Pengertian dan Langkah-langkah Penelitian Sosial
1.
Penelitian merupakan suatu upaya untuk mencari jawaban
dari suatu masalah.
2.
Penelitian sosial adalah suatu metode analitis situasi
yang merurnuskan berbagai masalah sosial dengan maksud untuk menemukan aspek
baru, memahami sebab-musabab beserta interaksinya, mengoreksi,
mengadakan verifikasi, dan memperluas pengetahuan yang semuanya sangat diperlukan bagi pengembangan teori dan tindakan praktis.
3.
Persyaratan penting dalam mengadakan penelitian adalah
sistematis, berencana, dan mengikuti konsep ilmiah.
a. Sistematis.
Artinya, penelitian dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling
sederhana sampai yang kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan
efisien.
b. Terencana. Artinya, penelitian
dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan dan, sebelumnya, langkah-langkah
pelaksanaannya sudah dipikirkan.
c. Mengikuti konsep
ilmiah. Artinya, mulai dari awal sampai akhir kegiatan. Penelitian dilakukan
menurut cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu
pengetahuan.
4.
Cara berpikir seorang peneliti adalah sebagai berikut.
a. Berpikir skeptis.
Artinya, si peneliti harus selalu menanyakan bukti atau fakta yang dapat
mendukung suatu pernyataan. la tidak boleh percaya begitu saja pada sesuatu
tanpa adanya penjelasan atau bukti-bukti yang masuk akal.
b. Berpikir analitis.
Artinya, peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan
yang dihadapi.
c. Berpikir kritis.
Artinya, peneliti harus selalu mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika
serta menimbang berbagai hal secara objektif berdasarkan data dan analisis akal
sehat.
d. Jujur. Artinya,
seorang peneliti tidak memasukkan keinginannya sendiri ke dalam data.
e. Terbuka. Artinya,
seorang peneliti bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima
pendapat pihak lain tentang hasil penelitiannya. Cara berpikir seperti itu
disebut cara berpikir ilmiah (reflective thinking), cara berpikir yang dilandasi
pengujian yang sistematis. Di dalamnya, ada abstraksi yang lebih tinggi dan pengertian yang lebih
kompleks yang menjalin kaitankaitan yang Iuas. Disertai pula dengan pembuktian
data faktual, pengecekan, dan verifikasi yang berulang-ulang.
5.
Secara garis benar, langkah-langkah penelitian adalah
sebagai berikut.
a. Perancangan
penelitian
b. Pelaksanaan
penelitian
c. Pembuatan laporan
penelitian
6.
Penelitian dilakukan dengan urutan seperti berikut
1.
Penelitian dihadapkan pada suatu kebutuhan atau masalah
tertentu
2.
Merumuskan masalah sehingga batasan, kedudukan, dan
altematif cara pemecahan masala tersebut menjadi jelas.
3.
Menetapkan hipotesis sebagai titik tolak dalam mengadakan
tindakan untuk menentukan alternatif pemecahan masalah yang dipilih.
4.
Mengumpulkan data untuk menguji hipotesis (collection of data as evidence).
5.
Mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data dan
dikembalikan kepada hipotesis yang sudah dirumuskan.
6.
Menentukan kemungkinan untuk mengadakan generalisasi dari
kesimpulan tersebut serta implikasinya di masa yang akan datang.
7.
Pelaksanaan penelitian terdiri atas langkah-langkah
kegiatan berikut.
a. Menentukan dan
menyusun instrumen. Instrumen ini sangat tergantung pada jenis dan dari mana
data tersebut diperoleh. Contohnya adalah jika yang akan kita teliti adalah
prestas belajar siswa, data akan diperoleh dari siswa dan dari guru dengan cara
mengobservasi menyebarkan kuesioner atau melakukan wawancara.
b. Mengumpulkan data.
Mengumpulkan data dan kemudian mengolahnya bukanlah pekerjaan yang mudah,
melainkan membutuhkan suatu ketelitian dan ketekunan. Jika didapatkan data yang
salah atau tidak sesuai, hasilnya pun akan salah atau tidak memenuhi
persyaratan data yang sahih atau benar. Akibatnya. terjadi pengulangan pengumpulan
data.
c. Analisis data.
Dalam menganalisis data, dibutuhkan ketekunan dan pengertian terhadap jenis
data sehingga mudah untuk dipertanggungjawabkan. Menganalisis data dapat
menggunakan teori korelasi product moment
atau teori-teori lain yang lebih sederhana.
d. Menarik
kesimpulan. Langkah ini merupakan langkah terakhir dari kegiatan penelitian.
Pada tahap ini, kegiatan penelitian telah selesai dan tinggal mencocokkan
dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Jika hasil penelitian tidak sesuai
dengan hipotesis, tidak berarti penelitian yang dilakukan salah atau gagal.
8.
Dalam menetapkan topik penelitian, hal-hal yang harus
diperhatikan adalah menarik minat; mampu dilaksanakan; mengandung kegunaan
praktis; menghindari duplikasi dengan judul lain; ditulis dalam kalimat
pernyataan, jelas, singkat, dan tepat; berisi variabel-variabel; dan
menggambarkan keseluruhan isi dari kegiatan penelitian.
9.
Cara-cara atau teknik pengambilan sampel adalah sebagai
berikut.
a. Sampel acak (random). Sampel acak
digunakan dengan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap individu/unit
dalam keseluruhan populasi untuk dipilih.
b. Sampel berstrata.
Sampel berstrata digunakan jika populasi terbagi alas tingkatan. Dalam
pengambilan sampel, tiap tingkatan harus terwakili.
c. Sampel wilayah.
Sampel wilayah digunakan apabila wilayah penelitian luas. Sampel diterapkan
pada wilayah yang dapat terwakili.
10.
Data yang kita ambil tentu bukan data sembarangan,
melainkan data yang memiliki syarat- syarat berikut.
a. Data harus
objektif. Artinya, data sesuai apa adanya.
b. Data harus dapat
mewakili (representatif).
c. Data harus
mempunyai kesalahan baku yang kecil.
d. Data harus tepat
waktu.
e. Data harus ada
hubungannya dengan persoalan yang dipecahkan.
Menyusun Rancangan Penelitian Sosial
Rancangan
penelitian merupakan pokok-pokok perencanaan dari seluruh kegiatan penelitian
yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah. Naskah rancangan penelitian biasanya
dibuat secara ringkas, jelas, dan utuh. Rancangan penelitian sangat berguna
bagi peneliti agar penelitiannya dapat berjalan benar, lancar dengan hasil yang
baik.
Rancangan
penelitian terdiri dari langkah-langkah berikut.
1.
Langkah pertama adalah menentukan masalah yang akan
diteliti. Masalah untuk penelitian adalah masalah yang dapat memotivasi keinginan seseorang untuk
segera melaksanakan penelitian. Data tentang masalah tersebut cukup tersedia di
lapangan.
2.
Langkah kedua adalah studi pendahuluan. Studi pendahuluan
dilakukan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalah
menjadi jelas dan menjajaki kemungkinan diteruskan atau tidaknya pekerjaan
meneliti.
3.
Langkah ketiga adalah merumuskan suatu masalah. Apabila
informasi tentang masalah yang akan teliti cukup jelas dari studi pendahuluan (studi eksploratoris), maka peneliti
harus merumuskan masalahnya sehingga jelas dari mana harus dimulai ke mana
harus pergi, dan sarana apa yang harus
digunakan.
4.
Langkah keempat
adalah merumuskan anggapan dasar. Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini
kebenarannya oleh peneliti yang berfungsi sebagai tempat berpijak dalam
melaksanakan penelitian. Contohnya, kita akan mengadakan penelitian tentang
prestasi belajar siswa sangat ragam atau berbeda-beda. Setelah anggapan dasar ada dan
memungkinkan kita untuk mengadakan penelitian, kita dapat merumuskan suatu hipotesis, yaitu
kebenaran sementara yang harus dibuktikan melalui penelitian.
5.
Langkah kelima adalah memiliki pendekatan. Pendekatan
adalah metode atau cara yang akan dilakukan dalam melaksanakan penelitian. Penentuan pendekatan
ini sangat berpengaruh terhadap penentuan variabel atau objek penelitian, subjek
penelitian, serta sumber di mana kita akan memperoleh data.
Secara umum.
ada dua pendekatan dalam penelitian, yaitu pendekatan kuantitatif dan
pendekatan ualitatif.
·
Pendekatan kuantitatif digunakan bila data yang hendak
dikumpulkan adalah data kuantitatif (data berbentuk angka). Oleh karena itu, metode analisis
data yang digunakan dalam penelitian adalah metode statistika.
·
Pendekatan kualitatif digunakan bila data yang hendak
dikumpulkan adalah data kualitatif (data yang disajikan dalam bentuk kata atau
kalimat). Pendekatan kualitatif mengutamakan kualitas data. Oleh karena itu,
dalam penelitian kualitatif tidak digunakan analisis statistika.
6.
Langkah keenam adalah menentukan variabel dan sumber data.
Langkah ini menjawab pertanyaan, yaitu apa yang akan diteliti dan dari mana data
diperoleh. Kedua hal ini harus diidentifikasi dengan jelas agar kita dapat
menentukan alat yang akan digunakan dalam pengumpulan data.
Teknik Pengumpulan Data
1.
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam
penelitian. Oleh karena itu pengumpulan data harus dilakukan secara sistematis,
melalui prosedur yang benar, dan tidak dipengaruhi oleh keinginan pribadi.
2.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara,
seperti berikut.
a. Studi kepustakaan
b. Angket (daftar
pertanyaan)
c. Wawancara.
Ditinjau dari pelaksanaannya, wawancara dibedakan atas tiga macam. (1)
Wawancara bebas (unguided interview). Dalam wawancara jenis ini,
pewawancara secara bebas bertanya apa saja tanpa harus menggunakan acuan
pertanyaan. Kelebihan metode ini adalah bahwa responden tidak menyadari
sepenuhnya bahwa ia sedang diwawancarai. Responden bisa bersikap santai.
Kelemahannya adalah arah pertanyaan menjadi kurang terkendali. (2) Wawancara
terpimpin (guided interview). Pada wawancara jenis ini, pewawancara membawa sederetan
pertanyaan lengkap dan terperinci, seperti wawancara terstruktur. (3) Wawancara
bebas terpimpin. Wawancara jenis ini merupakan kombinasi dari wawancara bebas
dan wawancara terpimpin.
d. Observasi. Jenis
observasi ada dua yaitu: (1). Observasi partisipasi. Dalam melakukan pengamatan,
pengamat ikut terlibat dalam kegiatan yang sedang diamatinya sehingga pengamat memperoleh data
yang sebenarnya. Sebagai contoh. kita akan meneliti upacara adat di Bali. Oleh
karena itu, kita harus berada di acara tersebut sehingga data yang akan
diperoleh lebih akurat atau lebih valid. (2). Observasi simulasi. Dalam
melakukan observasi simulasi, si pengamat diharapkan dapat mensimulasikan
keinginannya kepada responden. Dengan ini responden dapat memberikan informasi
yang sesuai dengan keinginan si pengamat. Selain alat pencatat atau format tertentu,
digunakan alat bantu lain, seperti kamera, slide, dan perekam suara. Dengan alat-alat tersebut, banyak objek pengamatan
yang dapat direkam sehingga pengumpulan data dapat lebih akurat.
3.
Ada tiga jenis angket, yaitu angket tertutup, angket
terbuka, dan angket semiterbuka.
4.
Observasi baru dapat dikatakan sebagai alat untuk
pengumpulan data jika memiliki kriteria-kriteria berikut ini.
a. Pengamatan telah
direncanakan secara sistematis.
b. Pengamatan harus
berkaitan dengan tujuan penelitian.
c. Pengamatan harus
dicatat secara sistematis.
d. Pengamatan dapat
dicek dan dikontrol kebenarannya.
5.
Pedoman wawancara terdiri dari dua macam.
a.
Pedoman wawancara tidak terstruktur. Pedoman wawancara
tidak terstruktur adalah pedoman wawancara yang hanya memuat garis-garis besar
wawancara. Wawancara disesuaikan dengan garis besar pembicaraan yang telah dipersiapkan. Dengan
menggunakan pedoman ini, kreativitas pewawancara sangat diperlukan karena hasil wawancara
lebih banyak tergantung dari pewawancara sendiri. Jenis wawancara ini cocok
untuk penelitian kasus.
b.
Pedoman wawancara terstruktur/terstandar (standardized).
Pedoman wawancara terstruktur adalah pedoman wawancara yang disusun secara terperinci,
seperti halnya kuesioner. Pedoman wawancara terstruktur terdiri dari sederetan pertanyaan.
Pewawancara memberikan tanda cek (Ö) pada pilihan
jawaban yang telah tersedia.
6.
Faktor yang mempengaruhi hasil wawancara adalah sikap
pewawancara, kondisi responden/informan, topik penelitian, dan situasi wawancara.
a.
Pewawancara. Seorang pewawancara yang baik harus memenuhi
persyaratan, seperti keterampilan mewawancarai, motivasi yang tinggi, dan rasa
aman. Ia tidak ragu dan takut menyampaikan pertanyaan. Pewawancara juga harus
menyampaikan pertanyaan yang merangsang responden untuk menjawabnya, menggali
jawaban, dan mencatat semua hasil wawancara tersebut. Jika persyaratan wawancara terpenuhi, hasil
wawancara akan bermutu.
b.
Informan. Informan dapat mempengaruhi hasil wawancara
karena mutu jawaban yang diberikan tergantung pada apakah dia dapat menangkap
isi pertanyaan dengan tepat dan bersedia menjawabnya dengan baik. Seorang
pewawancara harus dapat mengarahkan responden dan sabar menghadapinya.
c.
Topik penelitian. Topik penelitian atau daftar pertanyaan
dapat mempengaruhi kelancaran dan hasil wawancara. Kesediaan responden untuk
menjawab tergantung pada apakah ia tertarik pada masalah itu dan apakah topik
tersebut sensitif atau tidak.
d.
Situasi wawancara. Situasi wawancara adalah situasi yang
timbul karena faktor waktu, tempat, ada tidaknya orang ketiga, dan sikap
masyarakat pada umumnya.
7.
Sikap yang harus dikembangkan oleh seorang pewawancara
adalah netral, ramah, adil, dan menghindari ketegangan.
a.
Netral; artinya, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak
setuju terhadap informasi yang diutarakan oleh responden karena tugasnya adalah merekam
seluruh keterangan dari responden, baik yang menyenangkan maupun tidak.
b.
Ramah; artinya, pewawancara menciptakan suasana yang mampu
menarik minat si responden.
c.
Adil; artinya, pewawancara harus dapat memperlakukan semua
responden dengan sama. Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua
responden bagaimanapun keberadaannya.
d.
Hindari ketegangan; artinya, pewawancara harus dapat
menghindari ketegangan, jangan sampai responden merasa sedang dihakimi atau
diuji. Kalau suasana tegang, responden berhak membatalkan pertemuan tersebut dan
meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara harus
mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah.
Analisis
dan Interpretasi Hasil Penelitian
1.
Analisis merupakan tindakan mengolah data menjadi
informasi yang bermanfaat untuk menjawab masalah penelitian. Pengolahan data merupakan proses
penyederhanaan data yang sangat kompleks ke dalam bentuk yang lebih mudah dihaca dan ditafsirkan.
Pengolahan data dapat dilakukan secara statistik dan nonstatistik.
2.
Ada dua macam analisis, yakni analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif.
3.
Langkah-langkah pengolahan data meliputi tahap persiapan,
pengorganisasian data, dan tahap pengolahan data.
4.
Pengolahan data dapat juga dilakukan dengan bantuan
statistik sederhana. Dalam statistik sederhana, antara lain ditemukan istilah mean,
median, dan modus.
5.
Mean disebut juga nilai rata-rata. Mean berguna untuk
menganalisis statistik jika distribusinya normal, menaksir, dan membuat
perhitungan statistik yang lebih luas.
6.
Median berguna dalam menghadapi distribusi yang tidak
normal. Median adalah nilai variabel yang terletak di tengah.
7.
Modus (mode) berguna sebagai alat deskripsi
(gambaran) yang cepat, tetapi kasar.
8.
Dalam menganalisis dan menginterpretasi data, harus
diketahui jenis hubungan data. Janis hubungan data, antara lain adalah hubungan
simetris, asimetris, dan timbal balik.
9.
Manfaat melakukan kegiatan pengorganisasian data, yaitu peneliti
akan memperoleh keuntungan-keuntungan sebagai berikut.
a.
Menghemat ruang serta mengurangi penjelasan dan
pernyataan-pernyataan deskriptif menjadi seminimal mungkin.
b.
Bisa lebih menampilkan relasi dari proses-proses
penelitian.
c.
Data yang ditabulasikan itu dapat lebih mudah diingat
daripada data yang tidak ditabulasikan.
d.
Pengaturan secara tabuler ini mernpermudah
penjumlahan dari item-itemnya dan mempermudah menemukan
kesalahan-kesalahan.
e.
Tabel akan memberikan basis yang mudah untuk mengadakan
perhitungan.
10.
Prosedur atau peraturan pembuatan tabel tidak semuanya
terstandardisasikan. Akan tetapi, beberapa aturan umum yang biasa dipakai adalah sebagai berikut.
a. Setiap tabel pada
bagian atas diberi judul atau nama. Judul tersebut ditulis secara jelas disingkat
mengenai isi tabel serta mudah dimengerti.
b. Setiap tabel
diberi nomor untuk mempermudah mengadakan referensi. Nomornya dapat ditulis
dengan huruf Romawi atau huruf Latin dan diletakkan pada bagian atas atau
samping kiri judul pada baris pertama.
c. Diberi keterangan
pada bagian bawah (onderschrift). Keterangan berupa tanda plus atau
minus, kolom-kolom dan baris, harus singkat dan jelas.
d. Footnote (catatan kaki)
penjelasan mengenai tabel dan sumber informasi diletakkan di bawah table.
e. Kolom yang satu
dengan lainnya biasanya dibatasi dengan garis untuk lebih menjelaskan relasi dari
datanya. Kadang-kadang, kolom-kolom diberi nomor guna memudahkan referensi. Kolom yang akan
dikomparasikan diletakkan bersebelahan.
f. Gejala atau item
campuran dan item penyimpangan, pada umumnya, diletakkan pada baris
terakhir dari tabel.
g. Hendaknya,
singkirkan kata dan istilah-istilah kependekan (singkatan).
h. Penjumlahan secara
total dapat dicantumkan di bagian samping atau pada bagian sebelah bawah.
Hendaknya, ingat bahwa tabel yang terpenting atau sangat menonjol adalah bagian
sebelah kiri sudut atas.
i. Pengaturan
kategori-kategori dapat dibuat secara kronologis. alfabet, atau menurut besaran
tertentu. Seri-seri kronologis itu dapat dibuat dari bagian atas ke bawah atau
dari bagian bawah ke atas atau dari kiri ke kanan, dan sebaliknya.
Laporan
Penelitian
1.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan laporan
adalah sebagai berikut.
·
menggunakan bahasa yang komunikatif, baik, dan benar,
·
sistematis, yaitu langkah-langkahnya harus benar dan disesuaikan
dengan langkah-langkah penelitian yang dilakukan.
2.
Syarat-syarat Penulisan Laporan
·
Penulisan laporan harus mcngetahui kepada siapa laporan
itu akan ditujukan, misalnya untuk sponsor, kalangan mahasiswa, masyarakat
umum, atau untuk majalah. Cara menulis artikel ilmiah di sebuah majalah atau
buletin, makalah, surat kabar akan berbeda aturannya dengan menulis sebuah
laporan penelitian walaupun masalah yang dikemukakan sama.
·
Penulisan laporan harus menyadari bahwa pembaca laporan
tidak mengikuti semua kegiatan penelitian. Oleh karena itu, langkah demi
langkah perlu dikemukakan secara jelas, termasuk alasan mengapa hal itu
dilakukan.
·
Penulisan laporan harus menyadari bahwa latar belakang
pengetahuan, pengalaman, dan minat pembaca laporan tidaklah sama. Peneliti
harus dapat meyakinkan pembaca bahwa penelitian yang dilakukan itu penting.
Oleh karena itu. dalam mengemukakan hasil penelitian harus menggunakan bahasa
yang komunikatif sehingga mudah dipahami pembaca.
·
Laporan penelitian merupakan elemen penting dalam proses
kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, hal yang diperlukan dalam laporan
penelitian adalah kejelasan dan kemampuan meyakinkan para pembacanya.
3.
Secara garis besar, laporan penelitian terdiri dari tiga
bagian besar, yakni bagian pendahuluan, bagian isi atau badan laporan, dan
bagian penutup. Bagian pendahuluan terdiri dari halaman judul, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel, gambar dan grafik. Bagian isi meliputi bab
pendahuluan, bab tinjauan pustaka, bab metodologi penelitian, bab pelaksanaan
penelitian, bab basil penelitian dan pembahasan serta bab kesimpulan dan saran.
Bagian penutup terdiri dari daftar pustaka, lampiran, dan indeks.
4.
Penyusunan laporan basil penelitian berkaitan erat dengan
kemampuan menulis. Sementara itu, kemampuan menulis berkaitan erat dengan
kemampuan berikut.
·
Kemampuan bahasa.
·
Kemampuan berpikir logis dan runtut.
·
Kepemilikan rasa bahasa.
·
Kebiasaan membaca.
·
Kebiasaan memberi dan meminta komentar.
5.
Setelah selesai penulisan laporan, maka laporan dapat
didiskusikan.
6.
Ada tiga jenis diskusi, yaitu diskusi panel, simposium,
dan seminar.
·
Diskusi panel adalah sebuah diskusi yang dilakukan oleh
sekelompok orang yang membahas satu topik yang menjadi perhatian umum.
·
Simposium adalah pertemuan yang diselenggarakan untuk
membahas prasaran-prasaran mengenai suatu masalah.
·
Seminar adalah pertemuan atau persidangan untuk membahas
suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang.
7.
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan diskusi adalah sebagai berikut.
·
Mengikutsertakan seluruh siswa dalam diskusi.
·
Tidak mendominasi pembicaraan.
·
Mematuhi tata tertib dalam diskusi.
·
Tidak ada perasaan untuk menang sendiri.
·
Menjaga etika dalam berdebat.
·
Setiap peserta diberi kepercayaan untuk turut serta dalam
diskusi.
8.
Manfaat diskusi adalah sebagai berikut.
·
Siswa berani untuk mengeluarkan pendapat.
·
Siswa mampu berpikir secara kritis, kreatif, dan
inovatif.
·
Memupuk rasa toleransi antarsiswa.
·
Siswa berani tampil untuk mempraktikkan apa yang telah
didapat melalui pengetahuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar