Dari 17 cara tersebut 2 dari pendekatan medis dan 15 dari pendekatan alternatif
Adapun
pendekatan dari segi medis adalah :
1. Obat pencegah kanker payudara.
Perempuan dengan resiko tinggi, yaitu yang survive/selamat dari kanker payudara
atau yang setidaknya memiliki hubungan darah dengan penderita kanker (ibu atau
saudara perempuannya), bisa mendapatkan terapi Tamoksifen, yang bekerja dengan
cara memblokade efek pemicu tumor dari estrogen.
2. Mastektomi sebelum serangan kanker.
Untuk perempuan dari keluarga dengan resiko genetik yang sangat tinggi, ada
suatu mastektomi untuk pencegahan kanker payudara. Memang merupakan suatu
pendekatan yang radikal, tetapi kebanyakan berhasil. Mastektomi ini mengangkat
jaringan payudara, tapi tidak seluruhnya, sehingga kemungkinan terjadinya
kanker masih ada.
Sedangkan pencegahan secara alami meliputi :
1. Berolah raga secara teratur.
Penelitian menunjukkan bahwa sejalan dengan menigkatnya aktivitas, maka resiko
kanker payudara akan berkurang. Berolah raga akan menurukan kadar estrogen yang
diproduksi tubuh sehingga mengurangi resiko kanker payudara.
2. Kurangi lemak.
Anda tentu sudah sering mendengar pertentangan pendapat mengenai hubungan
antara kanker payudara dengan makanan berlemak. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa diet rendah lemak membantu mencegah kanker payudara. Penelitian yang lain
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara lemak dan kanker payudara..
Penelitian terakhir menyatakan bahwa yang lebih penting adalah jenis lemaknya
bukan jumlah lemak yang dikonsumsi.
Jenis lemak yang memicu kanker payudara adalah lemak jenuh dalam daging,
mentega, makanan yang mengandung susu full-cream (whole-milk dairy foods) dan
asam lemak dalam margarin.
Sedangkan jenis lemak yang membantu mencegah kanker payudara adalah lemak
tak-jenuh dalam minyak Zaitun dan asam lemak omega-3 dalam ikan salmon dan ikan air
dingin lainnya.
Lemak jenuh dalam daging dan produk susu dan asam lemak dalam margarin
meningkatkan kadar estrogen dalam darah, sedangkan lemak tak-jenuh dalam minyak
zaitun dan asam lemak omega-3 dalam ikan tidak menyebabkan kenaikan kadar
estrogen dalam darah.
3.Bila anda mengkonsumsi daging, jangan dimasak terlalu matang.
Terlepas dari lemak jenuh yang terdapat dalam daging, cara anda memasak daging
akan mempengaruhi resiko kanker payudara. Daging-daging yang dimasak/dipanggang
menghasilkan senyawa karsinogenik (amino heterosiklik). Semakin lama dimasak,
semakin banyak senyawa ini terbentuk. Amino heterosiklik paling banyak terdapat
dalam daging bakar yang lapisan luarnya (kulitnya) gosong dan hitam.
4.Makan lebih banyak buah dan sayuran.
Semakin banyak buah dan sayuran yang dimakan, semakin berkurang resiko untuk
semua kanker, termasuk kanker payudara.
Makanan dari tumbuh-tumbuhan mengandung anti-oksidan yang tinggi, diantaranya
vitamin A, C, E dan mineral selenium, yang dapat mencegah kerusakan sel yang
bisa menjadi penyebab terjadinya kanker. National Cancer Institute (NCI)
merekomendasikan untuk mengkonsumsi buah dan sayuran paling tidak 5 (lima) kali
dalam sehari. Tapi harus dihindari buah dan sayuran yang mengandung banyak
lemak, seperti kentang goreng atau pai dengan krim pisang.
5. Mengkonsumsi suplemen anti-oksidan.
Suplemen tidak dapat menggantikan buah dan sayuran, tetapi suatu formula
anti-oksidan bisa merupakan tambahan makanan yang dapat mencegah kanker payudara.
6. Makan lebih banyak serat.
Selain berfungsi sebagai anti-oksidan, buah dan sayuran juga mengandung banyak
serat. Makanan berserat akan mengikat estrogen dalam saluran pencernaan,
sehingga kadarnya dalam darah akan berkurang.
7. Makan lebih banyak tahu dan makanan yang mengandung kedelai.
Makanan-makanan yang berasal dari kedelai banyak mengandung estrogen tumbuhan
(fito-estrogen). Seperti halnya tamoksifen, senyawa ini mirip dengan estrogen
tubuh, tapi lebih lemah. Fito-estrogen terikat pada reseptor sel yang sama
dengan estrogen tubuh, mengikatnya keluar dari sel payudara sehingga mengurangi
efek pemicu kanker payudara.
Selain menghalangi estrogen tubuh untuk mencapai sel reseptor, makanan
berkedelai juga mempercepat pengeluaran estrogen dari tubuh.
8. Makan lebih banyak kacang-kacangan.
Selain dalam kedelai, fito-estrogen juga terdapat dalam jenis kacang-kacangan
lainnya.
9. Hindari alkohol.
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa semakin banyak mengkonsumsi alkohol,
maka resiko kanker payudara semakin bertambah karena Alkohol meningkatkan kadar estrogen dalam darah.
10. Perhatikan berat badan anda.
Kenaikan berat badan setiap pon setelah usia 18 tahun akan menambah resiko
kanker payudara. Ini disebabkan karena sejalan dengan bertambahnya lemak tubuh,
maka kadar estrogen sebagai hormon pemicu kanker payudara dalam darahpun akan
meningkat.
11. Hindari xeno-estrogens.
Xeno-estrogen maksudnya estrogen yang berasal dari luar tubuh.
Perempuan mengkonsumsi estrogen dari luar tubuh terutama yang berasal dari
residu hormon estrogenik yang terdapat dalam daging dan residu pesitisida
estrogenik. Diduga xeno-estrogen bisa meningkatkan kadar estrogen darah
sehingga menambah resiko kanker payudara.
Cara terbaik untuk menghindari xeno-estrogen adalah dengan mengurangi konsumsi
daging, unggas (ayam-itik) dan produk susu (whole-milk dairy product).
Tetapi anda tidak perlu khawatir dengan banyak makan buah dan sayuran, karena
efek anti-oksidan dan kandungan seratnya lebih banyak daripada efek residu
pestisidanya.
12. Berjemur dibawah sinar matahari.
Meningkatnya angka kejadian kanker kulit (Melanoma maligna) menjadikan kita
takut akan sinar matahari. Tetapi sedikit sinar matahari dapat membantu mencegah
kanker payudara, karena pada saat matahari mengenai kulit, tubuh membuat
vitamin D. Vitamin D akan membantu jaringan payudara menyerap kalsium sehingga
mengurangi resiko kanker payudara. Agar bisa memperoleh sinar matahari selama
20 menit/hari, dianjurkan untuk berjalan dibawah sinar matahari pada siang hari
atau sore hari. Tetapi bila anda ingin mendapatkan kalsium atau vitamin D tidak
dari sinar matahari, anda dapat mencoba mengkonsumsi makanan suplemen.
13. Jangan merokok.
Merokok akan meningkatkan resiko kanker payudara.
14. Menyusui/memberikan ASI kepada anak anda
Untuk alasan yang masih belum jelas, menyusui berhubungan dengan berkurangnya
resiko kanker payudara sebelum masa menopause.
15. Pertimbangkan kembali sebelum menggunakan terapi pengganti hormon (Hormone
Replacement Therapy = HRT).
Ada beberapa alasan bagus untuk melakukan HRT sesudah masa menopause, yaitu
mengurangi resiko penyakit jantung, osteoporosis dan penyakit Alzheimer�s.
Tetapi HRT akan menambah resiko kanker payudara. Bicarakan dengan dokter anda
dan pertimbangkan resiko-resiko yang mungkin timbul, karena kebanyakan
perempuan lebih tinggi resikonya untuk menderita penyakit jantung, daripada
kanker payudara.
Terakhir, satu lagi hal yang dapat mempengaruhi resiko terkena kanker payudara
adalah stress.
Literatur medis menyebutkan bahwa stress dapat menigkatkan resiko kanker
payudara. Tetapi penelitian tentang hal ini masih bersifat kontroversial. Namun
tidak ada salahnya untuk memulai cara mengatasi stress dalam hidup anda melalui
meditasai, yoga, tai chi, berkebun atau kegiatan santai lainnya.
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar