Katak setan atau Beelzebufo ampinga (diambil dari
Beelzebub, yang berarti setan dalam bahasa Yunani dan bufo, berarti
katak dalam bahasa Latin. Ampinga berarti perisai untuk menunjukkan
ciri khas tubuhnya yang sekilas menyerupai baju baja) dengan panjang tubuh 40 centimeter dan berat 4,5 kilogram, ia
paling besar di antara spesies katak yang pernah hidup di Bumi. Katak
Goliath yang masih hidup di Afrika Barat hanya seberat 3,5 kilogram. Namun, ia tidak berkerabat dekat dengan katak Goliath, melainkan
dengan katak di Amerika Selatan yang disebut Ceratophyrs atau katak Pac
Man karena mulutnya yang besar. Keduanya sama-sama memiliki semacam
tanduk di kepalanya.
Mulutnya memang sangat lebar dengan rahang yang kuat. Ia mungkin
mengunyah mangsanya dengan sengit. Bahkan, katak setan mungkin juga
memangsa bayi dinosaurus. “Tidak dipungkiri bahwa Beelzebufo mungkin memangsa kadal, mamalia,
dan katak-katak lebih kecil bahkan dinosaurus yang baru menetas,” ujar
David Krause dari Universitas Stony Brook, New York, AS.
Krause menemukan fosil tersebut di bagian barat laut Madagaskar
sejak tahun 1993 namun deskripsi makalahnya baru dimuat dalam jurnal
Proceedings of the national Academy of Sciences edisi Senin (18/2).
Katak tersebut diperkirakan hidup di Periode Cretaceous antara 65-70
juta tahun lalu. Temuan ini tidak hanya mengejutkan namun memberi petunjuk baru
mengenai sejarah Madagaskar. Pulau di Samudera Hindia tersebut mungkin
pernha bersatu dengan merika Selatan atau katak bermigrasi melalui
Antartika yang saat itu masih hangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar