Senin, 16 Juli 2018

MODUL BIMTEK PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DI SEKOLAH DASAR



MODUL BIMTEK PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DI SEKOLAH DASAR


A.   Identitas Materi
  1. Nama Kegiatan
:
Peningkatan Peran Serta Masyarakat di Sekolah Dasar
  1. Materi Bimtek
:
Membangun Kemitraan Sekolah dengan Masyarakat
  1. Alokasi Waktu
:
5 JP (225 menit)
  1. Deskripsi Singkat
:

Materi ini membahas tentang strategi sekolah membangun kemitraan dengan masyarakat untuk menguatkan dukungan terhadap pengelolaan sekolah.



B.   Tujuan :
Peserta dapat:
1.  Menyusun strategi sekolah dalam membangun kemitraan dengan masyarakat.
2.  Menyusun proposal kemitraan.
3.  Menyusun program kemitraan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan  Desa/Kelurahan.
                                                                                      
C.   Indikator :
1.    Mengidentifikasi strategi sekolah membangun kemitraan dengan masyarakat
2.  Menyusun contoh proposal kemitraan.
3.  Menyusun strategi membangun kemitraan melalui Musrenbang desa.

D.   Uraian Materi
1.   Latar Belakang
Sekolah hidup di tengah masyarakat. Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan timbal balik. Di satu sisi penyelenggaraan sekolah membutuhkan dukungan masyarakat. Di sisi lainnya, masyarakat sebagai pengguna hasil pendidikan dan juga dapat menjadi sumber belajar. Peran serta masyarakat dalam pendidikan dapat dilakukan secara perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan. Di banyak daerah, sekolah yang mendapat dukungan dari masyarakat cenderung menunjukkan kinerja baik.
Selama ini kemampuan sekolah membangun kemitraan dengan masyarakat beragam. Beberapa sekolah kesulitan menangkap peluang kerja sama yang ada di masyarakat.  Ada juga sekolah yang menyadari adanya peluang tersebut, tetapi belum mampu merealisasikan program kemitraan tersebut. Sebagian lainnya memandang bahwa sekolah tidak perlu melakukan ikatan kemitraan dengan masyarakat karena sudah mendapat pendanaan dari pemerintah.  Beberapa sekolah yang telah melakukan kemitraan secara nyata dengan masyarakat, seringkali tidak diikat dengan ikatan kesepahaman yang mengikat. Kemitraan cenderung dilakukan atas dasar hubungan personal dengan pihak terkait. Hal ini mengakibatkan program kemitraan yang dibangun tidak bertahan lama.
Kondisi tersebut mendorong perlunya upaya untuk meningkatkan kemampuan sekolah membangun kemitraan dengan masyarakat. Pada praktiknya, peran serta masyarakat  terhadap pengelolaan pendidikan di sekolah biasanya dikelola oleh komite sekolah. Komite sekolah bersama kepala sekolah perlu didukung dengan keterampilan menggalang membangun kemitraan. Komite sekolah harus kreatif dan berkemampuan untuk menjalin kemitraan dengan pihak lain. Komite sekolah yang kreatif dan cerdas menangkap peluang akan mampu mengelola melakukan kemitraan dengan masyarakat guna meningkatkan dukungannya terhadap penyelenggaraan sekolah. Kemitraan adalah salah satu alternatif penting untuk mendapat dukungan sumberdaya dalam penyelenggaraan pendidikan.
2.   Bentuk Kemitraan
Kemitraan dapat kita lakukan dalam berbagai bentuk. Kemitraan berupa dana, natura dan program kewirauhaan. Kontribusi dana berupa sejumlah uang tunai seperti pemberian bea siswa, dana hibah, program orang tua asuh, dsb. Kontribusi natura diberikan antara lain dalam bentuk produk, jasa profesional, pemakaian sarana organisasi, peralatan layak pakai, keterlibatan organisasi dalam penyelenggaraan pendidikan, dorongan agar staf organisasi menjadi tenaga sukarela dan kampanye penggalangan dana di lingkungan organisasi. Kontribusi natura dapat berbentuk fisik dan non fisik. Kontribusi kewirausahaan membantu sekolah mengidentifikasi dan mengembangkan potensi usaha yang bertujuan untuk memberikan penghasilan tambahan bagi sekolah, seperti pengadaan makanan dan minuman bergizi, pemasaran dan penjualan barang-barang buatan sekolah, dan lain sebagainya.
Kemitraan dilakukan dengan mengikuti prinsip kesetaraan, saling menguntungkan, dan transparansi. Keberadaan sekolah dengan mitranya sejajar, tidak menggunakan pola kerja atasan dan bawahan. Mitra kerja dan sekolah sebaiknya bersama-sama memperoleh manfaat dari kemitraan tersebut. Begitu pula, sekolah dan mitra kerjanya hendaknya saling terbuka dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun hasilnya. Penerapan prinsip ini  akan menumbuhkan saling percaya dan saling mendukung sehingga mengukuhkan pelaksanaan kemitraan.
3.   Penyusunan Proposal Kemitraan
Kebutuhan sekolah yang dihasilkan melalui kajian oleh tim sekolah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dapat dirumuskan dalam bentuk proposal. Proposal ini, selanjutnya diajukan kepada pihak-pihak terkait yang diyakini mampu memberikan bantuan. Pihak tersebut dapat berupa perorangan atau organisasi non pemerintah maupun pemerintah. Jalur pengajuan melalui pemerintahan ditempuh kegiatan Musrenbang Desa.
Kerangka proposal pada umumnya memuat tentang latar belakang, tujuan program, output dan indikator keberhasilan, kegiatan dan jadwal kegiatan, pelaksana kegiatan, anggaran dan dilampiri beberapa lampiran pendukung. Latar belakang memuat tentang kondisi ideal yang diharapkan, kenyataan yang dihadapi sekolah, tantangan/persoalan, rencana solusi yang diajukan untuk mengatasi beserta alasannya.Tujuan Program dirumuskan secara singkat tentang hal-hal yang dapat dicapai, jika program yang diusulkan dijalankan terutama dikaitkan dengan peningkatan kualitas pembelajaran. Output dan Indikator Keberhasilan  membahas tentang tonggak-tonggak keberhasilan yang secara khusus dapat dicapai dan diukur sesuai dengan waktu yang direncanakan. Kegiatan dan jadwal kegiatan berisi tentang rincian kegiatan yang akan dilakukan, waktu pelaksanaan, dan penanggung jawab kegiatan. Pelaksana kegiatan mencakup struktur organisasi yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan. Pada bagian anggaran ditetapkan jumlah dana yang dibutuhkan beserta rincian rencana penggunaannya. Agar dapat memberikan gambaran kondisi sekolah, proposal sebaiknya juga dilengkapi dengan profil sekolah.
Prinsip mendasar yang perlu diperhatikan dalam penyusunan proposal yaitu:
1.  Sistematik. Proposal disusun secara sistematik dengan alur kegiatan dan alokasi biaya yang diusulkan lebih mudah dipahami oleh pihak lain.
2.  Fokus. Proposal dalam penyusunannya perlu fokus pada usulan kegiatan yang disampaikan terutama yang tekait dengan lingkup program atau kegiatan sekolah.
3.  Bersifat Logis. Proposal haruslah bersifat logis terkait dengan korelasi antara tujuan, tujuan,  output, dan indikator keberhasilan, kegiatan dan jadwal pelaksanaan, anggaran, dan pelaksana kegiatan.
4.  Bersifat Wajar. Proposal biaya yang dibuat berdasarkan harga yang wajar yang berlaku di daerah tertentu dan pada saat tertentu.

4.     Membangun Kemitraan melalui Musrenbang Desa
Saat ini proses penyusunan dokumen rencana pembangunan dilakukan melalui koordinasi antar instansi pemerintah dan partisipasi seluruh pelaku pembangunan, melalui suatu forum yang disebut Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau Musrenbang. Sekolah dapat membangun jejaring bersama masyarakat sekitar, khususnya tokoh masyarakat untuk dapat mengusulkan program peningkatan mutu pendidikan melalui Musrenbang. Untuk itu, kepala sekolah bersama komite sekolah sangat perlu mengetahui bagaimana perencanaan, proses, penetapan hasil, dan tindak lanjut Musrenbang.
Tahapan Musrenbang dilakukan melalui serangkaian tahapan berikut.
1)     Musrenbang Desa/Kelurahan dilaksanakan pada Januari
2)     Musrenbang Kecamatan dilaksanakan pada Februari
3)     Musrenbang Kabupaten/Kota dilaksanakan pada Maret
4)     Rapat Koordinasi Pusat (Rakorpus) RKP tahun berikutnya dilaksanakan pada akhir Februari
5)     Musrenbang Provinsi dilaksanakan pada April
6)     Musrenbang Nasional (Musrenbangnas) dilaksanakan pada akhir April atau Maret, setelah pelaksanaan Musrenbang Provinsi.
Pihak sekolah dapat memulai rencana kemitraan di tingkat Desa/Kelurahan. Pada tahap ini kepala sekolah bersama komite sekolah melakukan:
1)     Menghubungi fasilitator Musrenbang Desa/Kelurahan. (Biasanya BPD selalu menjadi anggota tim fasilitator Musrenbang). Komite Sekolah bersama kepala sekolah mencari tahu ke BPD fasilitator Musrenbang. Komite Sekolah mendapatkan form-form pra Musrenbang dari fasilitator untuk digunakan dalam pra Musrenbang.
2)     Kepala sekolah melakukan musyawarah bersama Komite Sekolah (bisa bersama-sama dengan sekolah lain di Desa/Kelurahan yang ada) menyusun:
a)  Daftar masalah dan kebutuhan (bisa dihasilkan dari masalah-masalah yang diidentifikasi dari RKS/M).
b)  Gagasan/usulan kegiatan prioritas (bisa diambil dari program/ kegiatan yang ada di RKS/M dan terutama yang belum jelas sumber pendanaannya).
c)  Menentukan perwakilan untuk mengikuti ke Musrenbang.
3)  Perwakilan sekolah mengikuti kegiatan Musrenbang, mengusulkan, dan menegosiasikan program peningkatan mutu pendidikan agar masuk ke dalam program prioritas untuk diusulkan ke level yang lebih tinggi. Perwakilan sekolah dapat mengawal usulan kegiatan sebatas kemampuannya.
Perlu diketahui bahwa Anggaran Dana Desa (ADD) digunakan untuk (salah satunya) peningkatan pelayanan dasar, termasuk dalam hal ini adalah pendidikan dasar. Mengingat bahwa ADD tidak bisa dipakai untuk mendanai sekolah, maka perumusan program sekolah yang akan dibawa ke Musrenbang harus disesuaikan dengan bahasa Pembangunan Desa. Kepala sekolah bersama komite sekolah perlu juga memikirkan hal-hal yang berada di luar Rencana Kerja Tahunan, seperti akses jalan, perbaikan irigasi, dan pembangunan infrastuktur lain, serta kegiatan-kegiatan lainnya di luar infrastruktur, yang dirasa akan membantu sekolah. Supaya lebih berhasil dalam mengakses dana ADD, judul program yang diusulkan harus memakai bahasa Musrenbang, yaitu program-program yang berhubungan dengan Pemberdayaan dan Pelayanan Dasar. Alangkah baiknya apabila Komite Sekolah/Madrasah sudah tahu bagaimana ADD akan digunakan (biasanya ada panduan yang dikeluarkan oleh Bupati/Wali Kota atau Pemberdayaan Masyarakat Desa.). Dalam hal sekolah berada di Kelurahan, koordinasi dengan Camat adalah sangat penting dalam rangka mendapatkan alokasi anggaran yang akan dikelola oleh kelurahan.

E.   Langkah Kegiatan
1.  Strategi Membangun Kemitraan ( 75 menit)




















 




1.  Penjelasan singkat tentang apa dan mengapa perlu membangun kemitraan sekolah.
2.  Peserta dibagi beberapa kelompok.  Setiap kelompok mendiskusikan tentang apa, mengapa, dan alternatif bentuk kemitraan dengan pihak lain (LK 1)
3.  Salah satu wakil kelompok melaporkan hasil diskusi, kelompok lain menambahkan temuannya.

2.  Keterampilan Menyusun Proposal Kemitraan (120 menit)










 




1.  Curah pendapat tentang bagian-bagian penting dalam penyusunan proposal kemitraan.
2.  Peserta berkelompok menyusun contoh proposal kemitraan dari alternatif bentuk kemitraan hasil diskusi (LK 2).
3.  Salah satu anggota kelompok membawa hasil proposal yang telah dibuat dan menjelaskannya ke kelompok lain di sebelahnya. Kelompok yang didatangi memberikan saran perbaikan.
4.  Anggota kelompok kembali ke kelompok asal lalu menyempurnakan proposal sesuai saran perbaikan yang diusulkan oleh kelompok yang dikunjungi..
5.  Semua kelompok memamerkan contoh proposal di dinding kelas pelatihan. Semua peserta mengunjungi pameran proposal.

3.  Membangun Kemitraan melalui Musrenbang Desa/Kelurahan (75 menit)


 




1.  Penjelasan singkat fasilitator tentang proses perencanaan pembangunan melalui Musrenbang Desa.
2.  Peserta bercurahpendapat menyusun urutan kegiatan yang dilakukan komite sekolah dalam penyusunan program sekolah dalam Musrenbang.
3.  Peserta berkelompok, menyusun  daftar masalah dan kebutuhan peningkatan mutu pendidikan di sekolah,  daftar kegiatan prioritas, dan daftar nama delegasi ke Musrenbang Desa/Kelurahan (LK 3)
4.  Wakil kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
5.  Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta secara bergiliran dan acak untuk untuk menyampaikan beberapa kalimat pemahaman tentang  strategi membangun kemitraan, penyusunan proposal, dan membangun kemitraan melalui Musrenbang Desa/Kelurahan. Untuk mendorong peserta aktif menyampaikan pendapat kegiatan dikemas dengan “permainan Bola masalah”. Bola masalah berupa tiga lembar kertas. Setiap lembar bertuliskan strategi membangun kemitraan, penyusunan proposal, dan membangun kemitraan melalui Musrembang Desa/Kelurahan dibentuk seperti bola.











Lembar Kerja:
Lembar Kerja 1: Strategi Membangun Kemitraan
  1. Diskusikan dengan teman sebangku lalu tuliskan hasil diskusi Anda ke dalam tabel Siapa saja pihak-pihak di masyarakat yang dapat kita ajak untuk mendukung penyelenggaraan sekolah dalam bentuk kemitraan? Mengapa pihak-pihak tersebut perlu dilibatkan?
  2. Apa saja bentuk kemitraan yang dapat kita lakukan dengan pihak-pihak tersebut?
No
Nama Lembaga/kelompok/ pero-rangan
Analisis
Bentuk Kemitraan
Kekuatan
Kelemahan
Pendanaan
Tenaga
Barang
Lainnya

















Lembar Kerja 2: Keterampilan Menyusun Proposal Kemitraan
Analisis kebutuhan sekolah Anda agar dapat membantu peningkatan mutu pendidikan! Tentukan lembaga di sekitar sekolah yang memungkinkan membantu upaya tersebut! Susunlah proposal kemitraan sesuai dengan kegiatan yang direncanakan (Gunakan contoh format berikut)!




PROPOSAL KEGIATAN
............................................................................



Logo sekolah
 
 






SEKOLAH DASAR NEGERI ......................
KECAMATAN ....................... KABUPATEN .....................

TAHUN ........


............, ..........................

Yth. ...................................
di     ..................................

SURAT PENGANTAR
No. ....../ ... / ...................../ ........

No
Isi Surat
Banyaknya
Keterangan
...






Kepala SD Negeri ............


..........................................
NIP.
Tembusan Kepada :
1. Yth. .....................................
2. Yth .....................................







Kop sekolah

Nomor      : .......................................
Lampiran  : ....................
Perihal     : .........................................

Yth. ........................................................
di ...................................

Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama       : ..................................................
NIP          : ..................................................
Jabatan    : Kepala Sekolah
Unit kerja : SD Negeri .................................
Alamat     : .................................................

Dalam rangka upaya peningkatan kualitas pembelajaran, dengan ini kami mengajukan permohonan bantuan program ...............................................

Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami melampirkan profil dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sekolah.

Demikian permohonan kami, atas perhatian dan perkenan Bapak, kami mengucapkan terima kasih.

Kepala SD Negeri ............


..........................................
NIP.












PROPOSAL KEGIATAN
......................................................................................................
SEKOLAH DASAR NEGERI ...............................


A.    LATAR BELAKANG
Kebijakan pemerintah tentang ............................................... menyatakan bahwa .........................................................................................................................
Namun demikian, masih terdapat kendala di sekolah kami terkait dengan ............. ...................................................................................
Tantangan/persoalan yang kami hadapi saat ini adalah ........................................ ..............................................................................................
Untuk mengatasi tantangan tersebut, kami berencana mengadakan ..................... ..................................................................................................

B.    TUJUAN
Secara umum kegiatan ........................................... di SD Negeri ............... diarahkan untuk ............................................................... Secara khusus, kegiatan tersebut ditujukan untuk:
  1. .......................................................................
  2. .......................................................................

C.    OUT PUT DAN INDIKATOR KEBERHASILAN
Hasil kegiatan  ........................ diharapkan mampu memberikan manfaat bagi:
  1. Sekolah, .............................................................................
  2. Mitra kerja, ..........................................................................

D.    KEGIATAN DAN JADWAL PELAKSANAAN
Kegiatan ................................................................. direncanakan  dalam bentuk ....................  pelaksanaan kegiatan tersebut diuraikan dalam rincian berikut.
No
Kegiatan
Waktu
Penanggung Jawab









E.     ANGGARAN
Unit Kegiatan ........................................................ membutuhkan anggaran sebesar .......................... (..................................................) dengan rincian penggunaan sebagai berikut.
No
Uraian Kegiatan
Besarnya






F.     PELAKSANA KEGIATAN
Kegiatan tersebut di atas dilaksanakan di SD Negeri ................... oleh Panitia sekolah yang terdiri dari:
          Pelindung/penanggung jawab kegiatan: ....................................................
          Ketua Pelaksana                                : ....................................................
Sekretaris                                         : ....................................................
Bendahara                                        : ....................................................

G.    PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan dapat diterima sebagai salah satu bentuk kemitraan guna meningkatkan mutu pendidikan anak-anak kita. Terima kasih, semoga Tuhan yang Maha Esa memberkati amal dan kebajikan kita.

.............................., ..........
Ketua Pelaksana,


..........................................
NIP. ...................................

Lampiran:
  1. Profil SD Negeri .......................
  2. Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) SD Negeri ..................











Lembar Kerja 3: Membangun Kemitraan melalui Musrenbang Desa/Kelurahan
Tulislah 5 permasalahan di sekolah Anda yang perlu dicarikan solusi agar mutu pendidikan meningkat!
Form 1. Daftar Masalah dan Kebutuhan
No
Masalah
Kebutuhan
Keterangan
1.



2.



3.



4.



5.






Tuliskan daftar kebutuhan yang ditemukan ke dalam tabel berikut, lalu tentukan skala prioritasnya!
Cara menentukan urutan skala prioritas:
  1. Tuliskan daftar kebutuhan/kegiatan yang akan dilakukan (secara vertikal dan horisontal)!
  2. Bandingkan mana kebutuhan/kegiatan yang lebih penting, mendesak, dan mungkin untuk dilakukan antara sel pada mendatar dan menurun, contoh kegiatan A (mendatar) dibandingkan dengan kegiatan B (menurun) berdasarkan pertimbangan kegiatan B lebih penting, maka pada kolom pertemuan keduanya kita tuliskan B.
  3. Hitung banyak pilihan lalu tuliskan jumlahnya pada kolom jumlah!
  4. Tentukan urutan prioritas berdasarkan banyak pilihan!











A
.........
B
.........
C
.........
D
.........
E
.........
Jumlah
Urutan Prioritas
A
.........







B
.........







C
.........







D
.........







E
.........









Tuliskan hasil penentuan urutan prioritas ke dalam tabel berikut!
Form 2. Daftar Kegiatan Prioritas
No
Kegiatan
Volume
Keterangan (Pembiayaan)
1.



2.



3.



4.



5.



Tentukan utusan yang akan menghadiri kegiatan Musrenbang Desa/Kelurahan.
Form 3.  Daftar nama Delegasi ke Musrenbang Desa/Kelurahan
No
Nama
Jabatan
Alamat (RT/RW, Dusun, Desa, Kecamatan
Keterangan












Daftar Pustaka
Decentralized Basic Education I.2006. Kemitraan.  Jakarta: DBE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar