Perubahan sosial adalah semua perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memepengaruhi
system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai ,sikap, dan pola perilaku di
antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
a.
Perubahan Lambat (Evolusi) dan
Perubahan Cepat (Revolusi)
Evolusi merupakan perubahan yang memebutuhkan waktu yang lama dan
disertai dengan beberapa rentetan perubahan kecil dengan proses lambat. Evolusi
terjadi dengan sendirinya tanpa ada rencana ataukehendak dari siapa pun terjdi
karena usaha masyarakat untuk beradapatasi dan menyesuaikan diari dengan
kebutuhan, keadaan, dankondisi baru yang muncul seiring dengan pertumbuhn
masyarakat. Berikut ini merupakan beberapa bentuk evolusi, di antaranya adalah
cosmic evolution,organic evolution, dan mental evolution.
Teori tentang evolusi meliputi unlinear theories of
evolution, universal theories of evolution, dan multilined evolution.
Perubahan
teknologi selalu lebih cepatdaripada perubahan kebudayaan, karena perubahan
kebudayaan memerlukan perubahan mental dalam diri masyarakatnya terlebih
dahulu, sedangkan pada perubahan teknolgi tidak selalu memerlukan perubahan
mental dalam dri masyaakaynya terlebih dahulu.
Revolusi adalah perubahan
sosial dan kebudayan yang berlangsung dengan sangat cepat dan menyangkut
dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat. Penyebab munculnya
revolusi adalah ketidakpuasan dari golongan tertentu. Sedangkan Gattschalk
mengatakan bahwa revolusi terjadi melalui tahap-tahap tertentu yaitu inkubasi,
tindakan (action), dan penyesuaian (adaptasi). Secara sosiologis, syarat-syarat
tertentu yang harus dipatuhiagar suatu revolusi dapat terjadi harus ada
keinginan bersama (umum) untuk mengadakan suatu perubahan, adanya seorang
pemimpin/sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin menampung
keinginan-keinginan dan menunjukan suatu tujuan pada masyarakat, dan harus ada
“momentum” yaitu saat dimana segala
keadaan dan faktor sudah tepat dan baik untuk memuai suatu gerakan.
b. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
1)
Perubahan
Kecil, dikatakan
sebagai perubahan kecil terjadi pada unsur-unsur struktural yang tidak membawa
pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya adalah perubahan mode
2)
Perubahan
Besar, dikatakn
perubahan besar jika perubahn yang terjadi membawa pengaruh besar dan diikuti
adanya perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada dalm tatanan
suatu masyarakat.
c. Perubahan
yang Dikehendaki (Intended Change) atau Perubahan yang Direncanakan (Planned
Change) dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki (Unintended Change) atau Perubahan
yang Tidak Direncanakan.
1)
Perubahan
yang dikehendaki atu direncanakan
suatu perubahan yang
telah direncanakan telebih dahulu oleh pihak-pihak yang
ingin mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Misalnya refomarsi Indonesia
tahin1998. Pihak yang menghendaki terjadinya perubahan disebut agent of
change. Adapu cara-cara yang digunakan untuk mempengaruhi masyarakat dari
sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu disebut rekayasa sosial
(social engineering) atau perencanaan sosial (social planning)
2) Perubahan yang tidak kehendaki atau
direncanakan adalah
suatu perubahan sosial yang tidak dikehandaki tanpa adnya suatu perencanaan,
tetapi keinginan tersebut berlangsung di luar jangakauan pengawas serta dapat
menyebabkan timbulnya kaibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh
masyarakat.
d. Perubahan Struktural dan Perubahan Proses
1)
Perubahan Struktural adalah perubahan yang sangat mendasar
dan menyebabkan munculnya reorganisasi dalam masyarakat. Reorganisasi sendiri
diartikan sebagai suatu proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai baru
dalam masyarakat agar sesuai denagn lembaga-lembaga kemasyarakatan yang sudah
mengalai perubahan.
2)
Perubahan Proses adalah suatu perubahan yang sifatnya
tidak mendasar dan hanya sebagai pelengkap/penyempurna dari perubahan yang
terjadi sebelumnya. Misalnya perubahan kurikulum.
Faktor-faktor penyebab perubahan sosial antara lain
sebagai berikut.
a.
Faktor Penyebab Perubahan Sosial yang Bersumber
dari Dalam Masyarakat
1)
Bertambah atau berkurangnya penduduk.
2)
Penemuan-penemuan
baru (inovasi/innovation).
a.)
Discovery, yaitu penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa
alat ataupun gagasan yang diciptakan oleh seseorang
individu ataupun serangkaian ciptaan beberapa individu.
b.)
Invention, yaitu penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat
ataupun gagasan yang diciptakan oleh masyarakat dan dapat diterima serta
diterapkan dalam kehidupan. Discovery akan menjadi invention
apabila masyarakat sudah menerima, mengakui, dan menerapkan
penemuan baru tersebut. Adapun yang menjadi faktor pendorong penemuan baru
adalah kesadaran individu-individu akan kekurangan dalam kebudayaannya,
kualitas ahli-ahli dalam suatu kebudayaan, dan perangsang bagi
aktivitas penciptaan dalam masyarakat.
b. Faktor
Penyebab Perubahan Sosial yang Bersumber dari Luar Masyarakat
1) Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik
yang ada di sekitar manusia.
2)
Peperangan.
3)
Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
c.) Penetrasi
damai (penetration posifique),
adalah proses masuknya sebuah kebudayaan yang dilakukan dengan jalan damai
sehingga penerimaan kedua macam kebudayaan menimbulkan pengaruh timbal batik.
d.) Adapun penetrasi damai akan menghasilkan hal-hal
sebagai berikut.
(1) Akulturasi, adalah perpaduan dua kebudayaan yang menghasilkan
suatu bentuk kebudayaan
baru dengan tidak menghilangkan unsur aslinya.
(2) Asimilasi, adalah bercampurnya dua kebudayaan yang
menghasilkan kebudayaan baru.
(3) Sintesis, adalah percampuran dua kebudayaan yang
menghasilkan kebudayaan baru yang berbeda dari keduanya.
e.) Penetrasi
paksa (penetration violence),
adalah proses masuknya sebuah kebudayaan yang dilakukan secara paksa dan
bersifat merusak karena disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan
guncangan-guncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat.
Faktor pendorong perubahan sosial antara lain
sebagai berikut.
a.
Adanya
kontak dengan kebudayaan lain, sehingga terjadi difusi (proses penyebaran
unsur-unsur kebudayaan).
b. Sistem pendidikan formal yang maju.
c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan adanya
keinginan untuk maju.
d. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang
menyimpang (deviation) tetapi yang
bukan merupak delik (perbuatan yang melanggar ketentuan hukum).
e.
Sistem pelapisan sosial yang terbuka (open stratification).
f. Penduduk yang heterogen dan memiliki orientasi masa
depan.
g.
Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang kehidupan
tertentu.
h.
Nilai yang tertanam dalam diri masyarakat untuk
senantiasa berikhtiar guna memperbaiki hidupnya
Faktor penghambat perubahan sosial antara lain sebagai
berikut.
a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain dan sikap
masyarakat yang sangat tradisional.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat dan
hambatan-hambatan yang bersifat ideologi
c.
Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan
kuat (vested interest).
d.
Rasa takut akan terjadinya kegagalan pada integrasi
kebudayaan.
e.
Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing (sikap
tertutup) dan adat atau kebiasaan.
f.
Nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak
dapat diperbaiki.
Saluran
perubahan sosial
(avenue or channel of change)
saluran – saluran
yang dilalui oleh suatu proses perubahan. Pada umumnya berupa lembaga – lembaga
kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi,
dan sebagainya. Lembaga kemasyarakatan yang menjadi titik tolak tergantung pada
fokus budaya (culture focus)
masyarakat pada masa itu.
Saluran
perubahan sosial berfungsi
agar suatu perubahan
dikenal, diterima, dan dan dipergunakan oleh khalayak ramai sehingga secara
cepat mengalami proses institutionalization.
Terjadinya perubahan
memberi dampak pada kehidupan masyarakat, apabila ketida seimbangan dapat
dipulihkan kembali setelah terjadinya perubahan, maka leadaaan tersebut
dinamakan penyesuaian (adjustment), namun
jika ketidak seimbangan tersebut tidak dapat dipulihkan kembali setelah
terjadinya perubahan maka disebut ketidak sesuaian (maladjustment) yang dapat menyebabkan anomie yaitu keadaan dimana tidak ada pegangan terhadap apa yang
baik dan apa yang buruk sehingga anggota masyarakat tidak mampu untuk mengukur
tindakan-tindakannya dikarenakan tidak ada batasan-batasan.
Dampak Perubahan Sosial meliputi sebagai berikut:
a. Modernisasi
Menurut Astrid S. Susanto,
modernisasi adalah proses pembangunan yang diberikan oleh perubahan demi
kemajuan. Gejala modernisasi antara lain sebagai berikut :
1. Bidang Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Ilmu pengetahuan merupakan unsur
penting dalam proses modernisasi karena ilmu pengetahuan dapat mengubah
aspek-aspek sosial dan kebudayaan, apabila proses perubahan tersebut berjalan
terencana dan terarah, maka dapat mencapai modernisasi. Hal yang tidak dapat
ditinggalkan dalam proses modernisasi adalah teknologi dan hal tersebut terkait
erat dengan penguasaan ilmu pengetahuan.
2. Bidang
Ekonomi, Sosial, dan Budaya
Sasaran yang hendak dicapai dalam
modernisasi di bidang ekonomi adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat,
melepaskan diri dari rasa ketergantungan terhadap orang lain, dan meningkatkan
produksi barang-barang industri dan jasa secara terus-menerus sehingga
pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan.
Dalam bidang sosial, modernisasi
ditandai dengan semakin banyaknya kelompok sosial baru dalam masyarakat, yakni
kelompok buruh, kelompok manajer, kelompok ekonomi kelas menengah ke atas,kaum
inteletual, dan sebagainya. Hal tersebut mengakibatkan semakin banyak pula
ragam spesiallisasi pekerjaan yang sesuai dengan peranannya masing-masing.
Adapun gejala modernisasi dalam bidang budaya ditandai dengan semakin
melunturnya budaya tradisional yang disebabkan oleh masuknya pengaruh budaya
luar.
Faktor pendorong
perubahan sosial antara lain sebagai berikut :
a. Adanya kontak kebudayaan lain, sehingga terjadi difusi (proses penyebaran
unsur – unsur kebudayaan).
b.
Sistem
pendidikan formal yang maju.
c.
Sikap
menghargai hasil karya seseorang dan adanya keinginan untuk maju.
d.
Toleransi
terhadap perbuatan – perbuatan yang menyimpang (deviation) tetapi yang bukan merupakan delik (perbuatan yang
melanggar ketentuan hukum).
e.
Sistem
pelapisan sosial yang terbuka (open
stratification).
f. Penduduk yang heterogen dan memilki orientasi masa depan.
g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu.
h. Nilai yang tertanam dalam diri masyarakat untuk senantiasa berikhtiar guna
memperbaiki hidupnya.
Faktor penghambat perubahan sosial antara lain sebagai berikut :
a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain dan sikap masyarakat yang sangat
tradisional.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat dan hambatan – hambatan yang
bersifat ideologis.
c.
Adanya
kepentingan – kepentingan yang telah tertanam dengan kuat (vested interest).
d. Rasa takut akan terjadinya kegagalan pada integrasi kebudayaan.
e. Prasangka terhadap hal – hal yang baru atau asing (sikap tertutup) dan adat
atau kebiasaan.
f. Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak dapat diperbaiki.
Saluran
perubahan sosial (avenue or channel of
change)
saluran – saluran
yang dilalui oleh suatu proses perubahan. Pada umumnya berupa lembaga – lembaga
kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi,
dan sebagainya. Lembaga kemasyarakatan yang menjadi titik tolak tergantung pada
fokus budaya (culture focus)
masyarakat pada masa itu.
Saluran perubahan
sosial berfungsi agar suatu perubahan dikenal, diterima, dan dan dipergunakan
oleh khalayak ramai sehingga secara cepat mengalami proses
institutionalization.
Terjadinya perubahan
memberi dampak pada kehidupan masyarakat, apabila ketida seimbangan dapat
dipulihkan kembali setelah terjadinya perubahan, maka leadaaan tersebut dinamakan
penyesuaian (adjustment), namun jika
ketidak seimbangan tersebut tidak dapat dipulihkan kembali setelah terjadinya
perubahan maka disebut ketidak sesuaian (maladjustment)
yang dapat menyebabkan anomie yaitu
keadaan dimana tidak ada pegangan terhadap apa yang baik dan apa yang buruk
sehingga anggota masyarakat tidak mampu untuk mengukur tindakan-tindakannya
dikarenakan tidak ada batasan-batasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar