Minggu, 11 Oktober 2015

Teknik Penulisan PKM

Teknik Penulisan PKM


Pemateri:    *  Muhammad Athuri, S.Pd
                    **Ahmad Admudin

FORMAT DAN STRUKTUR PENULISAN
PKM-AI (Artikel Ilmiah ) dan PKM-GT (Gagasan Tertulis)

1.      PKM-AI
JUDUL Judul tulisan hendaknya menggambarkan isi pokok tulisan secara ringkas dan jelas
NAMA PENULIS Nama-nama penulis dituliskan tepat dibawah judul, disertai dengan alamat institusi penulis, serta catatan kaki untuk penulis korespondensi.
ABSTRAK  Abstrak berisi tidak lebih dari 250 kata dan merupakan intisari seluruh tulisan yang meliputi: latar belakang, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Di bawah abstrak disertakan 3-5 kata kunci (key words). Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.
PENDAHULUAN Pendahuluan merupakan gambaran umum dari observasi awal dan fenomena mengenai topik yang diangkat. Latar belakang, rumusan, tujuan dari kegiatan (penelitian, pengabdian, atau yang lainnya) serta manfaat untuk waktu yang akan datang ditunjukkan dalam pendahuluan. Dengan merujuk dari berbagai sumber pustaka, pandangan singkat dari para penulis/peneliti lain yang pernah melakukan pembahasan topik terkait dapat dikemukakan di sini untuk menerangkan kemutakhiran substansi pekerjaan.
TUJUAN rumuskan tujuan yang telah dicapai secara spesifik dan merupakan kondisi baru yang diharapkan terwujud dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
METODE Judul dari bab ini untuk kegiatan penelitian dapat diganti dengan Metode Penelitian atau Bahan dan Metode, namun dapat diberi judul lain bergantung pada kegiatan dan metodologi yang telah dilakukan sehingga penulis diberi kebebasan untuk memberi judul lain seperti Pendekatan Teoritik atau Konsideran Percobaan. Secara umum, metode berisi tentang bagaimana observasi dilakukan termasuk waktu, lama, dan tempat dilakukannya observasi, bahan dan alat yang digunakan, metode untuk memperoleh data/informasi, serta cara pengolahan data dan analisis yang dilakukan. Metode harus dijelaskan secara lengkap agar peneliti lain dapat melakukan uji coba ulang. Acuan (referensi) diberikan pada metode yang kurang dikenal.
HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini menjelaskan tentang apa saja yang diperoleh dari observasi. Data dapat diringkas dalam bentuk tabel dan gambar. Tidak ada spekulasi dan interpretasi dalam bagian ini, yang ada hanya fakta. Umumnya berisi uraian dan analisis berkaitan dengan temuan-temuan dari observasi yang telah dilakukan, terutama dalam konteks yang berhubungan dengan apa yang pernah dilakukan oleh orang lain. Interpretasi dan ketajaman analisis dari penulis terhadap hasil yang diperoleh dikemukakan di sini, termasuk pembahasan tentang pertanyaan2 yang timbul dari hasil observasi serta dugaan ilmiah yang dapat bermanfaat untuk kelanjutan bagi penelitian mendatang. Pemecahan masalah yang berhasil dilakukan, perbedaan dan persamaan dari hasil pengamatan terhadap informasi yang ditemukan dalam berbagai pustaka (penelitian terdahulu) perlu mendapatkan catatan disini.
KESIMPULAN Kesimpulan merupakan bagian akhir tulisan yang membawa pembaca keluar dari pembahasan. Secara umum kesimpulan menunjukkan jawaban atas tujuan yang telah dikemukakan dalam pendahuluan.
Ucapan Terima Kasih Apabila memang ada pihak yang telah membantu dalam kegiatan yang dilakukan, maka ucapan terima kasih dapat disampaikan di sini.
DAFTAR PUSTAKA Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan. Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan. Format perujukan pustaka untuk PKM selain PKM-AI mengikuti cara Harvard. Khusus PKM-AI, penulisan pustaka mengikuti cara Vancouver.
2.      PKM-GT
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan hendaknya berisi rancangan yang teratur sebagai berikut .
1. Bagian Awal
a. Halaman Judul
1)   Judul diketik dengan huruf besar, hendaknya ekspresif, sesuai dan tepat dengan masalah yang ditulis dan tidak membuka peluang untuk penafsiran ganda.
2)   Nama penulis dan nomor induk mahasiswa ditulis dengan jelas
3)   Perguruan tinggi asal ditulis dengan jelas.
4)   Tahun penulisan
5)   Kulit Muka luar menggunakan plastik transparan berwarna biru muda
b. Lembar Pengesahan
1)   Lembar pengesahan memuat judul, nama penulis, dan nomor induk.
2)   Lembar pengesahan ditandatangani Dosen Pembimbing, dan Pembantu Rektor/ Ketua/ Direktur Bidang Kemahasiswaan lengkap dengan stempel perguruan tinggi.
3)   Lembar pengesahan diberi tanggal sesuai dengan tanggal pengesahan.
c. Kata Pengantar dari penulis
d. Daftar Isi dan daftar lain yang diperlukan seperti daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran.
e. Ringkasan (bukan abstrak) karya tulis disusun maksimum 1 (satu) halaman yang mencerminkan isi keseluruhan karya tulis, mulai dari latar belakang, tujuan, landasan teori yang mendukung, metoda penulisan, pembahasan, kesimpulan dan rekomendasi.
2. Bagian Inti
a. Pendahuluan
Bagian Pendahuluan berisi hal-hal sebagai berikut:
1)   latar belakang yang berisi uraian tentang alasan mengangkat gagasan menjadi karya tulis (dilengkapi dengan data atau informasi yang mendukung),
2)   tujuan dan manfaat yang ingin dicapai.
b. Gagasan
Uraikan tentang:
1)   Kondisi kekinian pencetus gagasan (diperoleh dari bahan bacaan, wawancara, observasi, imajinasi yang relevan),
2)   Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan sebelumnya untuk memperbaiki keadaan pencetus gagasan,
3)   Seberapa jauh kondisi kekinian pencetus gagasan dapat diperbaiki melalui gagasan yang diajukan,
4)   Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu mengimplementasikan gagasan dan uraian peran atau kontribusi masing-masingnya,
5)   Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan sehingga tujuan atau perbaikan yang diharapkan dapat tercapai,
c. Kesimpulan
1)   Gagasan yang diajukan,
2)   Teknik implementasi yang akan dilakukan,
3)   Prediksi hasil yang akan diperoleh (manfaat dan dampak gagasan)
3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka ditulis untuk memberi informasi sehingga pembaca dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan. Penulisan daftar pustaka mengikuti ketentuan seperti dalam uraian artikel PKM-AI.
b. Daftar Riwayat Hidup (biodata atau curriculum vitae) peserta mencakup:
- nama lengkap,
- tempat dan tanggal lahir,
- karya-karya ilmiah yang pernah dibuat,
- penghargaan-penghargaan ilmiah yang pernah diraih.
c. Lampiran jika diperlukan, seperti: foto/dukumentasi, data dan informasi lainnya yang mendukung isi tulisan.
Sifat dan Isi Tulisan
Sifat dan isi tulisan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
1. Kreatif dan Objektif
a. Tulisan berisi gagasan kreatif yang menawarkan solusi suatu permasalahan yang berkembang di masyarakat.
b. Tulisan tidak bersifat emosional atau tidak subjektif.
c. Tulisan didukung data dan/atau informasi terpercaya.
d. Bersifat asli (bukan karya jiplakan) dan menjauhi duplikasi.
2. Logis dan Sistematis
a. Tiap langkah penulisan dirancang secara sistematis dan runtut.
b. Pada dasarnya karya tulis ilmiah memuat unsur-unsur identifikasi masalah, analisissintesis, kesimpulan dan sedapat mungkin memuat saran-saran.
3. Isi tulisan berdasarkan telaah pustaka
4. Materi Karya Tulis
Materi yang ditulis tidak harus sejalan dengan bidang ilmu yang sedang ditekuni para penulis/mahasiswa. Kesempatan ini diberikan kepada mahasiswa yang memiliki ide kreatif dan mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan, walaupun yang bersangkutan tidak sedang belajar secara formal di bidang tersebut. Materi karya tulis merupakan isu mutakhir atau aktual.


FORMAT DAN STRUKTUR PENULISAN PROPOSAL PKM

A. Persyaratan Administratif
1. Peserta PKM adalah kelompok mahasiswa yang sedang aktif dan resmi terdaftar mengikuti program pendidikan S1 atau Diploma. Mahasiswa pengusul dapat berasal dari berbagai program studi yang berbeda atau dari satu program studi, bergantung pada bidang kegiatan dan topik yang akan dilaksanakan, namun masih dalam satu perguruan tinggi yang sama. Keanggotaan mahasiswa dalam kelompok disarankan berasal dari minimal 2 (dua) angkatan yang berbeda agar proses regenerasi pelaksana PKM dapat berlangsung dengan baik.
2. Seorang mahasiswa hanya dibenarkan masuk dalam satu kelompok pengusul PKM yang disetujui untuk didanai. Hal ini didasarkan pada kewajaran alokasi waktu bagi pelaksanaan kegiatan PKM dan kegiatan belajar mahasiswa. Di samping memberi kesempatan sebanyak mungkin mahasiswa yang terlibat.
3. Seorang dosen pembimbing/pendamping hanya disetujui DITLITABMAS membimbingmaksimum 3 (tiga) judul/kelompok pelaksana PKM.
4. Usulan PKM diberi sampul sesuai dengan ketentuan.
5. Menyertakan Rekapitulasi Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) danRekapitulasi Naskah Program Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis (PKM-KT) (lihat Tabel 3 pada halaman 6).
6. Pengajuan usulan dilakukan perguruan tinggi secara kolektif, menggunakan format standar yang ditetapkan DITLITABMAS. Bagi mahasiswa yang berasal dari PTS, harus memberikan surat tembusan pada KOPERTIS. Setiap usulan PKM-T dan PKM-M wajib menyertakan SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN BEKERJASAMA (dengan meterai yang berlaku) dari pihak mitra yang disebutkan.
7. Setiap pengusulan PKM-AI diwajibkan melampirkan Surat Pernyataan Sumber penulisan yang ditandatangani oleh Ketua PKM tanpa meterai dan diketahui oleh Ketua Program Studi
8. Usulan yang dinyatakan didanai akan diumumkan di Laman Dikti dan melalui surat yang dikirimkan ke setiap perguruan tinggi.

B. Struktur usulan PKM terdiri dari komponen berikut:
1.   JUDUL
2.   LATARBELAKANG MASALAH
3.   PERUMUSAN MASALAH
4.   TUJUAN
5.   LUARAN YANG DIHARAPKAN
6.   KEGUNAAN
7.   TINJAUAN PUSTAKA (untuk PKM-P dan PKM-T), GAMBARAN UMUM RENCANAUSAHA (ulasan mengenai hasil survai pasar atau survai kelayakan usaha untuk kegiatan kewirausahaan yang direncanakan dalam PKM-K), GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN (untuk PKM-M)
8.   METODE PELAKSANAAN.
9.   JADWAL KEGIATAN.
10. RANCANGAN BIAYA
11. DAFTAR PUSTAKA (untuk PKM-P dan PKM-T)
12. LAMPIRAN
a. BIODATA KETUA serta ANGGOTA KELOMPOK
b. BIODATA DOSEN PENDAMPING
c. LAIN-LAIN
C. SISTEMATIKA USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL
Judul kegiatan PKM hendaklah singkat dan spesifik, tetapi cukup jelas memberi gambaran mengenai kegiatan PKM yang diusulkan.
LATAR
BELAKANG
MASALAH
Kegiatan PKM-P dilakukan untuk menjawab keingintahuan mahasiswa untuk mengungkapkan suatu gejala/konsep/dugaan atau menerapkannya untuk suatu tujuan. Kemukakan unsur kreativitas yang diusulkan, hal-hal yang mendorong atau argumentasi pentingnya dilakukan kegiatan yang diusulkan. Uraikan proses dalam mengidentifikasi masalah yang akan dicari solusinya. Khusus PKM-K, uraikan proses dalam mengidentifikasi peluang usaha. Untuk PKM-P dan PKM-T, dengan merujuk dari berbagai sumber pustaka, pandangan singkat dari para penulis/peneliti lain yang pernah melakukan pembahasan topik terkait dapat dikemukakan di sini. Gambarkan secara kuantitatif potret, profil dan kondisi khalayak sasaran yang akan dilibatkan dalam kegiatan PKM-T, PKM-K maupun PKM-M. Gambarkan pula kondisi dan potensi wilayah dari segi fisik, sosial, ekonomi maupun lingkungan yang relevan dengan kegiatan yang akan dilakukan.
PERUMUSAN
MASALAH
Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti atau diselesaikan. Uraikan pendekatan dan konsep untuk menjawabmasalah yang diteliti, hipotesisyang akan diuji, dugaan yang akandibuktikan, masalah yang akan dicari penyelesaiannya, atau peluangusaha yang akan diraih. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskandefinisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan kegiatan PKM. Uraian perumusan masalah tidak harus dalam bentuk pertanyaan.
TUJUAN
Berikan pernyataan singkat mengenai tujuan kegiatan PKM-P. Kegiatan PKM- P dapat bertujuan untuk menjajagi, menguraikan, menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan. Rumuskan tujuan yang akan dicapai secara spesifik yang merupakan kondisi baru yang diharapkan terwujud setelah kegiatan PKM-T, PKM-K, PKM-KC maupun PKM-M selesai. Rumusan tujuan hendaknya jelas dan dapat diukur.
LUARAN YANG
DIHARAPKAN
Luaran kegiatan PKM mengacu pada Tabel 1.
KEGUNAAN
Sebutkan manfaat yang akan diperoleh bagi khalayak sasaran, dari sisi ekonomi maupun Ipteks, padasaat atau setelah kegiatan PKM selesai
TINJAUAN
PUSTAKA
Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli dari jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari kegiatan PKM yang akan dilakukan. Tinjauan Pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari pustaka acuan serta menjadi landasan usulan kegiatan PKM. Tinjauan Pustaka mengacu pada Daftar Pustaka. Jadi, Tinjauan Pustaka bukan kumpulan teori, namun merupakan rangkaian teori yang mempunyai sebuah atau beberapa alur pikir tentang terjadinya suatu peristiwa ilmiah (mechanism of action) dari suatu topik ilmiah yang dikaji atau diteliti.
GAMBARAN
UMUM
RENCANA
USAHA
Uraikan kondisi umum lingkungan yang menimbulkan gagasan menciptakan kegiatan usaha. Gambaran mengenai potensi sumberdaya dan peluang pasar termasuk analisis ekonomi usaha yang direncanakan disajikan secara singkat untuk menunjukkan kelayakan usaha. Gambaran usaha yang direncanakan harus menjanjikan perolehan profit untuk menjamin peluang keberlanjutan usaha setelah kegiatan PKM-K selesai dilaksanakan
GAMBARAN
UMUM
MASYARAKAT
SASARAN
Penjelasan mengenai kondisi masyarakat sasaran yang akan menerima kegiatan pengabdian agar diuraikan secara faktual. Uraikan permasalahan yang dihadapi masyarakat yang membutuhkan bantuan penyelesaiannya, dan berikan gambaran solusi yang ditawarkan termasuk teknologi yang akan digunakan. Hindari adanya kegiatan percobaan/penelitian dalam usulan PKM-M
METODE
PELAKSANAAN
Uraikan metode yang digunakan dalam pelaksanaan program secara rinci. Khusus untuk PKM-P digunakan Metode Penelitian. Uraian untuk PKM-P dapat meliputi variable dalam penelitian, model yang digunakan, rancangan penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data, cara penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian. Sedangkan metode untuk PKM-T, PKM-K dan PKM-M merupakanteknik atau cara menyelesaikan permasalahan (butir C) dan sekaligus  untuk mencapai tujuan program (butir D). Untuk semua proposal PKM yang didanai wajib mencantumkan Indikator Keberhasilan Jangka Pendek (IKJP) dan membuat LogBook (setiap tahap ditandatangani Pembimbing) untuk memudahkan monitoring.
RANCANGAN
BIAYA
Berikan rincian biaya PKM baik yang didanai Depdiknas, maksimum Rp 10 (sepuluh) juta*), maupun pihak lain yang bersedia berkontribusi. Usulan yang melampaui pagu biaya tersebut, tidak akan dinilai. Rekapitulasi biaya terdiri atas:
• Bahan habis pakai
• Peralatan penunjang PKM
• Perjalanan
• Lain-lain
Rincian biaya harus lengkap, wajar dan jelas peruntukannya. Honorarium (tim pelaksana, dosen pendamping ataupun tenaga pembantu lainnya) tidak diperkenankan bagi pihak manapun (tim pelaksana, dosen pendamping ataupun tenaga pembantu lainnya).
*) besarannya untuk setiap tahun anggaran akan diinformasikan oleh
DP2M
DAFTAR
PUSTAKA
Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan. Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya, setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan (lihat Pedoman khusus PKM-KT untuk detil dan contoh). Khusus PKM-AI ditulis dengan mengacu VANCOUVER STYLE, untuk PKM yang lain mengacu HARVARD STYLE.
LAMPIRAN
1. Daftar Biodata singkat Ketua dan Anggota Kelompok serta Dosen Pembimbing (harus ditandatangani).
2. Gambaran teknologi yang akan diterapkembangkan (untuk PKM-T, PKM-K, PKM-M).
3.  Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Pengusaha Mikro/ Kecil (untuk PKM-T), Koperasi atau Kelompok Tani (PKM-M)
4. Denah detil Lokasi Pengusaha Kecil atau Mitra Kerja (untuk PKM-T, PKM-M)
5. Hal-hal lain yang dianggap perlu.
Catatan : jumlah halaman maksimum yang diperkenankan untuk setiap usulan adalah 15 halaman (lima belas)  (terhitung dari latarbelakang masalah sampai lampiran termasuk CV pengusul dan pembimbing serta Surat Pernyataan Kesediaan Mitra; tidak termasuk Halaman Judul, Halaman Pengesahan, Daftar Isi dan Daftar Gambar).

Mengerti dan Paham tidak cukup,,,
Melainkan Mencoba, Berlatih, dan Menulis,,,
-->Semoga Bermanfaat>--

ANALISIS POLA PIKIR dan TINGKAH LAKU PELAJAR di ERA GLOBALISASI

ANALISIS POLA PIKIR dan TINGKAH LAKU PELAJAR di ERA GLOBALISASI




ANALISIS POLA PIKIR dan TINGKAH LAKU PELAJAR  di ERA GLOBALISASI


DITUJUKAN UNTUK KRIDA FAKULTAS EKONOMI 2012

Disusun oleh :
FEBBY MEILANY              NIM/BP. 1202641/2012





FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012



Kata Pengantar

               Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkans ke hadirat Allah SWT, atas ‘nayah dan hidayah-Nya yang telah deberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul“ analisis pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi”  . Shalawat dan salam penulis kirimkan buat baginda rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya sekalian .
               Makalah ini dibuat sebagai syarat untuk memenuhi tugas Krida Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
              Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyalurkan ide dan pikiran demi terwujudnya makalah ini.
              Akhir kata Penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca untuk mewujudkan kesempurnaan makalah ini.



Padang,           Oktober 2012


Penulis


BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

            Generasi muda berperan penting dalam  perjuangan dan pembangunan bangsa Indonesia. Berbagai bentuk perjuangan baik fisik ataupun fikiran. Generasi muda memiliki poros yang penting bagi suatu negara. Punah atau tidaknya, mundur atau majunya suatu negara bergantung pada generasi mudanya.  Dikutip dari buku Benjamin Fine yang berjudul 1.000.000 Deliquents, mengatakan bahwa “ a generation who will one day become our national leader”. Generasi muda adalah pelurus dan penerus bangsa.
            Generasi muda yang hidup dalam masa kemerdekaan dan perjuangan akan cenderung memiliki kreativitas tinggi,rajin, mempunyai semangat belajar yang tinggi , bijaksana dalam mengambil keputusan, berjiwa kepemimpinan untuk melakukan perubahan dan mempertahankan budaya serta harkat dan martabat Indonesia
            Pada saat ini, generasi muda yang hidup dalam kondisi nyaman, aman, tentram cenderung apatis, tidak banyak berbuat hanya mempertahankan apa yang telah di capai tanpa keinginan dan kerja keras untuk mencapai sesuatu yang lebih baik lagi. Bahkan generasi muda saat ini cenderung tidak produktif malah sebaliknya bersikap konsumtif, seharusnya melalui generasi muda terlahir inspirasi dan ide-ide kreatif untuk mengatasi persoalan atau masalah.
            Generasi muda khususnya dikalangan pelajar saat ini mulai kehilangan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia itu sendiri. Hal ini dikarenakan perkembangan zaman yang sangat pesat.Menurut Achmad Suparman globalisasi merupakan suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.  Di era globalisasi seperti saat ini telah membuat kehidupan mengalami perubahan yang signifikan, akibatnya terdapat dampak positif dan negatif dari perubahan ini.  Masa-masa remaja dapat dikatakan masa yang paling menyenangkan. Sebagian besar remaja khususnya pelajar masih memiliki sifat labil atau mengikuti perkembangan  sekitarnya. Banyak remaja beranggapan bahwa  mereka dapat dengan bebas melakukan apa yang mereka suka dan dianggap  tidak modern atau ketinggalan zaman jika tidak mengikuti perkembangan zaman.
            Dengan sifat seperti itu, akan lebih banyak dampak globalisasi yang mereka dapatkan secara tidak sadar. Baik itu dampak positif maupun negatif. Sumber dari dampak-dampak bagi para remaja umumnya mudah didapatkan dari perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan, perkembangan dalam media komunikasi, elektronik, termasuk internet, dan juga dalam perkembangan moral dan budaya. Di lihat dari sisi negatifnya, sangat banyak dampak dari globalisasi di kalangan masyarakat pelajar. Degradasi moral dan sosial budaya yang cenderung kepada pola-pola perilaku menyimpang. Hal ini sebagai dampak pengabdopsian budaya luar secara berlebihan dan tak terkendali oleh sebagian pelajar. Persepsi budaya luar  ditelan mentah-mentah tanpa memfilterisasi terlebih dahulu.
Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita. Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992).

            Media massa atau media informasi berperan penting terhadap  proses globalisasi . Kemajuan iptek melahirkan berbagai media yang mutakhir seperti televisi handphone, dan lain-lain. Media massa dalam hal ini seharusnya memberi asupan-asupan positif bagi pelajar, khususnya media massa yang menjadi konsumsi sehari-hari seperti surat kabar dan televisi. Banyaknya informasi yang bisa diperoleh dari media tersebut menyebabkan para pelajar menyalahgunakan media tersebut. Tanyangan atau berita yang mereka lihat dijadikan suatu kebudayaan baru sesuai dengan kemajuan zaman.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat. Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.
            Dalam hal ini peran serta orang tua dan pihak sekolah diperlukan untuk mengatasi . Banyak cara yang dapat ditempuh, diantaranya : pembekalan agama yang diberikan orang tua sejak dini kepada para pelajar, pendidikan aqidah akhlak setiap minggu kepada pelajar oleh pihak sekolah, gerakan iqra (membaca),  menanamkan aqidah shahih (tauhid) akhlak atau perilaku, dan istiqamah pada agama yang dianaut,  pembentukan organisasi-organisasi untuk menyalurkan minat dan bakat siswa diluar jam belajar, melakukan gerakan budaya perlawanan(counter culture) terhadap budaya populer yang boros dan hedonis di media, khususnya televisi..
            Berdasarkan fenomena di atas penulis tertarik untuk mendeskripsikan tentang “ analisis pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi” dengan tujuan memberikan informasi tentang dampak negatif perkembangan pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi serta upaya penanggulangannya.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diperoleh beberapa permasalahan sebagai berikut:
1.      Perbedaan pola pikir dan tingkah laku pelajar pada masa sebelum dan sesudah era globalisasi.
2.      Hilangnya nilai-nilai luhur budaya Indonesia di kalangan pelajar di era globalisasi.
3.      Kurangnya filterisasi terhadap budaya luar yang masuk dan berkembang di era globalisasi.
4.      Rendahnya moral dan etika pelajar di era globalisasi  .

C. BATASAN MASALAH

            Berdasarkan  identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah “ analisis pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi.”

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan batasan masalah di atas,maka rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi ?
2.      Apa dampak negatif yang ditimbulkan oleh pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi?
3.      Apa upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk merubah pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi?

E. TUJUAN

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan tentang:
1.      Analisis pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi
2.      Dampak negatif yang ditimbulkan oleh pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi
3.      Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk merubah pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi.

F. MANFAAT PENULISAN

1.      Bagi Orang Tua                     
            Menjelaskan dan memberitahukan tentang dampak globalisasi bagi pola pikir dan tingkah laku putra-putri mereka.  Sehingga orang tua dapat memberikan upaya-upaya pencegahan sedini mungkin  kepada putra-putrinya sebelum mereka terpengaruh dalam era globalisasi.


2.      Bagi Sekolah              
            Memberikan masukan kepada sekolah untuk membuat atau membentuk organisasi-organisasi yang sesuai minat dan bakat siswa/siswi diluar jam belajar. Agar siswa dapat melakukan kegiatan positif setelah pulang sekolah. Menjadi bahan pertimbangan untuk memberikan sosialisai pembenaran kepada siswa, dalam rangka pembentukan akhlak  atau perilaku siswa.
3.      Bagi Pelajar                
             Meningkatkan kesadaran pelajar untuk  berpikir kritis dan bertingkah laku sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
4.      Bagi Penulis               
            Dapat mengetahui pengaruh globalisasi terhadap pola pikir dan tingkah laku.
5.      Bagi Masyarakat        
            Menambah wawasan pembaca tentang pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi. sebagai bahan informasi mengenai dampak negative dan positifnya Globalisasi dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengukur keberhasilan yang dicapai oleh suatu lembaga pendidikan dalam mensosialisasikan dampak negatifnya globalisasi.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori


1.  Pengertian Pola Pikir dan Tingkah Laku
      Pola pikir adalah pola-pola dominan yang menjadi acuan utama seseorang untuk bertindak. Pola yang menetap dalam pikiran bawah sadar seseorang. Pengalaman yang direkam dalam pikiran bawah sadar membentuk pola pikir. Pengalaman yang dimiliki seseorang dapat bersifat positif maupun negatif . Tanpa disadari lingkunga  sekitar kita dapat membentuk pola pikir negatif yang dapat merusak diri sendiri.
      Pola pikir akan terbentuk melalui “ IMPRINT “ yaitu proses pembiasaan diri atau pengalaman yang direkam sejak masa kecil pada seseorang. Sedangkan imprinting adalah suatu proses reaksi tingkah laku yang diperoleh orang selama masih sangat muda dalam kehidupan. Ada dua jenis pola pikir ( mindset), yaitu :
1.      Pola Pikir Tetap ( fixed mindset ), yaitu pola pikir yang tidak dapat ditingkatkan. Ini adalah pola pikir yang negatif, pesimis , tidak percaya diri , puas dengan keadaan yg sekarang.
2.       Pola Pikir Berkembang ( growth mindset ), yaitu pola pikir (pandangan) yang dapat dikembangkan melalui praktik, pelatihan, cara/metode yang tepat. Ini adalah pola pikir yang positif dan optimis, selalu ingin berusaha, berjuang terus, percaya bahwa bisa lebih maju.
Dari dua jenis jenis pola pikir diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa intinya adalah agar kita sadar bahwa pola pikir manusia itu bisa dirubah dan dikembangkan , oleh karena itu terus kembangkan kemampuan dan potensi diri Anda untuk lebih baik dan sukses. Tidak perlu menyembunyikan kekurangan atau kegagalan Anda, tapi carilah jalan keluarnya. Anda mempunyai peluang berkembang secara tidak terbatas , tergantung pada usaha , perjuangan dan doa Anda. “Penemuan terbesar dari generasi kita adalah bahwa manusia dapat mengubah kehidupan mereka dengan mengubah cara berpikir mereka (William James )”.

Pola pikir pelajar dapat berubah dan di rubah. Merubah pola pikir/mindset seseorang hendaknya dengan cara lebih dahulu merubah kepercayaan atau keyakinannya ( belief ). Menurut Bill Gould Pakar Transformational Thingking bahwa :
Manusia terdiri atas 3 sistem :
1.Sistem Perilaku  ( behavior system )
             Sistem Prilaku / Behavior System adalah cara kita berinteraksi dengan dunia luar, juga interaksi kita dengan realitas sebagaimana kita mengerti realitas itu. Prilaku mempengaruhi pengalaman dan sebaliknya, kemudian pengalaman mempengaruhi sistem berpikir kita. Itulah sebabnya apabila ada usaha seseorng utk merubah sistem prilaku kita, biasanya kita akan menolak & marah.
2.Sistem Berpikir  ( Thingking system )
            Sistem Berpikir ( Thingking System ) berlaku sebagai filter dua arah yang menerjemahkan berbagai kejadian atau pengalaman yang kita alami menjadi suatu kepercayaan. Selanjutnya kepercayaan ini akan mempengaruhi tindakan kita, sehingga menciptakan realitas bagi diri kita. Dengan mempelajari ketrampilan berpikir yang baru, kita dapat merubah sistem kepercayaan dan sistem prilaku kita.
3.Sistem Kepercayaan  ( Belief system ).
            Sistem Kepercayaan atau Belief System adalah inti dari segala sesuatu yg kita yakini sebagai realitas, kebenaran, nilai hidup dan segala sesuatu yang kita tahu mengenai dunia ini. Merubah kepercayaan ( belief ) merupakan hal yang sangat sulit. Belief ( kepercayaan) adalah sesuatu yang kita yakini benar, sehingga begitu kita meyakini sesuatu sebagai hal yang benar, maka kita akan sulit mengubah keyakinan kita itu
            Tahapan dari pola pikir selanjutnya adalah pola sikap atau tingkah laku yang merupakan cara atau upaya yang dilakukan seseorang untuk melaksanakan pola pikir yang diyakininya. Dari pola sikap yang tergambar secara sosial dan individu itulah kita bisa melakukan analisa bagaimana pola pikir seseorang. Perilaku atau akhlak merupakan tingkah laku atau tanggapan seorang terhadap lingkungan, sifat-sifaat kejiawaan,akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seorang. secara etimologi akhlak berasal dari kata khalaqa yang berarti mencipta, membuat, atau menjadikan. Akhlak adalah kata yang berbentuk mufrad, jamaknya adalahkhuluqun, yang berarti tabiat, adat atau khalakun yang berarti kejadian, buatan, ciptaan. Jadi akhlak (perilaku) adalah tabiat  atau sistem perilaku yang dibuat manusia, bisa baik atau buruk tergantung kepada tata nilai yang dipakai sebagai landasan. Sedangkan menurut Notoatmodjo (2003) dalam Skinner merumuskan bahwa “perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar”. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus-Organisme-Respon.







     Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode deskriptif. Penulis mencoba mendeskripsikan tentang analisis pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi.

B. Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan teknik (library research ). Penulis mengkaji bebagai sumber yang berasal dari buku, artikel, dan internet.

C.  Sistematika Penulisan
1.    Pendahuluan
Pendahuluan berisi gambaran umum tentang arti dari pola pikir dan tingkah laku pelajar. Kemudian diakhiri dengan tujuan penulisan ini, yaitu menjelaskan tentang analisis pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi”.
2.    Tinjauan Pustaka
Merupakan basis untuk dapat menganalisis permasalahan dan diperoleh dari berbagai referensi.
3.     Metodologi Penulisan
Merupakan tentang metode yang digunakan dalam menyusun makalah ini dan sistematika penulisan.
4.    Pembahasan
Merupakan inti dari penulisan makalah ini, dimana dasar teori yang diperoleh dianalisa dan dikaitkan satu sama lain.
5.    Penutup
Merupakan bab yang memuat simpulan dan saran dari keseluruhan isi penulisan.



BAB IV

PEMBAHASAN

 

A. Analisis pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi

                        Era globalisasi telah membawa dampak perubahan besar bagi pola pikir tiap individu Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan televisi, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antar masyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada Pelajar dalam kehidupan sehari-hari, seperti keadaan tersebut mempengaruhi cara berpikir dan berprilaku pelajar sehingga dapat menumbuhkan sifat pelajar yang mengarah pada sebagai berikut:
1. Individualistis, yaitu mementingkan diri sendiri.
2. Materialisme, yaitu aliran yang mementingkan kebendaan sebagai sumber hidup.
3. Hidonisme, yaitu pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan adalah tujuan utama dalam hidup.
                  Di zaman yang serba modern ini, pelajar semakin lupa terhadap apa yang harus dilakukan sebagai penerus bangsa, kewajiban seorang murid untuk belajar, patuh kepada guru terlebih lagi kepada kedua orang tua kurang diperhatikan. pelajar di zaman sekarang lebih mendahulukan berhura-hura daripada menjalankan kewajiban. Mereka tidak lagi mempertimbangkan apa yang akan terjadi setelah apa yang mereka lakukan. Padahal selain merugikan diri mereka sendiri juga dapat merugikan bangsa tempat dimana mereka tinggali. 
                  Hal inilah yang paling ditakuti, dimana moral bangsa terabaikan. Banyak orang tua kurang memperhatikan kehidupan buah hatinya. Mereka cenderung memenuhi kebutuhan fisik saja, sedangkan rohani mereka terabaikan. Para orang tua sering sibuk dengan profesi mereka masing-masing. Sementara sang anak dipercayakan kepada orang yang kurang berwenang terhadap dirinya. Dan itulah yang menyebabkan sang anak hidup dengan jalan mereka sendiri dengan tanpa arah.  Mereka tidak menyadari yang mereka lakukan adalah awal dari mulai hancurnya bangsa ini. Yang mereka tahu hanyalah mencari kesenangan untuk menghibur hati dengan tidak mempedulikan halal haramnya. Sedangkan orang tua mereka tidak mengetehui sama sekali. Jika kebanyakan orang tua demikian, maka nasib bangsa menjadi taruhannya. Jika moral bangsa telah tercemar maka tiadalah damai untuk ditempati sebagai sarana kelangsungan hidup warganya. 

B. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi.

                        Globalisasi adalah sebuah fakta kehidupan yang tidak dapat kita hindari lagi. Surat kabar dan media elektronik setiap hari memberikan tentang berbagai hal, seperti sinetron yang ditonton, berita atau informasi, filem, entertaiment, cerita  dan lain sebagainya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi ini, tidak diragukan lagi, telah menimbulkan revolusi dalam kehidupan manusia pada abad modern ini. Hampir tidak ada bidang kehidupan manusia yang luput dari jangkauan kemajuan tersebut. Dalam bidang komunikasi massa-baik media massa, media cetak maupun elektronik. Namun media-media tersebut sangatlah berdampak pada pola pikir dan tingkah laku pelajar, jika tidak difilterisasi dengan baik ada beberapa media yang dapat berdampak buruk pada pola pikir dan perilaku Pelajar :
1.      Media Monster Bermata Satu atau Televisi
            Didalam televisi banyak hal yang di tampilkan baik hal yang berupa informasi, hiburan, infotaitment dan lain-lain. Tapi sebenarnya, tanpa disadari kita telah terjebak dalam suatu bahaya yang ditimbulkannya.  Berita yang disajikan terkadang belum saatnya di tonton oleh remaja atau film-film yang menggambarkan suasana atau gaya hidup pelajar di kota besar yang cenderung menyimpang dari hakikat pelajar itu sendiri. Contohnya memakai rok pendek dan dandan berlebihan kesekolah.  Pelajar yang menonton film-film seperti ini beranggapan bahwa ini adalah kebudayaan baru yang sesuai dengan perkembangan zaman dan mengimplementasikan ini di kehidupan sehari-hari. Padahal di kehidupan nyata tidak ada sekolah yang membiarkan muridnya untuk berpakaian minim dan dandan berlebihan ke sekolah.
2.      Media Cetak
      Media cetak adalah salah satu alat komunikasi massa yang diterbitkan dalam bentuk cetakan seperti koran, majalah dll. Dewasa ini, penggunaan media sebagai salah satu sarana dalam memberikan informasi kepada masyarakat luas semakin meningkat. Perkembangan  media cetak memberikan kesempatan yang sangat luas besar bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai suatu produk atau perusahaan. Dengan perkembangbiakan media yang sangat pesat sekarang ini, sangat sulit untuk berkomunikasi dengan konsumen yang terpecah (Alif,2008,Hal 42). Media cetak sangatlah berpengaruh dalam  pola pikir dan pembentukan karakter seorang pelajar, baik buruknya tergantung media cetak apa yang dikonsumsi.
Dalam membaca media cetak akhlak atau perilaku soerang pelajar akan menjadi baik jika media cetak yang dibaca adalah media cetak yang positif. Media positif yang dimaksud adalah media cetak pembelajaran yang menambah wawasan dan memiliki manfaat seperti menambah informasi, pengetahuan dll,  dalam interaksi seorang pelajar terhadap lingkungan sekitarnya. Namun dalam positifnya media cetak memiliki beberapa hal negatif, contohnya media cetak porno yang dikemas halus dalam media cetak entertaintment yang sering di konsumsi oleh para pelajar, hal ini sangat berpengarauh terhadap keperibadian pelajar, dan penilaian karakter seorang pelajar. Sehingga dampak yang ditumbulkan bagi pelajar adalah sebagai berikut :
                  a)       Merubah kepribadian secara drastis,penantang, pemarah dan pelawan.
                  b)       Masa bodoh terhadap dirinya, semangat belajar menurun, berperangai seperti orang                         gila.
                  c)       Maraknya kejahatan seksual terhadap  anak-anak dibawah umur.
                  d)       Hilangnya norma-norma hidup beradat, beragama, dan melecehkan norma hukum.
                  e)       Berperilaku menjadi penyiksa, putus asa, pemalas.
                  f)        Tidak mempunyai harapan masa depan.
                  g)       Kesukaan mengambil (mencuri), milik orang lain.
                  h)       Berbuat mesum.
                  i)         Mengganggu ketertiban umum.
                  j)        Tidak ada penyesalan berbuat kesalahan
                        Jika diperhatikan dan dicerna dengan baik, tampak bahwa media masa di era globalisasi ini sangat merusak pola pikir dan tingkah laku para pelajar. Media televisi yang membentuk karakteristik dan pola pikir seorang pelajar yang malas, media cetak membentuk pola pikir dan sikap pelajar yang tidak berkharisma kepribadian.

C. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi.

                        Berikut ini ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki pola pikir dan tingkah laku pelajar :
1. Gerakan iqra (membaca).
Ini penting karena minat baca pelajar Indonesia sangat rendah untuk menananmkan budaya membaca bagi pelajar terutama membaca buku pelajaran atau buku yang dapat menambah wawasan. Gerakan ini dapat dioptimalkan pada kegiatan ektrakulikuler setiap akhir pekan disetiap sekolah .   Laporan terbaru dari Programmer for International Student Assessment (PISA) pada 2003 menyatakan dari 40 negara, Indonesia berada pada tingkat terbawah dalam kemampuan membaca.

2. Menanamkan aqidah shahih (tauhid) akhlak atau perilaku, dan istiqamah pada agama yang dianaut . Menularkan ilmu pengetahuan yang segar dengan tradisi luhur. Apabila sains dipisah dari aqidah syariah dan akhlaq akan melahirkan saintis tak bermoral agama, konsekuensinya ilmu banyak dengan sedikit kepedulian.

3. Melakukan gerakan budaya perlawanan (counter culture) terhadap budaya populer yang boros dan hedonis di media, khususnya televisi. Banyak tayangan televisi  tidak mendidik dan mencerahkan, tapi mengajarkan gaya hidup glamor, kekerasan, dan mistik yang menumpulkan akal sehat. Pelan tapi pasti, sinetron-sinetron yang ada di televisi memberikan pengaruh negatif bagi anak-anak muda, khususnya para pelajar. Imitasi pun banyak dilakukan, mulai dari cara berpakaian, makan, minum, berbicara hingga bergaul. Terlebih dengan semakin maraknya dunia maya (internet) dan jejaring sosial. Banyak sekali dampak negative dari internet bagi para pelajar, namun juga sangat bermanfaat bagi para pelajar. Melihat hal tersebut, gerakan pelajar harus mengambil inisiatif untuk melakukan perlawanan. Gerakan-gerakan populis untuk menyadarkan masyarakat tentang tontonan yang tidak mendidik harus dilakukan. Misalnya, dengan gerakan satu hari tanpa televisi, kampanye tontonan yang sehat, memboikot sinetron-sinetron cabul, porno, horor, dan mistik yang dapat menumpulkan daya piker, memfilter situs -situs porno. Membuat situs-situs pertemanan yang lebih terfilter dan mengarahkan untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dengan memberi obrolan-obrolan dan informasi - informasi yang menarik namun sarat ilmu.



BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


A.  Kesimpulan

            Adapun yang menjadi kesimpulan dari tulisan diatas, sebagai berikut :
1.      Era globalisasi merupakan suatu zaman yang yang sarat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Apabila hal ini dimanfaatkan dalam hal positif, sungguh sangat besar manfaat yang akan kita terima untuk perkembangan bangsa. Namun, sebagian orang tak bertanggung jawab menyalah gunakan kemajuan teknologi dan informasi.
2.      Kurang adanya filterisasi terhadap informasi yang masuk, membuat siapa saja dapat mengaksesnya dengan mudah. Khususnya dikalangan pelajar yang sedang memasuki masa pencarian jati dirinya. Tentulah apa yang mereka lihat atau baca akan mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku mereka. Apa yang mereka dapatkan, mereka anggap sebagai suatu kebudayaan baru yang sesuai dengan perkembangan zaman.
3.      Pola pikir dan tingkah laku pelajar yang menyimpang dapat merugikan bangsa dan negara, dan juga kepada diri pelajar itu sendiri . pelajar merupakan generasi muda penerus bangsa dan negara. Bagaimana bangsa dan negara kedepannya jika generasi penerus bangsa malah menghancurkan bangsanya sendiri. Mungkin bangsa kita sudah bebas dari penjajahan beratus-ratus tahun yang lalu, namun tanpa kita sadari, kita masih terjajah oleh dampak negatif pengaruh globalisasi yang menggerogoti generasi muda khsusnya pelajar.
4.      Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki pola pikir dan tingkah laku pelajar di era globalisasi. Misalnya : meningkatkan peran orang tua dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap anak mereka. Membentuk gerakan iqra (membaca). Menanamkan aqidah shahih (tauhid)akhlak atau perilaku, dan istiqamah pada agama yang dianaut. Melakukan gerakan budaya perlawanan (counter culture) terhadap budaya populer yang boros dan hedonis di media, khususnya televisi.
B. Saran
                 Saatnya pelajar menempatkan diri sebagai agen sekaligus pemimpin perubahan. Pelajar  harus meletakkan cita-cita dan masa depan bangsa pada cita cita perjuangannya. Pelajar  atau generasi muda yang relatif bersih dari berbagai kepentingan harus menjadi aset yang potensial dan mahal untuk kejayaan dimasa depan. Saatnya pelajar atau generasi muda memimpin perubahan. Pelajar  atau generasi muda yang tergabung dalam berbagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda memiliki prasyarat awal untuk memimpin perubahan. Pelajar  atau generasi muda  harus bersatu dalam kepentingan yang sama (common interest) untuk suatu kemajuan dan perubahan. Tidak ada yang bisa menghalangi perubahan yang diusung oleh kekuatan generasi muda, sepanjang moral dan semangat juang tidak luntur. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar dapat memilih mana yang baik dan benar bagi pelajar . Karena itu, tidak semua kebudayaan asing baik dan cocok untuk diterapkan pada masyarakat Indonesia. Seharusnya generasi muda khususnya pelajar lebih memfilter lagi budaya asing dan perkemangan teknologi di era globalisasi ini.



DAFTAR PUSTAKA


Sunarti,Sri & Suhardi.(2009).Sosiologi3. Jakarta Timur: PT Sumber Bahagia Concern.
Suteng  Bambang S & Saptono. (2007). Sosiologi Jilid 1. Jakarta : PT Phibeta Aneka Gama.
Susilo,Rachmad Kristiono Dwi. (2007). Sosiologi Jilid 2. Karanganyar : CV Graha Multi Grafika.
Daldiyono, Prof. Dr. dr. (2009). How to Be a Real and Successful Student. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.


DAFTAR ISI
METODOLOGI PENULISAN
A.   Metode Penulisan
B. Metode Pengumpulan Data
C.    Sistematika Penulisan
DAFTAR PUSTAKA