Sosialisasi adalah suatu proses belajar seorang anggota masyarakat
untuk mengenal dan menghayti kebudayaan masyarakat di lingkungannya, dan
berlangsung sepanjang hayatnya.
Dalam proses sosialisasi
seseorang mengalami proses pengolhan dan masuknya nilai dalam dirinya yang di
maksud dengan internalisasi. Proses internalisasi akan melahirkan suatu sikap
dalam diri seseorang, sehingga sosialisasi juga merupakan proses pembntukan
sikap dalam diri setiap individu.
Keberhasilan suatau proses
sosialisasi di penga
ruhi oleh beberapa faktor yaitu kematangan fisik seseorang, lingkungan atau sarana sosialisasi yang meliputi interaksi dengan sesama , bahasa, kasih sayang, dan keinginan yang kuat.
ruhi oleh beberapa faktor yaitu kematangan fisik seseorang, lingkungan atau sarana sosialisasi yang meliputi interaksi dengan sesama , bahasa, kasih sayang, dan keinginan yang kuat.
Terdapat dua macam proses
sosialisasi yaitu terjadi tanpa sengaja melalui proses interaksi sosial dan
terjadi secara sengaja melalui pendidikan serta pengajaran.
Adapun tahap tahap dalam
proses sosialisasi menurut Herbert Nead adalah tahap persiapan ( preparatory stage ), tahap meniru (play stage ), tahap
siap bertindak ( game stage ), dan tahp
penerimaan norma kolektif ( generalized stage ).
Agen sosialisasi adalah
pihak pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Adapun agen sosialisasi
meliputi keluarga, kelompok bermain, atau teman sebaya, sekolah, media massa,
dan agen lain.
Secara umum terdapat dua bentuk
sosialisasi, yaitu sebagai berikut.
- sosialisasi
primer, merupakan sosialisasi pertama yang di jalani
individu dari masa kanak kanak (kecil) melalui belajar menjadi anggota
masyarakat (keluarga) dan berlangsung ketika anak berusia 1-5 tahun.
Proses sosialisasi primer bukan hanya sekedar proses awal berlangsungnya
sosialisasi, namun juga sebagai pembentukan dasar karakter dan kepribadian
anak sehingga dalam tahap ini peran orang orang terdekat anak menjadi
sangat penting.
- Sosialisasi
sekunder, yaitu proses sosialisasi lanjutan setelah
sosialisasi primer dalam rangka memperkenalkan individu ke dalam kelompok
tertentu dalam masyarakat. Terdapat dua bentuk sosialisasi sekunder, yaitu
resosialisasi (pemberian suatu identitas diri yang baru) dan desosialisasi
(pencabutan identitas diri yang telah di miliki).
Tipe
sosialisasi meliputi sebagai berikut.
- sosialisasi formal, adalah sosialisasi yang terjadi melalui lembaga
lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara,
misalnya pendidikan di sekolah.
- Sosialisasi informal, adalah sosialisasi yang terjadi di dalam
masyarakat / dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, misalnya antar
teman /sahabat, antar anggota club, dan kelompok kelompok sosial dalam
masyarakat.
Pola sosialisasi menurut Jeager adalah sebagai berikut.
a.
sosialisasi
represif ( represive socialization ), yaitu proses sosialisasi yang
menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan yang di lakukan oleh
seorang individu.
Ciri ciri yang melekat pada sosialisasi ini adalah adanya
peneknan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan, kepatuhan anak
terhadap orang tua, komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal, dean vrisi
perintah, serta sosialisasi terletak pad orang tua dan pada keinginan orang
tua. Sehingga peran keluarga menjadi significant other ( sangat berani ).
b.
sosialisasi
pertisiporis ( participatory socialization ), yaitu suatu
pola sosialisasi di mana anak di beri imbalan di mana anak berperilaku baik dan
memberi hukuman bila anak berperilaku buruk/berbuat kesalahan. Dalam proses
sosialisasi ini anak di beri kebebasan. Ciri ciri yang melekat pada sosialisasi
partisipatoris adalah penekanan pada interaksi dan komunikasi yang bersifat
lisan. Selainitu, pusat sosialisasi adalah anak dan keprluan anak, sehingga
peran keluarga adalah sebagai generalized other.
Kepribadian adalah
organisasi sikap sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang
perilaku.Susunan kepribadian adalah ukuran akal dan jiwa yang menjadi dasar
perbedaan perilaku tiap tiap individu, karena susunan kepribadian tiap tipa
individu berbeda beda, maka kepribadian individu individutersebut pun berbeda
beda. Adapun susunan kepribadian meliputi pengatahuan, perasaan , dan dorongan
naluri.
Faktor faktor pembentukan kepribadian meliputi faktor biologis,
faktor geografis (lingkungan fisik), faktor kebudayaan khusus faktor pengalaman
kelompok yang meliputi kelompok acuan dan kelompok majemuk, serta faktor
pengalaman unik. Kelompok acuan yang memiliki pengaruh besar dalam pembentukan
kepribadian adalh kelompok sebaya atau sepermainan (peer group). Kelompok
sebaya merupakan suatu kelompok yang anggotanya memiliki usia dan status yang
sama. Dalam kelompok ini anak semakin menemukan eksistensi dirinya.
Pembentukan kepribadian
tidak lepas dari kebudayaan di mana seseorang tinggal karena kepribadian
terbentuk atas proses sosialisasi yang berlangsung dalam suatu sistem budaya
tertentu. Sedangkan proses sosialisasi itu sendiri pada dasarnya merupakan
proses belajar terhadap nilai dan norma yang berlangsung dalam masyarakat yang
berarti juga pada kebudayan setempat.
Kebudayaan memiliki sifat universal, stabil namun dinamis, dan mengisi
serta menentukan jalannya kehidupan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar