Literasi informasi memiliki lima komponen penting yang saling terkait.
Pertama, Literasi
Dasar (Basic Literacy), yaitu
kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung.
Dalam literasi dasar, kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca dan
menghitung berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating) dan mempersepsikan
informasi (perceiving), serta
mengkomunikasikan informasi berdasar pemahaman dan pengambilan kesimpulan
pribadi (drawing).
Kedua, (Library Literacy), yaitu kemampuan
lanjutan untuk bisa mengoptimalkan
perpustakaan yang ada. Hal ini meliputi:
·
pemahaman tentang keberadaan perpustakaan sebagai salah satu
akses mendapatkan informasi;
·
memahami perbedaan antara bacaan fiksi dan non-fiksi;
·
bagaimana memanfaatkan koleksi referensi dan periodikal;
·
memahami Dewey
Decimal System sebagai klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam
menggunakan perpustakaan;
·
memahami penggunaan katalog dan pengindeks-an;
·
memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika
sedang menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan atau mengatasi
masalah.
Ketiga,
Literasi Media (Media Literacy),
yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda, seperti
media cetak, media elektronik (media radio, media televisi), serta media
digital (media internet), dan kemudian memahami tujuan dalam menggunakannya. Media
tersebut selama ini berfungsi sebagai hiburan semata dalam masyarakat kita.
Padahal, media ini dapat berfungsi sebagai alat untuk pemenuhan informasi akan
pengetahuan, memberikan persepsi positif dan menambah pengetahuan.
Keempat,
Literasi Teknologi (Technology Literacy),
yaitu kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti:
perangkat keras (hardware), perangkat
lunak (software) serta etika dan
etiket dalam memanfaatkan teknologi. Berikutnya adalah kemampuan untuk memahami
teknologi untuk mencetak, presentasi dan mengakses internet. Selain itu,
kemampuan ini juga mencakup pemahaman menggunakan komputer (Computer Literacy) yang didalamnya meliputi
keterampilan untuk menghidupkan dan mematikan komputer, menyimpan dan mengelola
data, serta menjalankan program perangkat lunak. Dengan banjirnya informasi
lantaran perkembangan teknologi saat ini, diperlukan pemahaman yang baik dalam
mengelola informasi yang dibutuhkan masyarakat.
Kelima,
Literasi Visual (Visual Literacy),
adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan literasi teknologi,
yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan belajar dengan memanfaatkan materi visual
dan audio visual secara kritis dan bermartabat. Tafsir terhadap materi visual
yang setiap hari membanjiri kita, baik dalam bentuk tercetak, di televisi
maupun internet, haruslah terkelola dengan baik. Hal ini menjadi penting
karenamateri visual tersebut banyak memuat manipulasi dan hiburan yang
benar-benar harus disaring berdasarkan etika dan norma kepatutan.
Kelima komponen literasi informasi tersebut di atas, harus
diawali dengan literasi usia dini ( Early
Literacy skill ) sebagai dasar komponen literasi karena literasi usia dini
merupakan kemampuan yang menjadi persiapan untuk membaca dan menulis. Literasi
usia dini ini harus dimulai jauh sebelum siswa masuk sekolah dan sebaiknya
dimulai segera setelah siswa dilahirkan. Oleh sebab itu peran orangtua dalam menumbuhkan
kemampuan literasi dini sebagai persiapan siswa belajar membaca dan menulis
menjadi sangat penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar