis keturunan parental untuk menjaga ikatan kekerabatan, baik dari pihak ayah dan pihak ibu.
3.    Homogami, apabila pernikahan terjadi antara pria dan perempuan yang berasal dari lapaisan atau kedudukan sosial yang sama.
4.    Heterogami, apabila pernikahan terjadi antara pria dan perempuan dari dua keluarga yang berlainan lapisan sosialnya.

Aturan pernikahan
1.    Incest taboo, yaitu larangan, melakukan pernikahan dengan keluarga yang sangat dekat. Misalnya: ibu atau ayah dengan anaknya dan antara saudara kandung.
2.    Mas kawin, yaitu pemberian sejumlah hadiah berupa barang atau uang dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan. Fungsinya adalah mengembalikan keseimbangan dalm keluarga perempuan karen anak gadisnya berpindah ke tempat laki-laki.

Beberapa istilah tentnag pola adat dimana pasangan suami istri yang baru menikah, memilih menetap
1.    Patrilokal (viriloka) yaitu pasangan pengantin bertempat didekat kerabat suami.
2.    Matrilokal yaitu pasangan pengantinbertempat tinggal di sekitar kerabat istri.
3.    Bilokal yaitu pasangan pengantin menetap secara bergantian antara kerabat suami dan istri.
4.    Neolokal, yaitu pasangan suami istri mencari tempat kediaman baru bukan dilingkungan kerabat suami maupun istri.
5.    Avunkolokal yaitu pasangan pengantin baru tidak tinggal bersama-saam, tetepi masaing-masing bertempat tinggal didaerah kelahiran masaing-masing, dan hanya berkunjung untuk eaktu yang relatif pendek.
6.    Utrolokal yaitu pasangan suami istri bebasa menentukan tempat tinggal yang diinginkan setelah mereka menikah.

Fungsi keluarga dalam masyarakat
1.    Mengatur hubungan seksual. Keluarga adalah lembaga pokok tempat bagi masyarakat untuk mengatur dan mengorganisasikan seksual guna memperoleh anak (keturunan).
2.    Fungsi reproduksi, yaitu untuk meneruskan keturunannya.
3.    Fungsi sosialisasi. Keluarga adalah lembaga sosial yang pertama dan utama bagi seorang anak, sebab dia dilahirkan ditengah-tengah keluarga dan hingga berapa tahun lamanya diasuh dan dididik oleh semua anggota keluarga yang ada.
4.    Fungsi afeksi (kasih sayang), yaitu untuk membagikan kasih sayang kepada anak dan seluruh anggota keluarga dan masyarakat.
5.    Fungsi penemuan status, yaitu yang berhubungan dengan kedudukan dan peran dalam keluarga, serta jenis kelamin.
6.    Fungsi perlindungan, yaitu memberikan perlindungan kepada anak, baik fisik, ekonomi, rasa tenang, dan sebagainya.
7.    Fungsi ekonomi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan keluarga, terutama kebutuhan anak-anaknya.

Peranan keluarga
Peranan keluarga sangat besar dalam membentuk kepribadian seorang anak, yaitu mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap, keyakianan-keyakinan, dan lain-lain.


C.   LEMBAGA PENDIDIKAN

Jenis-jenis pendidikan!
1.    Pendidikan formal (sekolah) adalah pendidikan yang berlangsung di sekolah mulai dari jenjang pendidikan pra-sekolah, sampai dengan perguruan tinggi, baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus.
2.    Pendidikan informal (keluarga) adalah pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan keluarga.
3.    Pendidikan non-formal adalah pendidikan yang berlangsung di luar keluarga, seperti lembaga khusus dan muncul karena adanya perubahan yang cepat dalam masyarakat.

Ciri-ciri pendidikan formal (sekolah):
1.    Kegiatan belajar mengajar dapat diselenggarakan di dalam kelas yang terpisah-pisah menurut jenjangnya.
2.    Persyaratan peserta usia didik dikelompokan guna menentukan jenjang kelas.
3.    Jangka belajar ditentukan dalam waktu tertentu.
4.    Jadwal belajar mengajar diatur dengan jadwal yang telah dibuat sebelumnya.
5.    Proses belajar mengajar diatur secara tertib dan terstruktur.
6.    materi pelajaran disususn berdasarkan kurikulum dan dijabarkan kedalam silabus secara resmi.
7.    Materi pelajaran lebih bersifat akademis intelektual dan berkesinambungan.
8.    Guru mengajarkan dengan menggunakan metode, media, dan urutan pengajaran tertentu.
9.    Ada sistem (rapor), evaluasi belajar (ujian atau ulangan) dan laporan hasil belajar, serta surat tanda tamat belajar (ijazah).
10. Sekolah memepunyai anggaran pendiidkan yang dirancang untuk kurun waktu tertentu.

Ciri- ciri pendidikan informal
1.    Tidak terikat tempat dan waktu, bisa dimana saja dan kapan saja.
2.    Tidak terikat oleh jenjang usia, artinya pendidikan terus berlangsung.
3.    Dapat berlangsung tanpa adanya guru dan murid secara khusus seperti di sekolah.
4.    Tidak menggunakan metode-metode tertentu, seperti halnya dalam pendidikan formal.
5.    Tanpa menggunakan rencana pembelajaran yang ditetepkan terlebuh dahulu.

Ciri-ciri pendidikan non-formal
1.    Program yang dibuat sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mendesak.
2.    Materi pelajaran yang diberikan umumnya bersifat praktis.
3.    Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan program relatif singkat.
4.    Biayanya relatif murah,sebab pendidikan dilaksanakan dalam waktu singkat.
5.    Usia peserta berbeda-beda untuk suatu program pendidikan.
6.    Jenjang kelas tidak menentukan tingkatan yang tegas.
7.    Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan melalui suatu perencanaan yang baik.
8.    Tujuan pendidikan tertata untuk mendapatkan pekerjaan/meningkatkan taraf hidup.
9.    Waktu dan tempat belajar disesuaikan dengan mayarakat yang memebutuhkannya.

Fungsi lembaga pendidikan
1.    Fungsi manifes adalah fungsi lembaga pendidikan yang langsung dapat diamati secara nyata atau fungsi yang diharapkan oleh masyarakat. Menurut Horton dan hunt fungsi manifest pendidikan ialah mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah, mengembangkan bakat perorangan demi kepuasaan pribadi maupun bagi kepentingan masyarakat, melestarikan kebudayaan, dan menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasinya dalam berdemokrasi.
2.    Fungsi laten adalah fungsi yang tidak langsung dilihat oleh masyarakat.

Peranan lembaga pendidikan menurut Robert Dreeben
1.    Mendidik untuk menjadi manusia yang mandiri.
2.    Sebagai tempat untuk memperoleh prestasi.
3.    Untuk memunculkan spesifikasi dalam penilaian.
4.    Untuk pengembangan kepribadian

Unsur-unsur agama menurut Ligt, Killer, dan Colltoun
1.    Kepercayaan. Misalnya : kepercayaan kepada Tuhan, nabi-nabi,orang-orang suci, percaya akan danya reinkarnasi, kekuatan gaib, kepada roh nenek moyang.
2.    Simbol, baik yang berupa pakaian , tulisan, ucapan maupun tindakan yang dijalankan secara konsisten oleh pemeluk agama tersebut. Misalnya :jubah, dll.
3.    Praktik, yaitu sebuah praktik yang bernuansa keagamaan, misalnya: kebatinan ,shalat, dll.
4.    Pemeluk, orang yang mengiktui suatu agama, yang mempunyai bergbagai bentuk pengelompokan menjadi komunitad. Misalnya: pengelompokan umat islam ke dalam pesantren.
5.    Pengalaman keagamaan, yaitu suatu panggilan uanyuk menjalankan berbagai perintah Tuhan. Misalnya: menunaikan ibadah haji, menjadi pastur atau pendeta.

Fungsi manifest agama menurut Horton & Hunt
1.    Doktrin adalah suatu penentu sifat hubungan antar sesama dan hubungan  antara manusia dengan Tuhan, juga bagaimana cara menanamkan keyakinan tentang hubungan yang benar, dan untuk menyatukan berbagai pemeluk agama.
2.    Ritual adalah aturan-aturan tertentu yang digunakan dalam pelaksanaan agama yang melambangkan ajaran dan mengingatkan manusia pada ajaran tersebut.
3.    Menyediakan seperangakat norma menetukkan perilaku yangs sesuai dengan ajaran agama.

Fungsi laten agama menurut Emile Durkheim
Fungsi laten agama adalah dapat meningkatkan keereatan hubngan masyarakat, yaitu melalui fungsi agama untuk menggerakan dan membantu kita untuk menjalani hidup melalui komunikasi dengan Tuhannya. Selain itu agama juga menjalankan fungsi positif, karena dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang secara sukarela menegakkan dan memperkuat perasaan dan ide-ide bersama yang menjadi ciri-ciri dan persatuan agama tersebut.

D.   LEMBAGA EKONOMI

Bagian-bagian lembaga ekonomi
1.    Bagian/unit produksi, yaitu berhubungan dengan cara-cara bagaimana berbagai kebutuhan hidup dapat dipenuhi.
2.    Bagian/ unit distribusi, yaitu bagian yang berhubungan dengan cara-cara bagaimana berbagi kebutuhan hidup itu dapat disampaikan kepada para pemakainya dalam keadaan yang baik.
3.    Bagian/ unit konsumsi, yaitu bagian yang berhubungan dengan cara-cara bagaiman berbagi kebutuhan hidup itu dapat dopergunakan oleh masyarakat.

Kegiatan dari bagian atau unit produksi
1.    Berburu dan meramu, merupakan kegiatan produksi yang berkembang pada masyarakat tradisional, dengan pola hidup yang berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat yang lainnya.
2.    Bercocok tanam di ladang, merupakan bentuk paling awal dari sistem pertanian.
3.    Bercocok tanam di lahan basah, yaitu cara yang dilakukan oleh masyarakat yang sudah hidup menetap dan sudah mengenal sistem irigasi dan sistem pengolahan tanah dengan baik.
4.    Peternakan. Cara ini sudah dikenal cukup lama, sejak amnusia mengenal bercocok tanam, dimana mereka mulai melakukkan penangkapan ikan dan hewan-hewan laut lainnya.
5.    h dikenal cukup lama, sejak amnusia mengenal bercocok tanam, dimana mereka mulai melakukkan penangkapan ikan dan hewan-hewan laut lainnya.
6.    Perindustrian, merupakan kegiatan industri yang dilakukan oleh masyarakat modern, yaitu dengan mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi dan barang jadi.

Kegiatan distribusi barang
1.    Resiprositas (timbal-balik), yaitu pertukaran barang dan jasa yang kira-kira sama nilai yang didapat antara kedua belah pihak. Ada tiga macam resiprositas, yaitu:
Ø  Resiprositas umum, yaitu cara tukar menuakr barang yang terjadi antara yang memberi dan menerima sama terlihat pada waktu penyerahan barang.
Ø  Resiprositas khusus, yaitu cara menukar barang yang terjadi ketika antara yang memberi dan yang menerima tidak berhadap-hadapan pada saat transaksi dilaksanakan.
Ø  Resiprositas berimbang, yaitu cara tukar menukar yang terjadi ketika yang memberi maupun yang menerima dapat menentukan nilai barang yang terliahat pada waktu penyerahan.
Ø  Redistribusi, yaitu bentuk pertukaran barang yang terjadi ketika barang ada yang masuk ke suatu tempat terlebih dulu, misalnya toko atau pasar, baru kemudian didistribusikan kembali ke masyarakat umum.
2.    Pertukaran pasar, yaitu pertukaran atau perpindahan barang dari pemilik yang satu ke pemilik yang lain.

Tiga bentuk barter yang terdapat dalam masyarakat
1.    Barter didalam lingkungan keluarga. Misalnya, pertukaran bingkisan.
2.    Barter menurut perjanjian pada tempat tertentu. Di tempat itu diletakan sejumlah barang yang sudah disepakati. Pertukaran ini disebut ’silence trade’
3.    Barter yang dilakukan pada kesempatan upacara.






Fungsi lembaga-lembaga ekonomi
1.    Mengubah cara-cara mengatur dan memanfaatkan waktu, yaitu dari pembagian waktu yang kurang ketat kepada pembagian waktu yang ketat.
2.    Mengubah pola pemukiman, yaitu dari pemukiman memusat (konsentris) kepada persebaran yang  yaitu dari pemukiman memusat (konsentris) kepada persebaran yang merata sesuai dengan persebaran industri.

E.   LEMBAGA POLITIK

Ciri-ciri lembaga politik
1.    Terdapat suatu kelompok yang memiliki wilayah dan telah menempati wilayah tersebut dalam waktu yang lama, an telah memeliki norma-norma dan nilai-nilai sosial yang telah dipenuhi bersama.
2.    Adanya perkumpulan politik yang dibentuk dengan sistem tertentu.
3.    Sebagian dari individu yang mrupakan penduduk di wilayah tersebut diberikan wewenang untuk melakukan tugas-tugas pemerintahan, baik ajaran maupun dengan pemaksaan.
4.    Hak dan kewajiban yang dimilki suatu pemerintahan hanya berlaku dalam batas wilayah mereka saja, dan tidak berlaku di wilayah atau negara lain.

Fungsi lembaga politik
1.    Memberiakn aturan-aturan terhadap masyarakatnya, agar menjadi warga negara yang baik, yaitu memahami, mengetahui, dan bertingkah laku sesuai dengan kewajiban.
2.    Memelihara ketertiban masyarakat didalam wilayahnya.
3.    Menjaga keamanan masyarakat dari ancaman, baik yang berasal dari dalam maupun yang berasal dari luar negara tersebut.
4.    Melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Tiga jenis otoritas yang berhubungan dengan struktur administratif menurut Max Weber
1.    Otoritas karismatik, ayitu otoritas yang didasarkan pada karisma atau kewibawaan seseorang.
2.    Otoritas tradisisonal, yaitu otoritas yang didasarkan pda tradisi, yaitu cenderung melakukan kebiasaan-kebiasaan yang dilakuakn pendahulunya.
3.    Otoritas legal-irasional, yaiut otoritas yang didasarkan oleh peraturan-peraturan yang dibuat dengan sengaja atas pertimabangan yang masuk akal, dan pemimpin ditunjuk berdasarkan aturan hukum dan wajib menjalankan peraturan-peraturan yang berlaku.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar