Bagaimana
Assessment Center Bekerja?
Metode assessment
center termasuk tehnik evaluasi ganda yang meliputi berbagai
tipe simulasi yang berkaitan dengan pekerjaan, dan kadang-kadang wawancara dan
tes psikologis. Simulasi pekerjaan yang umum digunakan dalam assessment center
adalah :
·
In-basket
exercise (kotak surat)
·
Diskusi
kelompok
·
Simulasi
wawancara dengan “subordinates” atau klien
·
Fact-finding
exercise
·
Analisis/masalah
pengambilan keputusan
·
Latihan
presentasi oral
·
Latihan
komunikasi tertulis
Simulasi dirancang untuk menerapakan
perilaku yang relevan pada aspek
terpenting dari posisi atau level yang dipertimbangkan untuk peserta asesmen.
Prosedur analisis kerja
mengidentifikasi perilaku, motivasi, dan jenis pengetahuan yang kritis untuk
kesuksesan posisi target.
Asesmen center tradisional
meliputi enam partisipan dan berlangsung dari satu sampai tiga hari. Ketika
partisipan menjalani simulasi, mereka diamati oleh asesor yang dilatih untuk mengamati dan mengevaluasi
perilaku dan tingkat pengetahuan. Asesor mengamati perbedaan partisipan dalam
setiap simulasi dan mencatat dalam formulir pengamatan khusus. Setelah
partisipan melengkapi simulasi mereka, asesor menghabiskan satu hari atau lebih
membahas pengamatan mereka dan membuat persetujuan dalam evaluasi.
Jika diperlukan,data tes dan
wawancara diintegrasikan dalam proses pengambila keputusan. Asesmen terakhir
berisi laporan tertulis,detail kekuatan/kelebihan partisipan
dan perkembangan kebutuhan, dan mungkin evaluasi keseluruhan potensi
mereka untuk kesuksesan posisi target jika itu tujuan utama.
Mungkin, ciri-ciri paling penting
dari metode asesmen center adalah itu tidak berhubungan dengan performansi
kerja sekarang, tetapi untuk performansi kedepannya.
Dengan mengamati bagaimana
seorang partisipan menangani masalah dan tantangan dari pekerjaan target atau
tingkatan kerja (seperti yang disimulasikan dalam latihan), asesor mendapatkan
gambaran yang valid tentang bagaimana seseorang akan bekerja pada posisi target
tersebut.
Sebagai tambahan, untuk
memperbaiki keakuratan dalam diagnosis dan seleksi, organisasi yang melakukan
asesmen center menikmati sejumlah keuntungan tidak langsung. Para kandidat
menerima keadilan dan keakuratan dalam keputusan promosi denga lebih siap dan
mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang persyaratan kerja. Pelatihan manjer
untuk menjadi asesor meningkatkan kemampuan mereka dalam berbagai tugas
manajerial seperti menangani penilaian performansi dan memimpin pelatihan dan
diskusi timbale balik.
Metode tersebut cukup unik karena
penekanannya pada perilaku actual daripada konstruk psikologis.
Seleksi
dan penempatan kandidat untuk level
manajemen yang lebih tinggi
Asesmen center sudah digunakan untuk
membantu mengevaluasi kandidat untuk jabatan presiden organisasi,
“plant”manajer, general manajer dan banyak posisi senior pemerintahan.
Diagnosa
Kebutuhan Pelatihan dan Perkembangan
Metode asesmen center menyediakan
cara-cara yang efektif untuk menentukan kebutuhan pelatihan dan perkembangan.
Individu kemudian ditempatkan
dalam program yang paling tepat. metode
Asesmen center merupakan alat diagnosis yang sangat baik karena itu
memisahkan kemampuan individu ke dalam dimensi spesifik dan kemudian menncari
contoh spesifik perilaku yang baik dan buruk dalam setipa dimensi. Ini membantu
peserta asesmen dan atasannya menentukan dengan
lebih tepat pelatihan da n perkembangan apa.
Menggunakan
Videotape untuk mensimulasikan perilaku
Perkembangan dalam 15 tahun
terakhir meliputi penggunaan videotape
untuk mensimulasikan perilaku peserta asesmen. Peserta asesmen menonton sebuah
video dari suatu situasi dia akan dihadapkan pada pekerjaan. Secara periodic,
tape berhenti dan peserta asesmen ditunjukkan empat pilihan dari apa yang dilakukan
atau dikatakan. Skore dikalkulasikan berdasarkan respon pserta asesmen pada
setiap nomor dari situasi tersebut. System penskoran dikembangkan berdasarkan
studi validitas.
Aplikasi lain menggunakan
simulasi video untuk memperoleh respon verbal.
Inventori
Psikologis dan Tes Proyektif
Data penelitian menunjukkan bahwa
kombinasi data kecerdasan dan pengamatan perilaku menyediakan cirri-ciri yang
lebih menyolok dari evaluasi orang-orang daripada yang digunakan sendiri.
(Thornton & Byham, 1982)
Tes proyektif biasanya sering
digunakan pada asesmen center level eksekutif. Inventori untk mencocokkan
pekerjaan dan profil motivais kandidat digunakan pada semua level.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar