Konsonan atau huruf mati dalam
bahasa Jepang pada umunya diucapkan sama dengan bunyi ucapan dalam bahasa
Indonesia. Adapun perbedaan dibandingkan pengucapan dalam bahasa Indonesia,
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Jepang tidak mempunyai huruf
konsonan yang dapat berdiri sendiri (pengecualian huruf “n”).
2.
g diucapkan seperti halnya bunyi dalam bahasa
Indonesia bila terletak di awal kata.
Jika terletak di tengah atau akhir kata, maka kata tersebut di ucapkan ng
Tulisan
|
Diucapkan
|
Arti
|
Nagai
daigaku
|
Nangai
daingaku
|
Panjang
universitas
|
3.
n diucapkan seperti halnya bunyi dalam bahasa
Indonesia bila terletak di awal kata.jika terletrak dibelakang atau menjadi
suku kata, maka diucapkan ng.
Tulisan
|
Diucapkan
|
Arti
|
Nihon
Nippon
Jikan
|
Nihong
Nippong
Jikang
|
Jepang
Jepang
Jam
|
Tulisan
|
Diucapkan
|
Arti
|
Honbako
Sanpaku
Nanmai
|
Hombaku
Sampaku
Nammai
|
Tas
Tiga malam
Berapa helai
|
Jika huruf n diikuti huruf
hidup, maka sebuah apostrop (‘) akan diletakkan diantar huruf n dengan huruf vokal yang mengikutinya.
Tulisan
|
Diucapkan
|
Arti
|
Man’in
Ten’in
|
Man-in
Ten-in
|
Penuh
Penjaga toko
|
Hal itu untuk membedakan bunyi n
dari bunyi-bunyi na, ni, nu, ne, dan no
4.
r adalah bunyi
lembut yang diucapkan dengan lidah antara huruf r dan l, dengan posisi
lidah tidak menyentuh mulut
5.
s diucapkan seperti halnya bunyi dalam bahasa
Indonesia, yang kadang-kadang diucapkan dengan keras. Huruf s di depan a, u, e, dan o diucapkan sama seperti pengucapan dalam bahasa Indonesia.
Pengecualian, jika s di depan i, di uacapkan seperti kata she pada bahasa Inggris. Jadi bunyinya seperti
bercampur dengan y sedikit.
6.
t diucapkan seperti halnya bunyi dalam bahasa
Indonesia, dengan pengecualian : huruf t
di depan i, diucapkan ci dengan tulisan chi. Huruf t di depan u, diucapkan tsu
7.
z diucapkan seperti halnya bunyi dalam bahasa
Indonesia dengan pengecualian huruf z
di depan i, diucapkan lebih
menyerupai ji
8.
Huruf l, x, dan v tidak terdapat
dalam bahasa jepang
9.
Huruf b adalah pengganti huruf
v untuk kata-kata serapan yang berasal dari kata-kata asing
Contoh :
Valerie menjadi bararii
Video menjadi bideo
Violin menjadi baiorin
Bunyi-bunyi yang terdiri dari konsonan dengan tambahan ya, yu, dan yo diucapkan
satu ketukan, karena hanya terdiri dari satu suku kata.
Bunyi-bunyi tersebut adalah:
Cha chu cho
Bya byu byo
Gya gyu gyo
Hya hyu hyo
Ja ju jo
Kya kyu kyo
Mya myu myo
Nya nyu nyo
Pya pyu pyo
Rya ryu ryo
Sha shu sho
Bunyi-bunyi tersebut biasanya digunakan dalam kata-kata pinjaman atau
kata-kata serapan dari bahasa asing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar