Pemijahan
Induk
a.
Tujuan
Setelah
mempelajari modul ini siswa mampu memijahkan induk ikan neon tetra yang dimulai
dengan menyiapkan akuarium pemijahan, memasangkan induk jantan dan betina
sesuai dengan rasio pemijahan, dan mengkondisikan wadah pemijahan dalam suasana
gelap.
b.
Uraian Materi
Keberhasilan
pemijahan ikan neon tetra diindikasikan oleh banyaknya telur yang dihasilkan
dengan kualitas yang baik. Pemijahan ikan neon tetra berlangsung secara alami.
Pada kondisi tersebut keberhasilan pemijahan lebih banyak ditentukan oleh
teknik manipulasi lingkungan. Oleh karena itu, untuk menghasilkan telur yang
baik, selain penanganan calon induk harus dilakukan dengan hati-hati dan
pemberian pakan yang tepat, juga penanganan kualitas air harus dilakukan dengan
baik.
Penyiapan
wadah
Wadah
yang diperlukan untuk pemijahan berupa akuarium yang berukuran 15x15x15 cm atau
25x15x15 cm. Akuarium terbuat dari kaca dengan ketebalan 5 mm. Akuarium ini
selanjutnya juga digunakan sebagai wadah untuk penetasan telur dan pemeliharaan
larva. Sebelum digunakan akuarium harus dibersihkan. Akuarium yang berukuran
lebih kecil diisi dengan air tandon lama setinggi 7 cm sehingga volume air
dalam wadah sebanyak 15 liter. Akuarium yang berukuran lebih besar diisi air
tandon lama dengan ketinggian 4 – 5 cm. Maksud pengisian air sebatas 7 cm atau
4-5 cm ini Pemijahan Induk 8 adalah untuk memberikan tekanan agar induk tidak
memakan telur yang telah dikeluarkannya karena ikan neon tetra termasuk ikan
charasin yang tidak merawat telurnya (non parental care). Wadah yang telah
diisi dibiarkan sehari semalam agar air lebih stabil, sehingga pengisian air dilakukan
sehari sebelum penebaran induk dilakukan. Akuarium berukuran 15x15x15 cm untuk pemijahan
induk dan penetasan telur ikan neon tetra
*
Penebaran induk
Pemijahan
ikan Neon Tetra dilakukan secara alami, yaitu induk betina mengeluarkan telur
yang diikuti dengan induk jantan yang mengeluarkan sperma di dalam akuarium
pemijahan yang telah disiapkan sebelumnya. Ikan yang telah diseleksi dimasukkan
ke dalam akuarium pemijahan untuk dipijahkan secara berpasangan pada waktu sore
hari. Perbandingan jumlah induk jantan dan betina adalah 1:1 atau 2:1. Induk yang
dimasukkan terlebih dahulu adalah induk jantan, selang satu jam kemudian
dimasukkan induk betina. Apabila menggunakan rasio jantan betina 1:1 dipakai
akuarium ukuran 15x15x15 cm, sedangkan untuk rasio 2:1 digunakan akuarium
ukuran 25x15x15 cm. Perbandingan dimana Pemijahan Induk 9 jantan lebih banyak
dimaksudkan untuk memperbesar derajat pembuahan telur. Ikan neon tetra memijah
berpasangan
Pemijahan
Ikan
neon tetra memijah pada malam hari dalam keadaan gelap yang berlangsung selama
kurang lebih tiga jam. Untuk menyesuaikan dengan habitat asal maka akuarium
pemijahan ditutup dengan plastik warna hitam sampai keadaan benar-benar gelap.
Penutupan dengan plastik warna hitam ini dapat dilakukan juga pada rak
pemijahan dengan prinsip sama yaitu terciptanya suasana gelap. Sedikit cahaya
saja yang berhasil menembus masuk ke dalam akuarium bisa dipastikan bahwa ikan tetra
tidak akan memijah. Selama pemijahan berlangsung induk tidak diberi makan agar
proses pemijahan dan telur yang dihasilkan tidak terganggu oleh sisa-sisa
pakan.
c.
Rangkuman
Dalam
pemijahan induk, akuarium yang digunakan berfungsi sebagai pemijahan dan
penetasan telur. Air yang dipakai untuk pemijahan induk dan penetasan telur
ikan adalah air tandon lama yang telah diendapkan terlebih dahulu minimal
semalam dalam wadah pemijahan.
Pemijahan
Induk 10
Perbandingan
jumlah induk jantan dan betina adalah 1:1 atau 2:1. Induk yang dimasukkan
terlebih dahulu adalah induk jantan, selang satu jam kemudian dimasukkan induk
betina. Apabila menggunakan rasio jantan betina 1:1 dipakai akuarium ukuran
15x15x15 cm, sedangkan untuk rasio 2:1 digunakan akuarium ukuran 25x15x15 cm.
Perbandingan dimana jantan lebih banyak dimaksudkan untuk memperbesar derajat pembuahan
telur.
a.
Tujuan
Siswa
mampu menetaskan telur yang dimulai dengan mengecek keberadaan telur,
memindahkan induk, mengamati perkembangan telur, menginkubasikan telur sampai
menetas dan memanen larva.
b.
Uraian Materi
Sepasang
induk Neon Tetra dapat menghasilkan rata-rata 180 butir telur dengan jumlah
telur yang dibuahi rata-rata 83 butir (47.74 %). Telur yang dibuahi mempunyai
ciri-ciri berwarna bening (transparan), sedangkan yang tidak dibuahi berwarna
putih keruh (tidak transparan). Telur yang tidak menetas dapat disebabkan tidak
dibuahi oleh sel gamet jantan atau disebabkan adanya penetrasi cahaya ke dalam
akuarium dan mengenai telur. Susunan akuarium pemijahan dan penetasan telur ikan
neon tetra dalam rak
Pemijahan
Induk 14
Pagi
hari dilakukan pengecekan telur dengan cara membuka plastik penutup wadah
pemijahan. Ada tidaknya telur diperiksa dengan menggunakan lampu neon 20 watt
atau senter. Akuarium pemijahan ditandai apabila induknya telah memijah
sehingga dapat dibedakan kelompok ikan yang memijah pada hari yang sama. Untuk
mengetahui jumlah rata-rata telur yang dihasilkan setiap pasang induk maka
dilakukan penghitungan telur dengan cara mengambil beberapa buah akuarium yang
berisi telur untuk diketahui jumlah telurnya. Semua telur yang dihasilkan
dijumlah dan jumlah total telur dibagi dengan jumlah pasangan yang memijah
merupakan rata-rata telur yang dihasilkan tiap pasangan yang memijah. Induk
yang telah memijah diangkat dan dimasukkan kembali ke dalam akuarium
pemeliharaam induk untuk pemulihan dan pematangan gonad. Telur yang sudah
dikeluarkan oleh induk didiamkan di akuarium pemijahan dalam keadaan gelap
karena telur ikan tetra bersifat photophobic yakni sangat sensitif terhadap
cahaya. Akuarium berisi telur tersebut selanjutnya diberi MB (methylen blue)
dengan dosis 0,2 ppm yang berfungsi untuk mencegah tumbuhnya cendawan. Telur
akan menetas setelah 24 jam pada suhu 26-27 oC. Larva yang baru menetas
memiliki ciri-ciri berwarna bening, berenang tidak beraturan, dan berukuran
sekitar 5 mm. Larva dipanen dengan cara menuangkan seluruh air berikut larva
dari wadah pemijahan ke baskom sebagai tempat penampungan. Larva ini siap
ditebarkan ke wadah pemeliharaan selanjutnya dengan menggunakan serok halus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar