Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) merupakan bagian integral dari Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara
terencana pada para siswa terutama siswa Sekolah Tingkat Dasar (STD) dalam
suatu kurun waktu tertentu dan diselenggarakan secara berkesinambungan
melalui paket UKS yaitu paket minimal, paket standar dan paketoptimal (Depkes
RI, 1996). UKGS
adalah suatu komponen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yangmerupakan suatu paket
pelayanan asuhan sistematik dan ditujukan bagi semuamurid sekolah dasar dalam
bentuk paket promotif, promotif-preventif dan paket optimal. Upaya promotif dan
promotif-preventif paling efektif dilakukan pada anak sekolah dasar karena
upaya peningkatan kesehatan harus sedini mungkin dandilakukan secara terus
menerus agar menjadi kebiasaan. Di samping itu kelompok ini juga lebih
mudah dibentuk mengingat anak sekolah dasar selalu di bawah bimbingan dan
pengawasan para guru sehingga pada kelompok ini sangat potensialuntuk ditanamkan
kebiasaan berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2000).
Kegiatan
UKGS
o Kegiatan promotif, meliputi:
Upaya promotif dilakukan dengan pelatihan guru dan petugas
kesehatan dalam bidang kesehatan gigi serta pendidikan/penyuluhan
kesehatan gigi dan mulutyang dilakukan oleh guru sesuai kurikulum Departemen
Pendidikan danKebudayaan 1994 (Depkes RI, 1996).
o Kegiatan preventif
Upaya preventif meliputi sikat gigi masal minimal untuk
kelas I, II dan kelas IIIdengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor
minimal 1 kali/ bulan dan penjaringan kesehatan gigi dan mulut (Depkes RI,
1996)
Tujuan
UKGS
Tujuan
UKGS menurut Departemen Kesehatan RI (1996) meliputi :
- Tujuan Umum :
Tujuan umum dari UKGS adalah tercapainya kesehatan gigi dan
mulutsiswa yang optimal dengan mengacu pada Visi Indonesia Sehat 2010,
yaituuntuk target tahun 2010 indeks DMF-T anak kelompok usia 12 tahun ≤ 2,
danPTI (Performed Treatment Indeks) sebesar 20% (Depkes RI, 2000). Selain
itukegiatan UKGS ini bertujuan untuk meningkatkan persentase murid SekolahDasar/Madrasah
Ibtidaiyah di Kabupaten Sleman yang telah mendapat pemeriksaan gigi dan
mulut menjadi 100% mengacu pada Visi Indonesia Sehat2015.
- Tujuan khusus :
a.
Siswa mempunyai pengetahuan tentang
kesehatan gigi dan mulut.
b.
Siswa mempunyai sikap/kebiasaan memelihara
diri terhadapkesehatan gigi dan mulut.
c.
Siswa binaan UKS paket standar dan
paket optimal mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan.
d.
Siswa binaan UKS paket optimal pada
jenjang kelas terpilih mendapatkan pelayanan medik gigi dasar yang diperlukan.
Manfaat UKGS
Menurut Depkes RI
(1996), manfaat yang dapat diambil dari
kegiatan UKGS adalah:
- Meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut siswa.
- Meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut siswa.
- Meningkatnya sikap/kebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan mulut siswa.
- Siswa mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan (care ondemand).
Dapus
Departemen
Kesehatan, 2000. Gerakan Partipasif
Penyelamatan Ibu Hamil, Menyusui dan Bayi. Jakarta : Depkes RI.
Departemen
Kesehatan. 1996. Pedoman Praktis Pemantauan Gizi Orang Dewasa. Jakarta: Depkes.
OHIS
OHI-S adalah keadaan kebersihan mulut dari responden yang
dinilai dari adanya sisa makanan / debris dan kalkulus (karang gigi) pada permukaan gigi dengan menggunakan indeks Oral Hygiene Index Simplified
yang merupakan jumlah indeks debris (DI) dan indeks kalkulus (CI). Tujuan
penggunaan OHIS ini
adalah mengembangkan suatu tehnik pengukuran yang dapat dipergunakan untuk
menilai kegiatan kesehatan gigi dari masyarakat, serta menilai efek segera dan
jangka panjang dari program pendidikan kesehatan gigi.
Untuk pemeriksaan DI-S (debris indeks) digunakan sonde yang
diletakkan pada 1/3 incisal dan digerakkan ke 1/3 gingival sesuai dengan kriteria.
Kriteria untuk debris sebagai berikut :
Nilai 0:
Tidakada debris/sisa makanan yang menempel pada gigi.
Nilai 1:
Debris lunak menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi.
Nilai 2: Debris lunak menutupi >
dari 1/3 permukaan, tetapi tidak lebih dari 2/3permukaan gigi.
Nilai 3: Debris lunak menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi.
Skor dari debris indeks per orang diperoleh dengan cara menjumlahkan skor debris tiap permukaan gigi dan dibagi oleh
jumlah dari permukaan gigi yang diperiksa
Sedangkan untuk CI-S (kalkulus indeks) diperoleh dengan meletakkan sonde dengan baik dalam distal gingival crevice dan
digerakkan pada daerah subgingival dari jurusan kontak distal ke daerah kontak
mesial (1/2 dari lingkaran gigi dianggap sebagai suatu untuk scoring):
Kriteria untuk kalkulus sebagai berikut :
Nilai 0:
Bilatidak terdapat kalkulus.
Nilai 1:
Bila kalkulus supragingival menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi.
Nilai 2: Bila kalkulus supragingival
menutupi lebih dari 1/3 tetapi tidak lebih dari 2/3permukaan gigi.
Nilai 3:
Bila kalkulus supragingival menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi.
Skor dari kalkulus indeks per orang diperoleh dengan cara
menjumlahkan skor kalkulus tiap permukaan gigi dan dibagi oleh jumlah dari
permukaan gigi yang diperiksa.
Skor OHIS:
OHI-S = Debris Index Simplified (DI-S) + Calculus Index Simplified (CI-S)
Derajat kebersihan mulut secara klinik dihubungkan dengan
skor OHI-S
adalah sebagai berikut :
Nilai Baik: Bila skor 0,0 –1,2.
Nilai Sedang: Bila skor 1,3 –3,0.
Nilai Buruk: Bila skor 3,1 –6,0.
Indirawati T. N.,
Frans X. S. H., Gambaran kebersihan mulut dan
gingivitis pada murid sekolah dasar di puskesmas sepatan, kabupaten tangerang.
Media Litbang Kesehatan;2010: (19):181-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar