Rabu, 22 Februari 2017

PETUNJUK MELAKSANAKAN ANDRAGOGI



Yang harus  muncul dalam kegiatan pembelajaran  orang dewasa :
¨  Mengalami, peserta dilibatkan dalam satu  kegiatan (situasi buatan yang bisa diamati) bersama kelompoknya
¨  Mengungkapkan, peserta diberi kesempatan mengemukakan pikiran dan perasaannya
¨   Menganalisis, mengapa satu perilaku muncul, mengapa ada perbedaan reaksi, mengapa satu kelompok gagal/berhasil
¨  Menggeneralisir, menyimpulkan secara umum agar menjadi pelajaran
¨  Menerapkan, dalam situasi baru bertukar pikiran dengan kelompoknya 

selengkapnya download


Selasa, 21 Februari 2017

Proses Diagnosis Disleksia


Disleksia cenderung sulit untuk dideteksi karena gejalanya yang beragam. Dokter mungkin akan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti:
  • Riwayat, perkembangan, pendidikan, dan kesehatan anak. Dokter mungkin juga akan menanyakan apakah ada riwayat anggota keluarga lain dengan gangguan kemampuan belajar.
  • Keadaan di rumah. Pertanyaan yang bisa diajukan antara lain deskripsi mengenai kondisi keluarga, misalnya siapa saja yang tinggal di rumah serta apakah ada masalah dalam keluarga.
  • Pengisian kuesioner oleh anggota keluarga serta guru sekolah.
  • Tes untuk memeriksa kemampuan memahami informasi, membaca, memori, dan bahasa anak.
  •  Pemeriksaan penglihatan, pendengaran, dan neurologi untuk menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit atau gangguan lain yang menyebabkan gejala-gejala yang dialami.
  • Tes psikologi untuk memahami kondisi kejiwaan anak dan menyingkirkan kemungkinan adanya gangguan interaksi, kecemasan, atau depresi yang dapat memengaruhi kemampuannya.

Gejala-gejala Disleksia

Disleksia adalah suatu gangguan proses belajar, di mana seseorang mengalami kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. Penderita disleksia akan mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi bagaimana kata-kata yang diucapkan harus diubah menjadi bentuk huruf dan kalimat, dan sebaliknya.

Gejala-gejala Disleksia

Gejala disleksia sangat bervariasi dan umumnya tidak sama pada tiap penderita. Karena itu, gangguan ini biasanya sulit dikenali. Terutama sebelum sang anak memasuki usia sekolah.Ada sejumlah gen keturunan yang dianggap dapat memengaruhi perkembangan otak yang mengendalikan fonologi, yaitu kemampuan dan ketelitian dalam memahami suara atau bahasa lisan. Misalnya, membedakan kata “paku” dengan kata “palu”.

Pada balita, disleksia dapat dikenali melalui sejumlah gejala yang berupa:
  • Perkembangan bicara yang lebih lamban dibandingkan anak-anak seusianya.
  • Membutuhkan waktu lama untuk belajar kata baru, misalnya keliru menyebut kata “ibu” menjadi kata “ubi”.
  • Kesulitan menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan diri, misalnya kesulitan untuk memilih kata yang tepat atau kesulitan menyusun kata dengan benar.
  • Kurang memahami kata-kata yang memiliki rima, contohnya “putri menari sendiri” 

Pendekatan Andragogi dalam Guru Pembelajar




PENDEKATAN ANDRAGOGI DALAM GURU PEMBELAJAR


A.     Pengertian Andragogi

Para ahli pendidikan orang dewasa di Eropa (terutama di Jerman dan Yugoslavia) dan Amerika Utara telah mengembangkan teori orang dewasa belajar. Dari teori itu muncul teknologi baru dalam pendidikan orang dewasa. Teknologi itu dinamai “Andragogi”, yang berasal dari kata Yunani aner berarti orang dewasa dan agogos berarti membantu/membimbing. Karena itulah andragogi berarti seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar (Malcom Knowles, 1980: 27). Di dalam andragogi proses belajar mengajar merupakan tanggungjawab bersama dari pengajar dan pelajar. Dalam hal ini peranan pengajar adalah penyelenggara teknis, nara sumber, dan rekan dalam evaluasi hasil belajar. Pengajar itu lebih merupakan fasilitator daripada instruktur, lebih merupakan pembimbing daripada pengajar. Dalam andragogi diasumsikan bahwa pengajar itu tidak dapat “mengajar” dalam arti membuat seseorang belajar, tetapi pengajar itu hanyalah dapat membantu orang lain belajar. Pengajar dan Pelajar berbagi tanggung jawab untuk saling menolong dalam belajar.

B.    Perbandingan Andragogi dan Pedagogi

Di dalam mempelajari materi andragogi ini, terlebih dahulu kita menggali pemahaman peserta tentang pembelajaran pedagogi. Pada umumnya petatar beranggapan pembelajaran andragogi dan pembelajaran pedagogi tidak berbeda, yang membedakannya hanyalah pesertanya saja yaitu pedagogi pesertanya anak-anak, andragogi pesertanya orang dewasa. Anggapan ini terjadi karena pemahaman peserta tentang andragogi masih terbatas.


lebih jelasnya silahkan download




Kriteria Pengembangan Butir Soal



PENGEMBANGAN INSTRUMEN UJI KOMPETENSI GURU


A.   Tujuan Penyusunan Instrumen Tes Uji Kompetensi Guru

Penyusunan instrumen tes Uji Kompetensi Guru bertujuan untuk menghasilkan seperangkat alat ukur berupa tes terstandar yang dapat mengukur kompetensi guru.


B.   Prinsip

Pengembangan instrumen tes perlu memperhatikan prinsip-prinsip antara lain sahih, objektif, adil, terpadu, transparan, holistik, sistematis, akuntabel, dan edukatif.


C.   Aspek kompetensi yang diujikan

1.   Kompetensi Pedagogik

a.         Guru Mata Pelajaran dan Guru Kelas



selelngkapnya silahkan download aja

Kriteria Pengembangan Butir Soal