Senin, 16 Juli 2018

Pelaksanaan Literasi di SD

  Pelaksanaan Literasi di SD

1.    Acuan Kapasitas dan Kinerja SD

Sekolah memperlihatkan kinerja sebagai berikut:
·         Memiliki Visi dan Misi yang mendukung program pelaksanaan literasi di SD
·         Memiliki kebijakan sekolah yang mendukung pelaksanaan literasi di SD
·         Memiliki kalender pendidikan yang memuat kegiatan-kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti sebagaimana dijelaskan dalam Permendikbud No. 21 tahun 2015 termasuk gerakan membacakan 15 menit setiap hari dan pengembangan area baca/sudut buku kelas/perpustakaan sekolah.

·         Sekolah memanfaatkan sarana dan prasarana (area baca/sudut buku kelas/perpustakaan; buku; komputer;  KIT IPA; KIT IPS; KIT Bahasa; proyektor: CD pembelajaran dll) sebagai sumber informasi untuk melaksanakan pembelajaran dan berbagai kegiatan pembiasaan sehingga mampu meningkatkan kemampuan literasi warga sekolah.
·         Sekolah memiliki dokumen inventaris sarana yang meliputi: media pembelajaran ( Komputer, proyektor, bahan kaya teks, KIT IPA, KIT IPS, KIT Bahasa dll) dan bahan ajar: buku  teks, CD Pembelajaran, buku referensi, buku pengayaan dll.
·         Sekolah memiliki program pemanfaatan perpustakaan (peraturan perpustakaan, jadwal kunjung perpustakaan, jadwal piket guru di perpustakaan, daftar inventaris buku berdasarkan penjejangan, daftar peminjaman buku, bahan kaya teks).
·         Sekolah memiliki program dan kegiatan yang melibatkan publik untuk mendukung pembelajaran dan kegiatan pembiasaan di sekolah serta pengembangan area baca/sudut buku kelas/perpustakaan (untuk komite sekolah, masyarakat termasuk DuDi).

Kemampuan dan kinerja yang ditampilkan sekolah akan berdampak untuk menciptakan sekolah sebagai:
·         Organisasi yang mampu mengelola pengetahuan (knowledge management);
·         Organisasi pembelajar (learning organization) sehingga mampu memfasilitasi semua warga sekolah untuk menjadi individu pembelajar yang mampu beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan sehingga mampu memenuhi tuntutan kebutuhan siswa;
·         Organisasi yang terbuka bagi publik untuk berpartisipasi sehingga keberhasilan pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah tetapi menjadi tanggung jawab bersama;
·         Organisasi menghasilkan generasi pembelajar yang mampu belajar sepanjang hayat dan berkolaborasi dalam perkembangan peradaban dunia sesuai dengan arah kompetensi abad ke 21;
·         Sekolah berperan dalam perkembangan pembangunan dan peradaban bangsa.


2.    Kondisi Kinerja SD saat ini

Pada umumnya di Indonesia, kondisi literasi dasar (basic literacy) hanya dipahami dengan istilah CALISTUNG. Tentunya hal ini merupakan pemahaman yang belum utuh dan belum memenuhi tuntutan Deklarasi Praha. Berbicara dan mendengar/menyimak yang dimuat dalam komponen berbahasa tidak diimplementasikan dalam proses belajar berbahasa secara utuh. Begitu juga aspek memperhitungkan (calculating) dalam proses pembelajaran berhitung (counting). Terlebih lagi, aspek mempersepsikan dan menggambarkan (perceiving and drawing) sangat diabaikan, terlihat dalam kemampuan anak untuk merespon dan mempersepsikan informasi kemudian mengemukakannya kembali dalam berbagai bentuk visual melalui gambar dan tulisan sangat lemah. Hal ini kemudian berdampak pada lemahnya ketrampilan anak-anak kita dalam berbuat, seperti menggambar, berkesenian, menampilkan kemampuan psikomotorik dan keterampilan lainnya yang diwadahi dalam ekrakurikuler dan muatan lokal. Inilah yang menjadi masalah kita bersama menggenapkan kembali konsep literasi dasar di SD.
Selain menggenapkan kembali konsep literasi dasar di SD, permasalahan lain yang perlu diperhatikan adalah menyadarkan guru bahwa kekayaan literasi Indonesia (daerah) yang beragam dalam membentuk karakter dan pengembangan diri peserta didik secara utuh dan unik sebagai bangsa Indonesia berazaskan Bhinneka Tunggal Ika, perlu diperkuat sebagai local wisdom, harta karun kehidupan berbangsa yang berazaskan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Inilah harapan besar pendidikan terhadap literasi, agar kelak siswa tumbuh sebagai bangsa Indonesia, dan hidup gagah sebagai bagian dari masyarakat dunia dengan informasi global.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar