Prinsip-Prinsip
Dasar Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar
Subunit 1
Prinsip-Prinsip
Dasar Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Dalam Kurikulum
1.
Sejarah singkat KBK
Kurikulum berbasisi kompetensi ( competency based curriculum) lahir di
amerika dan telah dilaksanakan pada tahun 1960-an dan di Indonesia telah
dilaksanakan pada tahun 1980-an dengan Pendidikan Guru Berdasarkan
Kompetensi(competency based teacher education) dan tahun 1990 diganti dengan kurikulum
94
2.
Pengertian KBK
KBK adalah kurikulum yang didasarkan atas prinsip relevasi, terutama
relevansi pendidikan dengan dunia kerja.
3.
Prinsip-prinsip KBK
Prinsip pembelajaran KBK sama dengan Kurikulum 1994, yaitu terpadu,
berkesinambungan, dan berdasarkan konteks pengalaman peserta didik yang ilmiah.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menyajikan secara jelas kompetensi yang
dicapai dengan memberikan kesempatan kepada guru/sekolah/daerah untuk
mengembangkan potensinya.
Persamaan antara kurikulum KBK dan
kurikulum 1994
a.
Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar
berkomunikasi.
b.
Pembelajaran bahasa, selain untuk meningkatkan
keterampilan berbahasa juga meningkatkan kemempuan memperluas wawasan
c.
Kompetensi dasar mencakup aspek mendengarkan, berbicara,
membaca, menulis, bersastra dan kebahsaan.
Prinsip KBK menurut Departemen Pendidikan Nasional, 2003a adalah
pembelajaran sastra bertujuan memperhalus budi pekerti; kewenangan daerah
dapat mengembangkan silabus dan materi;
penilaian menggunakan pendekatan berbasis kelas, dilaksanakan secara terapadu,
berkesinambungan, terbuka, adil, menyeleuruh, dan mengguanakan berbagai alat
penilaian.
Prinsip KBK
menurut Departemen Pendidikan Nasional, 2003b:
1.
Berpusat pada peserta didik
2.
Mengembangkan peserta didik
3.
Mencipatakan kondisi yang menyenangkan dan menantang
4.
Mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai
5.
Menyediakan pengalaman belajar yang beragam
6.
Belajar melalui berbuat
Prinsip KBK
menurut Sukmadinata (2004:190-191):
1.
Menekankan pembelajaran yang bermakna
2.
Menggunakan metode dan media yang bervariasi
3.
Menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar
4.
Memberikan pengalaman belajar yang kaya; mendapatkan,
mengolah/mengembangkan, mengaplikasikan teori/konsep, memecahkan masalah dan
menemukan hal baru.
5.
Memberikan keseimbangan antara keghiatan klasikal,
kelompok dan individu
6.
Memberikan keseimbangan antara teori dan praktik, di
kelas, di luar kelas, dan di lapangan
7.
Memprioritaskan suasana pembelajaran yang atraktif,
motivatif, kooperatif, dan bersahabat.
Ciri-ciri kegiatan belajar-mengajar yang menunjang
pencapaian kompetensi individual menurut Departemen Pendidikan Nasional
(2003b):
1.
Pembalikan makna belajar
2.
Berpusat pada peserta didik
3.
Belajar dengan mengalami
4.
Mengembangkan ketrampilan social, kognitif dan
emosional
5.
Mengembangkan keingintahuan, imajinasi, dan fitrah
ber-tuhan
6.
Belajar sepanjang hayat
7.
Perpaduan kemandirian dan kerjasama
Subunit 2
Prinsip
Kontektual, Fungsional, Integrative, Dan Apresiasif
Pembelajaran
Kontektual menurut Depdiknas (2002:5) adalah pembelajaran yang mengaitkan
materi yang diajarkan dengan dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta
didik membuat hubungan antara penmgetahuan yang dimilikinya dengan pengetahuan
dalam kehidupan sehari-hari.
Komponen pembelajaran yang efektif
antara lain:
- Kontruktivisme Adalah Teori Bahwa Struktur Pengetahuan Dikembangkan Oleh Otak Manusia Melalui Dua Cara Yaitu Asimilasi Dan Akomodasi
- Menemukan ( Inguiry). Inti Dari Kegiatan Inguiri Adalah Merumuskan Maslah, Melakukan Observasu, Menganalisis Dan Menyajikan Hasil, Mengkomunikasikan Klepada Pembaca.
- Bertanya. Bertujuan Untuk Menggali Informasi, Mengkorfirmasikan Apa Yang Sudah Diketahui Dan Mengarahkan Perhatian Aspek Yang Belum Diketahui.
- Masyarakat Belajar Adalah Pembelajaran Dilakukan Dalam Bentuk Kelompok-Kelompok.
- Pemodelan Dalam Pembelajaran Dilakukan Dengan Cara Memberikan Model Atau Contoh Untuk Ditiru.
- Refleksi Adalah Cara Berfikir Entang Apa Yang Barau Dipelajari Atau Berfikir Kebelakang Tentang Apa Yang Baru Dilakukan
- Penilaian Yang Sebenarnya Dilakukan Dengan Mengamati peserta didik dalam menggunakan bahasa, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
-
Prinsip integrative adalah Pembelajaran bahasa
Indonesia tidak dapat disajikan secara terpisah-pisah, pembelajaran bahasa Indonesia
harus diajarkan secara terpadu.
-
Prinsip fungsional adalah Pembelajaran yang berdasarkan
pada multi sumber, dengan sumber terdiri dari guru, peserta didik, dan
lingkungan.
-
Prinsip apresiatif lebih ditekankan pada pembelajaran
sastra. Karena sesuai fungsinya yaitu menghargai, menilai dan bisa berarti
senang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar